Series 14 - The KERIS of Java

 


 

LATAR BELAKANG / BACK GROUND

 

 

 

Pada tahun 2005, UNESCO memberikan gelar kepada KERIS sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity dari Indonesia

 

Di Indonesia, Keris di kategorikan sebagai TOSAN AJI. Arti kata: TOSAN AJI adalah besi yang keras yang mempunyai energi atau kekuatan. TOSAN AJI sering diartikan sebagai pusaka berbentuk Keris atau Tombak yang biasa dipakai dalam budaya Jawa. Di Jawa TOSAN AJI bukan hanya Keris tetapi termasuk senjata tajam sejenis yang lainnya seperti TOmbak, Kudi, Badik, Rencong dan lain lain

 

In 2005, UNESCO gave the title to KERIS as Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity from Indonesia[1]

 

In Indonesia, Keris is categorized as TOSAN AJI. The meaning of the word: TOSAN AJI is a hard iron which has energy or strength. TOSAN AJI is often defined as an heirloom in the form of a Keris or spear which is commonly used in Javanese culture. In Java TOSAN AJI is not only a keris but includes other similar sharp weapons such as Spear, Traditional War-Knife (Kudi, Rencong), Dagger, and others.

 

 

 

Keris adalah senjata yang dibuat diantaranya dari bahan2 seperti dibawah ini. Tetapi tergantung kepada maksud dan tujuan untuk membuat Keris; bahan-bahan lainnya juga bisa juga ditambahkan dalam pembuatan Keris, misalnya: Emas

 

 


 

Keris is a weapon made from above materials. But it depends on the intent and purpose of making a Keris; other ingredients can also be added in making Keris, for example: Gold

 

 

 

Ahli membuat Keris disebut: EMPU / MPU. Teknik pembuatan Keris adalah: tempa dan lipat didalam suhu ±2000°C (±3632°F). Teknik membentuk keris dengan tempa dan lipatan ini dilakukan sampai besi campuran nya bersih dari kotoran-kotoran yang terlihat dari tidak ada lagi bunga-api terpercik keluar dari besi itu dan jumlah lipatan ada yang mencapai = 50,000 lipatan seperti keris dari masa Singasari. Itu sebabnya keris dari masa itu sangat dicari dan di gemari oleh para kolektor Keris.

 

 


 

The expert in making Keris is called: EMPU / MPU. Keris-making techniques are: forging and folding in a temperature of ± 2000 ° C (± 3632 ° F). This technique of forming a keris with forging and folding is carried out until the mixed iron is clean of impurities that can be seen from no more sparks splashing out of the iron and the number of folds reaches = 50,000 folds like keris from the Singasari period. That is why keris from that period is so sought after and enjoyed by keris collectors

 

 

 

Keris berbeda dengan Pedang Damascus maupun Samurai. Perbedaannya mulai dari bahan sampai kepada cara perawatan. Perbedaan utamanya adalah Keris tidak perlu di asah untuk menajamkan; sedangkan Pedang Damascus dan Samurai harus diasah

 

 


 

Keris is different from Damascus Sword and Samurai sword. The difference starts from the materials to make it up to the maintenance. The main difference is that Keris does not need to be grind to sharpen it; while the Damascus and Samurai Swords must be grinding to sharpened it

 

 

 

Bagian-bagian dari Keris sebagai berikut | Parts of Keris are as follow:

 

 


1 Q

Sejak kapan Keris mulai dikenal di Indonesia? | Since when, Keris is known in Indonesia?

 

 

1 A

Bisa dilihat di beberapa Candi di Indonesia sebagai berikut | We can see it at several Temple in Indonesia as below

 

 


 

 

2 Q

Keris dikenal memiliki kekuatan-kekuatan gaib. Apakah hal ini benar?

 

Keris is known to have supernatural powers. Is this true?

 

 

2 A

Keris biasanya di nilai dari sisi ‘Exoteric dan Esoteric’[2] nya. Exoteric adalah melalui bentuk atau wujudnya. Sedangkan Esoteric lebih kepada sejarah, legenda, mitos dan lainnya.

 

Dari sisi EXOTERIC bentuk diketahui ada kira-kira 120 macam Pamor Keris, misalnya seperti dibawah ini:

 

 


 

Keris is usually rated in terms of 'Exoteric and Esoteric'. Exoteric is through external shape and form. Meanwhile, Esoteric is more about history, legends, myths and others

 

From the EXOTERIC point of view, it is known that there are around 120 kinds of Keris Pamor, for example, as shown above

 

 

 

Dari sisi sudut pandang ESOTERIK, misalnya seperti dibawah ini

 

 


 

From the ESOTERIC point of view, example as above

 

 

 

Sudah pasti sisi Esoteric lebih menarik untuk banyak orang, karena menyangkut sejarah, legenda, mitos dan mistik dan lainnya lagi. Kalau ditanya apakah kisah-kisah itu benar; hal ini harus dilihat dari kedua sisinya.

 

Dari sisi Exoteric, kita tahu bahwa semua benda-benda itu memiliki energi, termasuk Metal. Seorang MPU KERIS yang sangat berpengalaman dalam mencampur jenis Metal nya telah mempertimbangkan keseimbangan dan kekuatan (energi) dari masing-masing Metal yang akan dipakai. Jumlah tempa dan lipatan akan dipertimbangkan juga. Semuanya pada akhirnya agar Keris dapat mencapai keseimbangan yang sempurna untuk pemilik Keris.

Selama pelaksanaan ‘tempa dan lipat’ ini; MPU selalu melakukan meditasi untuk mengolah ROSO (feel). Hal ini sangat penting sekali agar MPU dapat merasakan energi yang timbul dari pekerjaannya. Jadi pada dasarnya semua Keris memiliki energi dan bayangkan jenis metal yang dicampurkan didalam Keris beserta energi yang ditimbulkannya

 

 

 

Certainly, the Esoteric side is more attractive to many people, because it concerns history, legends, myths and mystique and more. When asked whether the stories are true; this must be seen from both sides

 

From the Exoteric side, we know that all objects have energy, including Metal. A MPU KERIS who is very experienced in mixing types of Metal always considered the balance and strength (energy) of each Metal to be used. The number of forgings and folds will be considered as well. All in the end is to reach a perfect balance for the Keris itself and the Keris owner.

During this 'forge and fold' works; MPU is always doing meditation to cultivate ROSO (feel). This is very important so that the MPU can feel the energy that comes from his work. So basically, all Keris have an energy and imagine the mixed type of metal inside a Keris and imagine the energi come out of it

 

 

3 Q

Jadi apakah karena kesempurnaan pekerjaan Mpu, maka Keris menjadi ampuh atau hebat?

 

So, is it because of the perfection of the MPU's work that the Keris becomes powerful or great?

 

 

3 A

Keris yang ampuh adalah Keris yang dimiliki oleh pemilik yang menguasai Ilmu Kadigdayan[3] yang hebat dan pada saat menggunakan Keris tersebut sebagai senjata, menyalurkan Ilmu Kadigdayaan nya kedalam Kerisnya untuk melawan (berperang) dengan musuh-musuhnya. Sehingga cerita nya menjadi Legenda.

 

Didalam Legenda Keris, dikenal Keris yang bisa terbang sendiri, menghilang dan sebagainya. Semua itu kembali lagi kepada pemilik Keris nya. Kalau pemilik nya pada saat ini tidak menguasai Ilmu Kadigdayan maka Kerisnya tidak bisa melakukan hal-hal seperti yang diceritakan; sehingga Kerisnya akan menjadi senjata tajam semata

 

A powerful Keris is a Keris that is owned by an owner who masters the great Kadigdayan Knowledge[4] and when using the keris as a weapon, he/she channels his Kadigdayan Knowledge into his keris to fight (in a war) with his enemies. So, then the story becomes a legend

 

In the Keris legend, it is known some Keris can fly, disappear and so on. All of that going back to the owner of this Keris. If the current owner does not master The Kadigdayan Knowledge then the Keris cannot do such things as described; so that the Keris will be a mere sharp weaponry

 

 

 

Disinilah masyarakat sering salah dalam menyikapi kehebatan Keris. Sehingga Keris diagung-agungkan tanpa dimengerti makna dan tatacara yang ditetapkan bagi Keris istimewa tersebut. Sampai banyak yang menganggap bahwa Keris adalah benda ber-tuah.

 

This is where people often get the wrong concept towards the greatness of a Keris. So that the Keris is exalted without being understood the meaning and the procedure which had been set-up for that special Keris. Up to a point; where many thinks that Keris has a magical power

 

 

 

Sebagai contoh adalah Keris yang dipakai oleh tantara Legiun Mangkoenegaran. Namanya adalah: KEDUNG

 

Keris ini aslinya dimiliki oleh Pangeran Sambernyowo (His Majesty Mangkoenegoro 1) yang berasal dari zaman Majapahit. Ketajaman dari Keris ini sangat luar biasa.

Pada zaman His Majesty Mangkoenegoro 4 karena jumlah tantara bertambah; kemudian senjata untuk tantara Legiun Mangkoenegaran ini dibuatkan di Belgia; bergaya Jawa tetapi sudah berbeda dari aslinya.

Dari hasilnya dapat dilihat bahwa buatan MPU Keris Majapahit, jauh lebih bagus dari semua sisi

KEDUNG asli Jawa, sangat tajam; melihat aslinya saja serasa hati pun tersayat karena ketajamannya. Melihat lubang yang sangat tipis dan tajam; terasa kengeriannya karena ketajaman lubang tipisnya. Tidak bisa dibayangkan bahayanya apabila Keris ini dipakai dalam peperangan yang sesungguhnya

Sangat berbeda dengan Keris (Pisau) buatan Belgia

 

 



 

This Keris, the original was owned by Pangeran Sambernyowo (His Majesty Mangkoenegoro 1) which came from the Majapahit era of Keris. The sharpness of this Keris is extraordinary.

In His Majesty Mangkoenegoro 4 era - because the number of armies increased; later the weapons for this armies of the Mangkoenegaran Legion were made in Belgium; it is still in a Javanese style but it is different from the original

From the results, it can be seen that the MPU Keris from Majapahit is much better in all aspects

The original Javanese KEDUNG, is very sharp; just looking at the original it felt like the heart was peeled-off because of its sharpness. Looking at a very thin and sharp hole on the Keris; it felt the horror at the sharpness of this thin holes. We cann’t imagine the danger if this Keris is used in a real war

Very different from the Keris (Knife) made in Belgium

 

 

 

Hal inilah yang menjadi alasan mengapa Keris menjadi barang koleksi, saat ini karena tingkat kualitas pengrajin nya termasuk salah satu yang terbaik di dunia Persenjataan.

 

This is the reasons that Keris is a collectable item, currently because the level of artisans-ship is one of the best in the world of Weaponry   

 

 

4 Q

Tetapi, Keris masih banyak kaitannya dengan Klenik. Contoh: tanggal pembersihan Keris. Bisakah menjelaskan tentang hal itu?

 

But, Keris is still have a lot of relationship with occultism. For example: the cleaning date for Keris. Can you explain about it?

 

 

4 A

Secara umum, ada 2 penikmat yang berbeda. Pertama adalah Penikmat Warisan Budaya dan berdasarkan semua pengetahuan Keris yang berkualitas dan ke-2 adalah Penikmat Okultisme. Keduanya sangat berbeda

Jenis yang pertama mengumpulkan berdasarkan Kualitas Warisan Budaya nya dan yang kedua berdasarkan Kualitas Okultisme nya. Saat ini, kedua hal ini tidak dapat dicampur karena kualitas campuran hanya dimiliki oleh koleksi Museum di seluruh dunia

 

Namun, apapun juga kualitas tertinggi dari kedua cara itu; semua mempertahankan tanggal yang sama untuk pemeliharaan / pembersihan Keris. Tanggalnya adalah tanggal 1 Suro. Tidak perduli apa kualitas Keris anda; semua orang membersihkan Keris mereka pada tanggal ini. Sudah menjadi kebiasaan umum bahwa pada tanggal 1 Suro inilah saatnya untuk membersihkan (melakukan perawatan) pusaka

 

Alasan sebenarnya Membersihkan Keris di tanggal 1 Suro bukanlah tentang ilmu gaib; tapi pada saat ini; kita harus membersihkan PUSOKO (PUSAKA) = WARISAN TURUN TEMURUN kita. Dengan melakukan ini; diharapkan kita akan membersihkan pikiran dan hati kita melalui ritual pembersihan

 

In general, there are 2 different connoisseurs. 1st is the Cultural Heritage and all of the quality knowledge of Keris and 2nd is the Occultism Society Connoisseurs. Those two are very different

The 1st type is collecting based on Heritage Quality and the 2nd is based on Occultism Quality. Currently, this can’t be mixed because the mixed quality is owned by Museums around the world.

 

However, whether it is a high quality from either way; all are maintaining the same date for maintenance / cleaning of the Keris. The date is 1st Suro[5]. No matter what quality is your Keris; everybody cleaned their Keris at this date. It is a common knowledge that at 1st Suro is the time to cleansed (performed a maintenance) to your heirloom

 

The real reasons that Cleansing the Keris at 1st Suro is not about occultism; but at this time; we are supposed to clean our PUSOKO (PUSAKA) = HEREDITARY BEQUEST. By doing this; it is expected that we will cleanse our mind through cleansing rituals

 

 

5 Q

Bagaimana caranya merawat TOSAN AJI?

 

How to maintain TOSAN AJI?

 

 

5 A

Tidak terlalu sulit tetapi yang pasti tidak dapat menggunakan bahan-bahan modern. Harus tetap melakukannya dengan cara yang sama; seperti yang telah dilakukan selama ribuan tahun. Pembersihan keris disebut JAMASAN. Lihat di bawah ini

 

Beberapa keluarga akan menyertakan: persembahan selama waktu pen-cucian. Sebagian lainnya bahkan melakukan puasa. Keluarga Kerajaan Jawa kuno melakukan perayaan besar untuk tanggal khusus ini. Merupakan suatu tanggung jawab besar bagi keluarga Jawa untuk melakukan ritual pen-cucian ini

 

 



 

 

Not that difficult but definitely you can’t used modern materials. You have to do it the same way that had been carried out for thousands of years. Keris cleansing is called JAMASAN. See above

 

Some families will include: offerings during the cleansing time. Some others, even performed fasting. The old Javanese Royal Families performed a large celebration for this special date. It is a big deal for Javanese families to perform this cleansing rituals

 

 

6 Q

Apakah Keris hanya dipakai oleh laki-laki? Dan apakah ada aturan atau tata krama untuk memakainya?

 

Is Keris wear by man only? And is there any rules or etiquette to wear it?

 

 

6 A

Sebenarnya pria dan wanita sama-sama memakai Keris. Bedanya, Keris wanita biasanya lebih kecil dan tersembunyi di dalam tubuh mereka dan tidak diperlihatkan bahwa mereka membawa Keris. Untuk laki-laki, biasanya mereka mempertunjukkannya kalau mereka membawa Keris

 

 



 

Actually, man and woman both are wearing Keris. The difference is women Keris is usually smaller and hidden in their body and not showed that they bring a Keris. For men, they are showing it when they carried a Keris

 

 

 

Pada akhirnya; Ajaran Spiritualitas Jawa adalah menyembah Tuhan (Hyang Maha Kuasa) bukan yang lain. Segala sesuatu di dunia ini hanya dipinjamkan kepada kita seperti pepatah Jawa: Urip iku mung mampir ngombe = Hidup hanya mampir untuk minum

 

Dan Keris merupakan salah satu produk hasil dari proses Meditasi dan Ritual Jawa

 

At the end; Javanese Spirituality teaching is to worship God (Hyang Maha Kuasa) an nothing else. Everything else in this world is only loan to us as Javanese saying: Urip iku mung mampir ngombe = Life is just stopping by for a drink

 

And Keris is one of the product that resulting from a process of Meditation and Javanese Rituals

 

 


1] https://en.wikipedia.org/wiki/Kris

[2] https://en.wikipedia.org/wiki/Exoteric - The term "exoteric" may also reflect the notion of a divine identity that is outside of, and different from, human identity, whereas the “esoteric” notion claims that the divine is to be discovered within the human identity.

[3] See: DISCUSSION SERIES 03.02 – SASTRAJENDRA HAYUNINGRAT PNGRUWATING DIYU

[4] See: DISCUSSION SERIES 03.02 – SASTRAJENDRA HAYUNINGRAT PNGRUWATING DIYU

[5] Javanese New Year




Comments

Popular Posts