SERIES 21 - BREATHING AND ENERGY



 

BREATHING & ENERGY

1 Q

Saat ini, seluruh dunia sedang menghadapi Pandemi Covid. Kita menemukan bahwa banyak meditator termasuk meditator yang sangat senior yang terinfeksi oleh Virus ini. Walau mereka tinggal di biara; masih terinfeksi dengan virus ini.

Sekarang, pertanyaannya adalah; dapatkah kita mengatasi virus ini melalui meditasi?

 

Currently, the whole world is facing the Covid Pandemic. We find that many meditators including very senior meditators are infected by this Virus. Even though they live in a monastery; still infected with this virus.

Now, the question is; can we overcome this virus through meditation?

 

 

1 A

Ya kita bisa.

Pertama-tama, kita tahu bahwa semua virus membawa energi, sama halnya dengan tubuh kita. Namun energi tubuh manusia tidak selalu stabil. Selalu ada waktu naik dan turun. Pada waktu energi kita turun, sangat mudah bagi kita untuk tertular segala jenis penyakit melalui virus, bakteri, dll.

Orang yang hidup dalam gaya hidup kaku & disiplin seperti di Biara adalah yang paling sulit untuk terkena infeksi jenis apa pun. Tapi itu tidak berarti mereka tidak rentan terhadap segala jenis infeksi virus. Memang orang yang hidup dengan gaya hidup tidak sehat -seperti kebanyakan orang di kota- jauh lebih rentan terhadap infeksi virus

 

Perihal: Bagaimana kita bisa menjaga tubuh kita dari serangan virus (apa pun) melalui meditasi; adalah melalui pemahaman Energi Tubuh kita secara lebih rinci (lihat: Seri Penyembuhan; Seri Meditasi)

 




 

Yes, we can.

First of all, we know that all viruses carry energy, just like our bodies. However, the energy of the human body is not always stable. There are always ups and downs. When our energy is low, it is very easy for us to catch all kinds of diseases through viruses, bacteria, etc.

People living in a strict & disciplined lifestyle like in the Monastery are the hardest to catch any kind of infection. But that doesn't mean they aren't susceptible to any kind of viral infection. Indeed, people who live an unhealthy lifestyle -like most people in cities- are much more susceptible to viral infections

 

Regarding: How we can manage our body from viral (any kind) attacked through meditation; is through understanding our Body Energy in more details (see: Healing Series; Meditation Series)

 

 

2 Q

Banyak orang berbicara tentang meningkatkan Energi Tubuh. Namun tidak mudah untuk membangkitkan energi tubuh. Pertanyaan-pertanyaannya adalah sebagai berikut:

1.       Bagaimana kita dapat meningkatkan energi tubuh kita?

2.       Mengapa kita harus meningkatkan energi tubuh kita?

3.       Apakah Virus mati pada energi tingkat-tinggi tubuh kita?

 

A lot of peoples talked about raising Body Energy. But it is not easy to raised body energy. The questions are as follow:

1.       How can we raise our body energy?

2.       Why we should raise our body energy?

3.       Is Virus died at our body high-level energy?

 

 

2 A

Silakan lihat: Seri 12.2 – Energi Tubuh / Seri Penyembuhan/ Seri Meditasi

 

1

Bagaimana kita bisa meningkatkan energi tubuh kita?

 

 

Pertanyaan ini berkaitan erat dengan penelitian yang dilakukan oleh DR. David R Hawkins – Kekuatan vs Tenaga tentang energi tubuh. Tak satu pun dari penelitiannya berbicara tentang energi tubuh yang lebih tinggi akan membunuh virus. Energi Tubuh berkaitan dengan pikiran, tubuh, dan jiwa yang sehat. Alat Ukur yang ia gunakan adalah Tingkat Kesadaran (Spektrum Kesadaran Manusia, lihat: Seri 12 – Energi Tubuh)

 

 

Melalui instrumennya; jelas bahwa: Semakin tinggi kesadaran manusia, semakin baik (holistik= tubuh, pikiran & jiwa) kondisi kesehatan kita. Kondisi kesehatan yang lebih baik (secara holistik) berarti kekebalan yang lebih tinggi terhadap segala jenis infeksi

 

 

Betul, kita perlu meningkatkan energi tubuh kita; tetapi untuk tujuan meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita agar dapat melawan segala jenis infeksi virus

 

2

Mengapa kita harus meningkatkan energi tubuh kita?

 

 

Ketika kita terinfeksi virus; sistem imun tubuh kita akan langsung melawannya. Namun, tidak semua orang memiliki kekebalan yang tinggi terutama dalam kasus Coronavirus. Itulah mengapa perlu meningkatkan kekebalan kita.

Kekebalan ini dalam pengertian Imunitas Jasmani dan Rohani. Dalam budaya Jawa kita percaya pada Jamu (lihat: Seri 12.1 – Jamu) sebagai obat tradisional untuk kekebalan fisik dan Kekebalan Spiritual melalui peningkatan Tingkat Kesadaran kita dengan Meditasi

Konsep dasar jamu untuk segala jenis penyakit adalah bukan untuk membunuh infeksi. Jamu adalah obat untuk meningkatkan energi kekebalan tubuh kita dan memicu + memperkuat sistem tubuh untuk melawan infeksi. Itu sebabnya Jamu adalah sistem perawatan jangka panjang dan bukan peluru untuk membunuh virus seketika

Sedangkan, untuk meningkatkan Imunitas Spiritual; dilakukan melalui peningkatan Tingkat Kesadaran,  berarti kita akan menjaga diri untuk tetap positif, tenang dan bahagia meskipun tubuh kita dalam kesulitan untuk melawan virus

 

3

Apakah Virus mati pada energi tingkat tinggi tubuh kita?

 

 

Tidak, tetapi tidak dapat bergerak (mirip dengan kondisi beku). Tapi kapan saja ada pemicunya bisa hidup kembali

 

 


 

Please see: Series 12.2 – Body Energy / Healing Series/ Meditation Series

 

1

How can we raise our body energy?

 

 

This question is related closely to the researched done by DR. David R Hawkins – Power vs Force about body energy. None of his research talk about higher body energy will killed a virus. Body Energy is related to a healthy mind, body and soul. Measuring Instruments which he is using is Level of Consciousness (Spectrum of Human Consciousness, see: Series 12 – Body Energy)

 

 

Through his instrument; it is clearly that: The higher human consciousness is, the better (holistically= body, mind & soul) our health condition. A better health conditions (holistically) meanings higher immunity to any kind of infections.

 

 

Yes, we need to increase our body's energy; but for the purpose of boosting our immune system to be able to fight any kind of viral infection

 

2

Why we should raise our body energy?

 

 

When we are infected with a virus; Our immune system will immediately fight it. However, not everyone has high immunity especially in case of Coronavirus. That is why it is necessary to increase our immunity. This immunity is in the sense of Physical and Spiritual Immunity. In Javanese culture we believe in Jamu (see: Series 12.1 – Jamu) as traditional medicine for Physical Immunity and our Spiritual Immunity through increasing our Awareness Level with Meditation

The basic concept of herbal medicine for all kinds of diseases is not to kill infection. The basic concept of herbal medicine for all kinds of diseases is not to kill infection. Jamu is medicine to increase our immune energy and trigger + strengthen the body's system to fight infection. That's why Jamu is a long-term treatment system and not a bullet to kill viruses instantly

Meanwhile, increasing our Spiritual Immunity through increasing our Level of Consciousness means that we will keep ourselves positive, calm and happy even though our body is in trouble to fight the virus.

 

3

Is Virus died at our body high-level energy?

 

 

No but it is not able to move (similar to a freeze condition). But anytime there is a trigger could be alive again

 

 

3 Q

Bagaimana cara meningkatkan Tingkat Imunitas kita melalui Meditasi?

 

How to increased our Immunity Level through Meditation?

 

 

3 A

Dalam kasus Coronavirus; hal ini terkonsentrasi di sistem pernapasan kita dan posisi yang kita gunakan adalah sebagai berikut: HA | NA | CA | RA | PA | NYA (lihat seri Penyembuhan)

 

Untuk orang yang dapat melakukannya sendiri:

1.       Selama meditasi: pertama-tama rasakan semua titik nodal dalam urutan ini: HA | NA | CA | RA | NYA dan terakhir adalah PA (semua di area Torso depan kita – lihat gambar)

2.       Tunggu dengan tenang sampai Anda dapat merasakan konsentrasi energi yang besar di kepala Anda

3.       Setelah Anda dapat merasakannya, instruksikan energi untuk pindah ke titik nodal sebagai no.1

4.       Energi bergerak dan berputar di sekitar titik nodal satu per satu

5.       Cara ini harus diulang sebanyak mungkin sampai energi dapat menghilangkan dan membersihkan semua sumbatan yang berhubungan dengan titik-titik tersebut

Setelah area Tubuh bagian Depan selesai; energi akan berpindah ke area Belakang Badan melalui titik nodal ini: SA | WA | LA

1.       Proses yang sama diulangi di area belakang

2.       Setelah area torso belakang dibersihkan, energi akan naik lagi ke arah kepala dan bisa diinstruksikan untuk kembali ke torso Depan lagi

Proses pembersihan ini harus diulang sebanyak mungkin

 

Untuk orang yang tidak dapat melakukan proses ini sendiri selama infeksi C19 dan prosesnya akan dilakukan oleh orang lain melalui PENYEMBUHAN PRANA

1.       Energi Prana diarahkan ke titik-titik nodal tersebut baik dengan metode menyentuh atau tidak menyentuh

2.       Jika penyembuhan menggunakan metode sentuhan; itu dapat ditambahkan dengan pijatan di titik-titik nodal

 

 


 

In the case of Coronavirus; it is concentrated in our breathing system and the position we used are as follow: HA | NA | CA | RA | PA | NYA | SA | WA | LA (see Healing series)

 

For people who can do this by themselves:

1.       During meditation: first feel all those nodal points in this order: HA | NA | CA | RA | NYA and last is PA (all at our front Torso area – see picture)

2.       Calmly wait until you can feel a large concentration of energy on the cantle of your head

3.       Once you can feel it than instruct the energy to moved to the nodal points as no.1

4.       The energy moved and rotating around the nodal points one by one

5.       This method should be repeated as much as possible until the energy can clear and cleansed all the blockage related to those points

After the Front Torso area finalized; the energy will move to the Back Torso area through these nodal points: SA | WA | LA

1.       The same proses of is repeated to at the back area

2.       After the back torso area is cleanse, the energy will go up again towards the head and it can be instructed to go back to the Front Torso again

These cleansing process should be repeated as many as possible

 

For people who cann’t do this process by themselves during the C19 infections and the process will be done by other person through PRANIC HEALING

1.       The Pranic energy to be directed to those nodal points either by touching or non-touching method

2.       If the healing use a touching method; it can be added with massages in the nodal points

 

 

4 Q

Apakah puasa bisa membantu penyembuhan?

 

Is fasting could help the healing?

 

 

4 A

Ya, bisa.

Di dunia modern; puasa adalah tentang mengendalikan Tingkat Kesadaran kita. Dalam tradisi Jawa, hal ini adalah tentang mengendalikan 'Sedulur = Titik Kebiasaan (lihat Seri Meditasi)' kita

Ada banyak jenis puasa dalam tradisi Jawa. Puasa jenis Tapa Brata tidak cocok untuk puasa medis/kesehatan (lihat Seri 10: MANTRA)

 

Jenis puasa untuk melawan infeksi misalnya: jika kita selalu makan 'makanan cepat saji atau makanan yang dikalengkan'; maka kita harus menahan diri dari jenis makanan tersebut. Intinya; kita harus menganalisis apa yang kita makan setiap hari dan kita harus menyingkirkan semua jenis makanan yang buruk dari kebiasaan kita. Untuk dapat mengubah kebiasaan diri kita sendiri itu dibutuhkan suatu keberanian. Pada akhirnya bukan hanya kesehatan yang akan meningkat tetapi juga Tingkat Kesadaran kita akan meningkat

 

Setelah kita mendapatkan hasil dari keberanian kita untuk menjadi versi yang lebih baik dari diri sendiri dalam hal kebiasaan; kita akan mengerti dan mampu merasakan akibat dan dampaknya bagi pikiran dan kesehatan kita

 

 

 

 

Yes, it could.

In modern world; fasting is about controlling your Level of Consciousness. In the Javanese traditions it is about controlling your ‘Sedulur = Habitude Points (see Meditation Series)’

There are many types of fasting in Javanese traditions. The Tapa Brata type of fasting is not suitable for medical / health fasting (see Series 10: MANTRA)

 

Types of fasting to fight infection for example: if we always eat 'fast food or canned food'; then we must refrain from these types of food. The main thing is; we have to analyze what we eat every day and we have to get rid of all kinds of bad foods from our habits. It takes courage to change our own habits. In the end not only health will improve but also our Consciousness Level will increase

 

Once you are experiencing the result of your courage to be a better version of you in terms of habit; you will understand and feel the result and impact to your mind and your health

 

 

5 Q

Di Jawa pada zaman dahulu untuk mengatasi Pagebluk (Pandemi) selalu melalui Ruwatan (lihat: Seri 9: Åžankala/ Bencana). Ada banyak kelompok masyarakat yang telah melakukan Ruwatan  khususnya di Pulau Jawa untuk menghilangkan Pandemi Covid. Hingga hari ini (Agustus 2021) kami belum melihat adanya perbaikan dalam pengurangan Pandemi. Di masa lalu, Ruwatan adalah sumber daya yang sangat kuat untuk menangani segala jenis masalah bencana. Mengapa sekarang Ruwatan tidak mampu mengatasi pandemi ini?

 

In Java in ancient times to overcome Pagebluk (Pandemic) was always through Ruwatan (see: Series 9: Sankala/ Disaster). There are many community groups that have carried out Ruwatan, especially on the island of Java to eliminate the Covid pandemic. As of today (August 2021) we have not seen any improvement in the reduction of the Pandemic. In the past, Ruwatan was a very powerful resource for dealing with all kinds of disaster problems. Why is Ruwatan unable to overcome this pandemic now?

 

 

5 A

Ada 2 (dua) masalah dalam sikap masyarakat saat ini

 

1

Tidak mengerti tentang ritual RUWATAN

 

 

Ritual RUWATAN dewasa ini dilakukan dengan cara yang hampir tidak ada hubungannya atau mirip dengan tradisi ruwatan Jawa zaman dulu. Mereka tidak memahami makna ruwatan seperti nenek moyang kita. Pengetahuan mereka hanya tentang 'apa yang katanya disebut' cara melakukan Ruwatan secara spiritual.

Kebanyakan Ruwatan saat ini dilakukan dalam tradisi yang campur aduk. Situasi ini saja sudah membuat ruwatan spiritual menjadi tidak berarti. Tradisi mix-match tidak memiliki frekuensi vibrasi yang sama dan tentunya ruwatan menjadi tidak bermakna atau menjadi pesta kumpul-kumpul umum hanya untuk euforia

 

2

Tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang ritual RUWATAN

 

 

Ritual RUWATAN yang sesungguhnya; tradisional memiliki langkah-demi-langkah yang ketat untuk diikuti. Melakukan RUWATAN tanpa pengetahuan yang cukup tentang tradisi Jawa tidak ada artinya. Pengetahuan ini saat ini memudar, menjadi tidak populer karena tradisi baru diterima sebagai kualitas yang lebih baik

Bagaimana kita bisa mengklaim kualitasnya lebih baik jika tradisi Jawa sudah ada sejak awal dan tradisi lain datang dari luar Jawa atau Indonesia atau Nusantara?

Secara historis, orang lupa bahwa langkah demi langkah dibuat sebagai hasil dari tekad yang kuat dari nenek moyang kita, melalui meditasi mendalam dan kesempurnaan energi ROSO; mereka dianugerahi pengetahuan tentang ritual ini. Itu diterapkan selama ribuan tahun dan terbukti mampu mencegah banyak masalah bencana di seluruh dunia dan … sekarang tidak ada artinya.

Kesalahannya tidak dalam ritualnya tetapi dalam orang yang melakukan ritualnya. Mereka melakukan ritual yang tidak berarti karena mereka tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang itu

 

 


 

There are 2 (two) problem in people attitude at these days

 

1

Do not understand about RUWATAN ritual

 

 

Today's RUWATAN rituals are performed in a way that has little to do with or is similar to the ancient Javanese ruwatan tradition. They do not understand the meaning of ruwatan like our ancestors. Their knowledge is only about 'what is said to be called' how to do Ruwatan spiritually.

Most Ruwatan’s today are performed in mixed traditions. This situation alone has made spiritual rituals meaningless. The mix-match tradition does not have the same vibrational frequency and of course the ritual becomes meaningless or becomes a public get-together just for euphoria

 

2

Do not have enough knowledge about RUWATAN ritual

 

 

The real RUWATAN ritual; traditionally has a strict step-by-step to follow. Doing RUWATAN without sufficient knowledge of Javanese tradition is meaningless. This knowledge is currently fading, becoming unpopular as new traditions are accepted as better quality

How can we claim the quality is better if the Javanese tradition has existed since the beginning and other traditions come from outside Java or Indonesia or the Archipelago?

Historically, people forget that step by step was made as a result of the strong determination of our ancestors, through deep meditation and the perfection of the energy of ROSO; they are endowed with knowledge of this ritual. It was applied for thousands of years and proved capable of preventing many catastrophic problems around the world and … now it is meaningless.

The fault is not in the ritual but in the person performing the ritual. They perform meaningless rituals because they don't have enough knowledge about it

 

 

6 Q

Lantas, apakah RUWATAN menghapus PAGEBLUK (PANDEMIK) masih mungkin dilakukan oleh masyarakat modern saat ini?

 

So, is RUWATAN to removed PAGEBLUK (PANDEMIC) still possible to be done by modern people these days?

 

 

6 A

Bisa. Tapi, sekali lagi kita tidak bisa mencampur adukkan tradisi dan kita harus mengikuti ‘langkah-demi-langkah’ ruwatan yang sebenarnya. Sebenarnya masih mungkin dilakukan tapi tidak mudah

Dan juga yang harus diingat adalah inti dari ilmu ‘SASTRAJENDRA HAYUNINGRAT PANGRUWATING DIYU’

 

 


 

Yes, it is. But, again you cann’t made a mixed-matched traditions and you have to followed the real ‘ancient step-by-step’ of ruwatan. Actually, it is still possible to be done but not easy

And also, what must be remembered is the essence of the science of 'SASTRAJENDRA HAYUNINGRAT PANGRUWATING DIYU'

 

 

7 Q

Indonesia telah melalui banyak Pandemi juga di masa lalu. Bagaimana orang-orang secara historis mengelola pandemi?

 

Indonesia have been through a lot of Pandemic too in the old days. How did people historically manage the pandemic?

 

 

7 A

Selama masa kolonialisasi; Indonesia pernah mengalami Malaria, Kolera, Hama dan Flu Spanyol. Namun, dengan munculnya obat-obatan modern saat itu; Belanda memberlakukan obat-obatan modern untuk orang Indonesia. Belanda melarang masyarakat Indonesia untuk menggunakan Jamu atau obat-obatan herbal lokal dan ritual apa pun untuk menghentikan pandemi

Tetapi dengan jumlah kematian akibat pandemi tersebut; Masyarakat Indonesia melindungi diri dengan tetap menggunakan obat-obatan herbal tradisional; sama dengan situasi hari ini

Karena tidak tersedianya obat untuk menyembuhkan infeksi dari pandemic ini dan pada saat yang sama jumlah kematian meningkat tajam; masyarakat kembali lagi mencari obat tradisional

 

During the colonial period; Indonesia has experienced Malaria, Cholera, Pests and the Spanish Flu. However, with the advent of modern medicine at that time; The Netherlands applies modern medicine to Indonesians. The Netherlands forbids Indonesians to use Jamu or local herbal medicines and any rituals to stop the pandemic

But with the death toll from the pandemic; Indonesian people protect themselves by continuing to use traditional herbal medicines; same as today's situation

Due to the unavailability of drugs to cure infections from this pandemic and at the same time the number of deaths is rising sharply; people are back again looking for traditional medicine

 

 

8 Q

Apakah melantunkan Doa atau Mantra akan membantu menyembuhkan?

 

Is chanting a Prayer or Mantra will help to cure?

 

 

8 A

Secara spiritual semua doa atau mantra membantu menyembuhkan infeksi. Kepercayaan terhadap doa/ mantra tersebut akan menuntun orang yang menggunakannya untuk menyerahkan masalah dan dirinya kepada Tuhan. Kepasrahan ini adalah aspek kunci dari penyembuhan

 

Kita harus memahami sejarah dan penggunaan Mantra dalam Spiritualitas Jawa (lihat gambar dibawah ini). Jadi dalam hal untuk mengatasi masalah Kesehatan (Pandemi) harus digunakan Mantra yang memang ditujukan untuk hal ini

 

 


 

Spiritually all prayers or mantras help to cure the infection. Belief in these prayers/mantras will lead people who use them to surrender their problems and themselves to God. This surrender is a key aspect of healing

 

We must understand the history and use of Mantra in Javanese Spirituality (see picture above). So, in terms of overcoming Health problems (Pandemic) must be used Mantra which is intended for this

 

 

10 Q

Coronavirus ini secara spesifik menyerang area pernafasan. Diatas sudah disebut titik nodal yang harus di perhatikan dalam meditasi untuk memperbaiki atau meningkatkan imunitas tubuh.

Banyak laporan dari orang yang sudah atau sedang mengalami Coronavirus mengenai kesulitan bernafas sehingga perlu dibantu dengan peralatan baik selama serangan virus maupun sesudah sembuh. Jadi Coronavirus untuk orang yang sudah sembuh; ternyata mengurangi kemampuan bernafasnya sampai lebih dari 50%. Termasuk juga para penyintas Coronavirus mengalami Kelelahan yang sangat mendalam.

Adakah cara dalam meditasi untuk mengatasi hal ini?

 

This coronavirus specifically attacks the respiratory area. The above-mentioned nodal points that must be control during meditation to improve or increase the body's immunity.

There are many reports from people who have or are experiencing Coronavirus regarding difficulty breathing so that they need to be assisted with equipment both during the virus attack and after recovering. So Coronavirus for people who have recovered; apparently reduced his ability to breathe by more than 50%. Including the survivors of the Coronavirus experience a very deep Fatigue.

Is there a way in meditation to overcome this?

 

 

10 A

Ya. Melalui matihan pernafasan seperti dibawah ini

Untuk masalah Kelelahan setelah covid; silahkan baca: Series Healing

 


 
 

 

Yes, through breathing exercise as above

For Fatigue after covid, please see: Healing Series

 

 



Comments

Popular Posts