SERIES 27 - TOWARDS 'THE LIGHT'
MENUJU CAHAYA | TOWARDS THE LIGHT |
||
|
|
|
1 Q |
Setelah pembahasan TENTANG MANUSIA dalam 3
serial dan juga kita membahas tentang Manusia dari awal mula hingga energi
kehidupan; pertanyaan selanjutnya adalah tentang: hubungan antara meditasi,
energi yang tercipta dari gesekan ‘Cahaya Ilahi’ & Roso berikut tentang
apa sebenarnya tujuan akhir dari MEDITASI dalam arti yang luas dan mengapa
kita perlu melakukan meditasi dan mengapa Meditasi ROSO |
|
|
After the discussion
ABOUT HUMAN in 3 Series and we discuss about Human from the beginning to the
energy of life; the next questions are about: the link of meditation, energy
created from friction of ‘The Divine Light’ & Roso with a big view about
what is actually the final purpose of MEDITATION and why we need to do
meditation and why ROSO Meditation |
|
|
|
|
1 A |
Tujuan Meditasi adalah untuk menciptakan dan
mengelola energi yang dibentuk oleh gesekan Cahaya dan Roso dengan tujuan untuk
menciptakan getaran Cahaya. Namun, ada banyak gangguan selama meditasi kita.
Gangguan ini datang dari semua jenis energi yang berada dari dalam tubuh kita
dan alam semesta |
|
|
|
|
|
The purpose of
Meditation is to create and manage the energy formed by friction of Light and
Roso to create a vibration of Light. However, there are many disturbances
during our meditation. This disturbance came from all kind of energy from
within our body and the universe |
|
|
|
|
|
Getaran dari hewan & tumbuhan yang kita
makan & minum setiap hari mempengaruhi cara hidup kita. Pengaruh ini bisa
baik dan buruk. Semua jenis karakter buruk yang mencemari pikiran kita; harus
diusahakan untuk menghilangkannya dan menciptakan getaran yang baik untuk
menciptakan manusia yang berbudi pekerti yang luhur. Penting untuk
dipahami bahwa manusia adalah makhluk paling sempurna yang diciptakan Tuhan;
jadi, jangan biarkan diri kita dikendalikan oleh energi tumbuhan, hewan, dan
alam semesta |
|
|
Itulah sebabnya mengapa selama hidup kita harus
belajar dan mencoba mencari di dalam tubuh kita getaran yang mengendalikan
hidup kita dan belajar untuk selalu menyempurnakannya |
|
|
|
|
|
Vibration from
animals & plants which we eat & drinks daily are influencing our way
of life. This influenced could be good and bad, too. All kind of bad character
which pollute our thought; we should try to removed it and create a good
vibration to create an honorable human-being. It is important to understand
that human being is the most perfect beings that God created; so, don’t let
yourself to be control by the energy of plants, animals and universe |
|
|
That is the
reasons why during our life time we should learn and try to search inside our
body the vibration which controlled our life and learn to perfecting it
always |
|
|
|
|
2 Q |
Bagaimana proses untuk dapat mengontrol Energi
Tubuh kita dan menyempurnakannya untuk mencapai cahaya? |
|
|
How is the
process to be able to controlled our Body Energy and perfecting it to reach
the light? |
|
|
|
|
2 A |
Ada 3 level proses energi sebagai berikut: |
|
|
There are 3
level of energy process as follow: |
|
|
|
|
|
PROSES 1 / PROCESS 1 |
|
|
a |
Untuk merasakan proses terpisahnya energi Roso
& Pangroso. Pangroso adalah energi yang diciptakan dari: pikiran,
keinginan, ide, ciptaan dll. Semua energi itu harus dikeluarkan secara keseluruhannya
dari seluruh tubuh agar bisa menemukan 'Roso Sejati’ dan merasakannya hingga
pada akhirnya 'Roso Sejati = Sang Energi kebenaran menutupi seluruh tubuh |
|
b |
Selama proses ini 'Perwita Sari = Air Suci'
kita (lihat: Seri Meditasi: Intermediate 3) akan bergerak bagian demi bagian
sampai ke otak kecil kita (cerebellum) kemudian menuju ke daerah otak besar
kita (cerebrum). Getaran 'Air Suci' ini akan menyatu dengan 'Cahaya Ilahi'
dan akan turun dan berkumpul di ujung lidah Anda dan berubah menjadi 'atom
yang hidup atau esensi kehidupan' |
|
c |
'Esensi Kehidupan' ini akan mengisi gelombang selama
kita hidup dan dikenal sebagai 'Alat Kewaspadaan' yang terletak di
dada kita. Setelah kita bisa merasakan dingin di dada, kita akan menemukan
alat kewaspadaan ini. Setelah kita bisa merasakan 'Alat Kewaspadaan' kita maka
manusia telah mendapatkan hasil kerja dari Energi Roso (Ngunduh wohing
Pakartining Roso) |
|
|
|
|
a |
To feel the
process of splitting the energy of Roso & Pangroso. Pangroso is the
energy created from: thought, desires, idea, creation etc. All those energies
should be removed totally from the whole body and to found the final ‘Roso
Sejati = The Truth’ and feel it until this final ‘Roso Sejati = The Truth’ energy
is covering the whole body |
|
b |
During this
process our ‘Perwita Sari = Holy Water’ (see: Meditation Series: Intermediate
3) will move section by section up to our small brain (cerebellum) and to our
bigger brain (cerebrum) area. Vibration of this ‘Holy Water’ will merge with
‘The Divine Light’ and will going down and gather at the tip of your tongue
and turn to a ‘the living atoms or the essence of life’ |
|
c |
This ‘Essence
of Life’ will fulfill the wave of our life time and known as a ‘Awareness
Tools’ located at our chest. After we feel cold on our chest than we had
found our guarding tools. After we can feel our ‘Awareness Tools’ than human
had gain the working result of Roso Energy (Ngunduh wohing Pakartining Roso)[1] |
|
|
|
3 Q |
Pekerjaan dalam meditasi ini tidak kentara atau
lembut dan sangat halus. Apakah ini hanya bisa dilakukan oleh meditator yang
berpengalaman saja? |
|
|
This work in
meditation is getting more subtle or delicate and finer. Is this could only
be done by an experienced meditator only? |
|
|
|
|
3 A |
Biasanya, begitu. Ini bukan proses meditasi
yang mudah untuk bisa merasakan Energi Roso. Kuncinya adalah seberapa jauh kita
mampu melepaskan semua yang ada dalam pikiran kita dan menyerahkan diri kita
kepada Tuhan. Dan di antara itu kita juga
harus dapat memperhatikan secara detail gerakan energi kita. Kita harus
berada dalam keadaaan tenang dan waspada |
|
|
Usually, yes.
This is not an easy meditation to be able to feel this Roso Energy. The key
is how far you are able to released everything in your thought and surrender
yourself to God. And in between that you should be able to notice in detail
your energy movement. You should be in a state of quietness and alert |
|
|
|
|
|
PROSES 2 | PROCESS 2 |
|
|
a |
Lihat Seri Meditasi:
Intermediate 2 Untuk memulai tahap ini, meditator harus sudah
menghilangkan sifat kemarahan, sikap agresif dan lain-lain. Dalam meditasi mereka,
mereka harus sudah mampu membersihkan 7 (tujuh) lubang (Sapta Rengga) di
kepala Setelah membersihkan 7 lubang dan mengamati
dengan seksama getaran energi dari esensi kehidupan; selanjutnya kita bisa
merasakan berkumpulnya Energi Ilahi dan Energi Roso |
|
b |
Pada tahap ini meditator harus sudah sadar dan
lebih berhati-hati terhadap apa pun yang mereka katakan dan harus selalu
berusaha jujur dan berfikir yang positif
dalam kehidupan sehari-hari mereka |
|
|
|
|
a |
See our Meditation
Series: Intermediate 2 To start at
this stage, meditator should already eliminate their anger, aggressive
attitude and etc. In their meditation, they should be flair in cleaning the 7
(seven) holes (Sapta Rengga)[2] in our head After
cleansing the 7 holes and observed carefully vibration of energy from the
essence of life; than we can feel the accumulation of Roso Energy and The
Divine Light |
|
b |
At this stage
meditator should already aware and more careful on anything they said and
should always try to be honest and think in a positive manner in their daily
life |
|
|
|
4 Q |
Jadi, proses kedua ini berkonsentrasi pada
pembersihan area Kepala saja. Apa selanjutnya? |
|
|
This second
process concentrate on the cleansing of the Head area, only. What next? |
|
|
|
|
4 A |
Betul dan selanjutnya adalah proses yang ke 3 |
|
|
Yes, and next
is the 3rd Process |
|
|
|
|
|
PROSES 3 | 3RD PROCESS |
|
|
a |
Pada proses ini, pertama-tama meditator harus
merasakan dengan jelas proses pembersihan & penutupan 9 (sembilan) lubang
(9 lubang = Babahan Hawa Songo) di tubuhnya (lihat gambar di bawah). |
|
b |
Setelah semua lubang ditutup; Cahaya Ilahi
(yang sudah menyatu dengan Energi Roso) akan menutup ubun-ubun kepala dan
akan menerangi ke dalam tubuh kita (Pudak Sinumpet) |
|
c |
Saat ‘Cahaya Ilahi’ menyinari tubuh kita secara
internal, sifat 11 saudara akan muncul (hanya sisi positif dari sifat itu)
dan meditator akan mengetahui & memahami semua sifat dari saudara ini |
|
d |
Pada saat ini; meditator sedang dalam
perjalanan untuk mengalami 'Racut' (Pengalaman Mendekati Kematian) dan
berjalan 'Menuju Cahaya' Tetapi ada 2 (dua) jenis Racut yang berbeda: §
Racut
dalam meditasi posisi duduk §
Racut
dalam meditasi posisi tidur |
|
|
|
|
a |
At this
process, firstly meditator should clearly feel the cleansing & closing
process of 9 (nine) holes (9 holes = Babahan Hawa Songo)[3] in the body (see
above picture) |
|
b |
After all
holes closed; The Divine Light (which already merge with Roso Energy) will
closed the cantle of the head and will lit inside our body (Pudak
Sinumpet)[4] |
|
c |
As ‘The Divine
Light’ lit our body internally, the 11th habitude siblings will
emerge (only the positive side of the habits) and meditator will know &
understand all of this habitude siblings |
|
d |
At this point;
meditator is on the way to experienced ‘Racut’[5] (Near Death
Experience) and walk ‘Towards the Light’ But there are
two (2) different type of Racut: § Racut on
seating meditation § Racut on
sleeping meditation |
|
|
|
5 Q |
Apa bedanya Racut dalam posisi duduk dan tidur? |
|
|
What is the
different between Racut in seating position and sleeping position? |
|
|
|
|
5 A |
RACUT dalam posisi duduk
meditasi (manembah) |
|
|
a |
Racut dalam posisi duduk adalah Manembah (sembahyang)
di Jawa. Selama proses meditasi/ sembahyang ini; meditator akan dikelilingi
oleh perisai Energi Ilahi |
|
b |
Meditator akan 'merasa' pindah ke Alam
Kelanggengan (tujuan akhir setelah kematian kita) sambil tetap bersembahyang
(sadar penuh tetapi berserah diri) |
|
c |
Saat proses meditasi/ sembahyang telah selesai;
Proses racut selesai |
|
RACUT dalam posisi tidur |
|
|
a |
Proses ini tidak dapat dianjurkan untuk
dilakukan tanpa pengawasan oleh meditator berpengalaman karena ini adalah
proses yang sangat sensitif |
|
b |
Proses ini hanya untuk 1 (satu) kali seumur
hidup |
|
c |
Proses ini dilakukan untuk memahami proses
kematian dan kehidupan setelah kematian |
|
d |
Prosesnya dimulai selama proses meditasi berlangsung,
sebagai berikut: 1. Roh akan keluar dari tubuh
jasmani kita dan roh bisa melihat tubuh nya 2. Roh akan langsung menuju ke Alam
Kelanggengan 3. Selama proses ini, Tali
Kehidupan masih melekat sepenuhnya. Jika tali ini terputus karena alasan apa
pun; tubuh akan mati secara nyata 4. Itulah sebabnya untuk
melakukan meditasi ini hanya boleh dilakukan di bawah pengawasan orang yang
berpengalaman |
|
|
|
|
RACUT in
seating meditation (worship) |
|
|
a |
Racut in
seating position is Manembah[6] (worship) in Java.
During this meditation / worship process; meditator will be surrounded by The
Divine Energy shields. |
|
b |
Meditator will
‘feel’ moving to The Eternal Realm (final destination after our
death) while keep worshipping (fully aware but surrender) |
|
c |
When
meditation / worship process done; Racut process is finished |
|
RACUT in
sleeping meditation |
|
|
a |
This process
is not intended to be done without supervisions by an experienced meditator
as this is a very sensitive process |
|
b |
This process
is only for 1 (once) in a life time |
|
c |
This process
intended to understand the process of real-death and the life after-death |
|
d |
The process
started during meditation process as follow: 1.
The spirit will be out of our corporeal body and the spirit
could see the body 2.
The spirit will go straight to The Eternal Realm 3.
During this process the String of Life is still fully
attached. If this string is cut-off for whatever reasons; the body will be death
in real 4.
That is the reason to do this meditation; it should be done
under the supervision of an experienced person only |
|
|
|
|
Ini adalah meditasi untuk orang-orang yang mencari
pemahaman tentang kematian dan kehidupan setelah kematian |
|
|
This is the meditation
for people who is seeking to understand death and life after death |
|
|
|
|
|
[1]
Ngunduh Wohing Pakartining Roso (Javanese proverb) literal translation is:
Gaining the result of the work of Roso Energy
[2]
Sapta Rengga meaning: Sapta is Seven and Rengga is a place to sit
[3]
Babahan Hawa Songo (Javanese) = 9 air holes opening on human body
[4]
Pudak Sinumpet (Javanese) = closing of 9 holes opening on human body
[5]
Racut (Javanese) = Near Death Experience
[6]
Manembah (Javanese) is performing worship
Comments
Post a Comment