SERIES 1 - No: 01 - Basic understanding


1:

Bagaimanakah konsep terjadinya manusia menurut pemahaman Jawa?

 

What is the concept of the making of human-being according to Jawa?

 

 

A:

Menurut pemahaman Jawa, manusia diciptakan oleh Sang Pencipta tanpa adanya manusia   pertama, kedua dan seterusnya. Sang Pencipta menciptakan langsung banyak dengan segala warna warninya.

Walau untuk membuat / menciptakannya sebelumnya dibuat contoh2 dan bila Sang Pencipta tidak puas maka tidak dilanjutkan

Sifat ini juga sama dengan sifat manusia bila menciptakan benda/ hal2, bilamana tidak atau belum merasa sesuai akan terus diulang sampai dirasakan tepat baru akan di buat dalam jumlah yang diinginkan

Oleh karena itulah manusia Jawa tidak mengenal adanya Adam dan Hawa. Pemahaman Adam dan Hawa itu bagi manusia Jawa lebih kepada unsur Bapak dan Ibu, Yoni dan Lingga, Sperma dan Ovarium

 

According to Javanese understanding, humans were created by the Creator without the first, second and so on. The Creator creates all humans, directly with many colors (tribes etc) all at once

Although The-Creator made an examples / prototype beforehand and when the results is not as expected by The Creator then the prototype will be obsolete

The same trait is also seen in human nature when creating objects / things; when we are not or do not feel satisfied with our creation; we will continue to revised it until it feels just right. Then when human creation becoming just right; The Creator made it in the desired amount

That is why Javanese people do not know the concept of Adam and Eve. The understanding of Adam and Eve for Javanese people is more on the elements of Women and Man, Yoni and Lingga, Sperms and Ovaries

 

 

2:

Dengan pemahaman seperti diatas maka apakah yang diciptakan lebih dahulu oleh Sang Pencipta?

 

With this understanding, what was created by the Creator first?

 

 

A:

Manusia Jawa percaya penuh bahwa alam semesta yang dikenal sebagai Bumi ini diciptakan lebih dahulu lengkap dengan isinya (tanaman maupun binatang) sedangkan manusia diciptakan terakhir karena Sang Pencipta menginginkan manusia yang akan tinggal di bumi ini akan turut serta menjaga kelangsungan kehidupan semua makhluk di Bumi.

Oleh karena itulah dalam kebudayaan Jawa (yaitu: Wayang) ada symbol Gunungan yang menggambarkan bahwa awal mula itu bumi ini kosong dan kemudian diisi oleh berbagai rupa tumbuhan dan hewan yang dikenal sebagai Alam Awang Uwung

 

Javanese people fully believe that the universe known as Earth was created first, complete with its contents (plants and animals) while humans were created last because the Creator wants humans who will live on this earth to participate in maintaining the survival of all beings on Earth

That is why in Javanese culture (namely: Wayang = Puppet = Marionette) there is a Gunungan (Mountain) symbol that illustrates that the earth was empty and then filled with various forms of plants and animals known as the Alam Awang Uwung

 

 

3:

Kapankah mulai ada manusia

 

When do humans start?

 

 

A:

Awal manusia diciptakan dan ditaruh dibumi ini waktunya tidak diketahui dengan jelas. Hanya manusia Jawa percaya bahwa awal diciptakan bentuk manusia tidak lah sebesar manusia saat ini. Manusia awal jauh lebih tinggi dan besar ukuran fisiknya dan ini dapat dilihat dari adanya peninggalan bangunan bersejarah yang ada

Sang Pencipta kemudian terus menyempurnakan ciptaannya sehingga akhirnya diciptakanlah manusia seperti yang ada sekarang, sedang manusia ciptaan yang sebelumnya dimusnahkan seluruhnya secara alamiah melalui bencana alam.

Setiapkali pemusnahan terhadap ciptaanNya dikenal dengan pergantian peradaban. Dimana setiap kali pergantian peradaban selalu ada perubahan yang terjadi dari manusianya juga makhluk2 lainnya menjadi semakin lebih bertatakrama dan bermasyarakat serta berbudaya

 

When exactly the early humans were created and put on earth is not known clearly. The Javanese only believe that the initial shape of human form was not as large as humans today. Early humans were much taller and larger in physical size and this can be seen from the relics of existing historic buildings

The Creator then continues to perfected His creation so that human beings are finally created as they are now, while human creations that were previously made are destroyed completely through natural disasters

Every time the destruction of His creation it is always resulting on a change of civilization. Where every time a change of civilization occurred, there is always a change to the human beings itself as well as other creatures and humans become increasingly more polite, sociable and cultured

 

 

4

Apakah ini berarti Manusia Jawa tidak mempercayai teori evolusi Darwin?

 

Does this mean that Java Man does not believe in Darwin's theory of evolution?

 

 

A

Teori evolusi Darwin tidak dipercaya karena pemahaman seperti itu sangat tidak mungkin dilakukan oleh Sang Pencipta. Tetapi manusia Jawa yakin bahwa pembentukan anatomi tubuh  manusia berangkat dari melihat struktur  dari hewan (apes) sebagai mahluk yg terdekat secara anatominya dengan manusia maka itulah saat pertama ada dan dikenal mahluk manusia berbulu dan tinggi besar yang lambat laun hilang karena Sang Pencipta tidak merasa sesuai dgn kondisi bumi yg ditempati mereka.

Bergantinya peradaban berganti pula bentuk serta tubuh mahluk di alam bumi ini dan manusia juga lebih terlihat proposional.

 

Darwin's evolution theory; is not believed because such understanding is very unlikely by the Creator.

The Javanese people believe that the formation of the anatomy of the human body started from seeing the  result of the structure of animals (e.g: apes) as the closest creatures to humans which anatomically is the closest known with its hairy and tall shape; which than gradually disappears because the Creator does not feel it is suitable with the conditions of the earth occupied by human later.

The change of civilization also changes the shape and body of creatures in this earth and humans are also more visibly proportional.

 

 

5

Lalu apakah manusia Jawa mempunyai agama dan kitab yang lain karena tidak mempercayai kisah Adam dan Eve?

 

Then does the Javanese have other religions and books because they do not believe in the story of Adam and Eve?

 

 

A

Manusia Jawa tidak pernah begitu saja percaya dengan kisah-kisah asal muasal manusia apalagi yang tertulis dalam kitab2 yang ada, karena manusia Jawa sudah dari dahulu mengenal tata   cara manembah langsung pada Sang Pencipta tanpa melalui tulisan dalam kitab.

Kitab manusia Jawa itu tidak tertulis dan pemahaman atas Sang Pencipta itu didapatkan dengan dijalani secara langsung dan disebut sebagai Ilmu Tinemu Kanti Laku

 

Javanese people have never believed the stories of human origins per se; let alone those written in existing books, because Javanese people have always known the procedure of worship directly to the Creator without going through writing in any books

The Javanese human book was not written down and the understanding of the Creator   was obtained by being implemented directly and it is called as The Science of Finding Your Practice (Ilmu Tinemu Kanti Laku)

 

 

6

Menarik. Tapi sebelum melanjutkan pembicaraan mengenai Ilmu Tinemu Kanti Laku dan   karena Jawa berada di Indonesia (nama saat ini); apakah agama atau kepercayaan  Hindhuism adalah agama awal manusia jawa?

 

Interesting. But before continuing the conversation about The Science of Finding Your   Practice (Ilmu Tinemu Kanti Laku) and because Java is in Indonesia (current name); Is Hindhuism the early religion of Java?

 

 

A

Hindhuism bukanlah agama awal manusia Jawa karena manusia Jawa tidak manembah pada para dewa atau Sanghyang yang dikenal dalam Hindhuism tetapi langsung pada Sang Pencipta. Adapun dasar laku manusia Jawa adalah mencari tahu asal muasal manusia karena menyadari bahwa nanti harus kembali ketempat berasalnya. Hal ini dikenal sebagai Sangkan Paraning Dumadhi 

Manusia Jawa sudah mengenal Sang Pencipta sebelum hindhuism masuk ke Nusantara

 

Hindhuism was not an early Javanese religion because Javanese people did not worship Gods & Goddesses or Sanghyang known in Hindhuism but directly to The Creator (GOD). The basic conduct of Javanese people is to find out the origin of humans because they realize that later they must return to their original place. This is known as Sangkan Paraning Dumadhi 

Javanese have known The Creator (GOD) before Hindhuism entered the archipelago

 

 

7

Lalu kenapa di Jawa banyak orang mempercayai hal-hal yang sama dengan pemahaman Hindhuism mengenai Dewa dan Dewi nya?

 

Then, why in Java many people believe the same things with the understanding of Hindhuism about Gods and Goddesses?

 

 

A

Dewa dan Dewi dalam Hindhuism memang sama dan dikenal oleh manusia Jawa tetapi dalam menyikapinya manusia Jawa berbeda karena Dewa dan Dewi itu dianggap masih ada hubungannya dengan leluhur manusia Jawa

Karena itu manusia Jawa pun mengakui adanya kesamaan riwayat sejarah sebelumnya   dengan Hindhuism

 

Gods and Goddesses in Hindhuism are indeed the same and are well-known by Javanese people, but in responding to them; Javanese people are different because the   God and Goddesses is considered to be part of the ancestors of Javanese humans

Because of this, Javanese people also acknowledge the similarity of previous historical history with Hindhuism

 

 

8

Mengenai leluhur manusia Jawa akan di bahas di Episode - episode selanjutnya

Dan untuk Episode ini; pertanyaan selanjutnya adalah mengenai pemahaman:

The Science of Finding Your Practice (Ilmu Tinemu Kanti Laku)

Apakah yang bisa dijelaskan lebih jauh mengenai Ilmu ini?

 

Regarding Javanese human ancestors will be discussed in other series

And for this Series; the next question is about the understanding of:

The Science of Finding Your Practice (Ilmu Tinemu Kanti Laku)

What can be explained further about this knowledge?

 

 

A

Ilmu Tinemu Kanti Laku itu adalah ilmu yang mengajarkan manusia Jawa didalam penghayatan manembahnya dengan cara meneliti proses manembah tersebut. Ini adalah salah satu cara Lelaku

Cara melaksanakan Lelaku yang lain adalah Puasa, misalnya: hanya makan rebusan2 sayuran maupun umbi2an ataupun hanya makan nasi putih (mutih) dan sebagainya yang bertujuan untuk lebih merasakan gerak energi rasa yang ada didalam diri sendiri; serta untuk lebih mengenal unsur-unsur kehidupan dalam diri manusia yang dalam ajaran Jawa dikenal dengan sebutan Sedulur Papat dan Kelima Pancer

Pakem Sedulur Papat Kelima Pancer ini adalah satu kesatuan energi yang membuat manusia hidup dan berkarya.

Dalam lelaku yang dijalankan; manusia pelakunya bisa mengenal masing masing sifat dari ke 5 unsur energi tersebut dan bisa menguasai serta mengelolanya dalam melakukan keseharian hidupnya dimana proses pengenalan dan pengendalian inilah yang membentuk sifat manusia Jawa dalam berkehidupan

 

The knowledge of Tinemu Kanti Laku is the knowledge that teaches Javanese people about appreciation on their worship by examining the process of the worship itself. This is one of the Code of Conduct for a Javanese man

Another way of carrying this code of conduct is to performed fasting for example: only eat boiled vegetables or tubers or only eat white rice (mutih) and so on which aims to get a better feel of senses or to taste our own energy that is within oneself; and to get to know the elements of life in humans, which in Javanese teachings are known as Sedulur Papat (4th Siblings) and the Kelimo Pancer (Fifth, Divine Energy)

The Sedulur Papat and Kelimo Pancer is a unity of energy that makes people alive.

In carrying this out to life; humans are expected to recognize each of the 5 element of energy and should master to manage them in their daily life and the process of recognition and control is what shapes the Javanese human nature in real life

 

 

9

Dari mana ini berasal? Kita membahas asal muasal dan awal. Awal dari yang paling awal. Ilmu Tinemu Kanti Laku itu dari mana asalnya?

Siapa yang mengajari? Dewa dewi? Yg mana? Adakah bukunya? Diajarkan turun temurun tanpa bukukah? Atau bagaimana?

 

Where did this come from? We discuss the origin and beginnings. Beginning from the early time. Where is Ilmu Tinemu Kanti Laku coming from?

Who teaches? Gods and Goddesses? Which one? Is there any book for referenced? Is it taught from generation to generation without books? Or what?

 

 

A

Ilmu Tinemu Kanti Laku itu diperoleh manusia Jawa berdasarkan petunjuk langsung dari Sang Pencipta. Biasanya disebut menerima wahyu. Penerima wahyu itu biasanya memperoleh bisikan atau perintah dari (yang dipercaya) oleh Sang Pencipta untuk melakukan manembah dengan cara-cara tertentu dan biasanya pelaku, tanpa daya akan menurut dan melakukan perbuatan manembah tersebut

Saat melaksanakan manembah tersebut maka pelaku mendapatkan penjelasan serta uraian tentang kejadian-kejadian yang dialaminya selama proses manembah tersebut

Semua terjadi dengan sendirinya dan uraian-uraian maupun penjelasan diperoleh semuanya secara lisan (tidak tertulis) melainkan terekam langsung didalam diri pelaku. Semua peristiwa yg dialaminya itulah yang kemudian diajarkan secara lisan turun temurun.

Oleh karena tidak ada yang ditulis dan semua diajarkan secara lisan; maka bagi yang mendengarkan uraian ajaran tersebut masing masing memahami sesuai kemampuannya sehingga satu dengan yang lain dalam pengolahan manembahnya tidak sama hasilnya. Hasilnya akan sesuai dengan tingkat pemahamannya

 

Knowledge of Ilmu Tinemu Kanti Laku was obtained by Javanese people based on direct instructions from God. Usually called receiving a Revelation or Enlightenment. The recipient of that revelation usually gets a whisper or command from (trusted source) from God to do worship in certain ways and usually the doer, without will obey totally and do the act of the worship as instructed

When carrying out the worship, the doer got an explanation and a description of the events they experienced during the process of the worship

All happened by itself and all the descriptions and explanations obtained verbally (not written) but recorded directly to the heart of the doer. All the events he experienced were then taught verbally from generation to generation.

Because nothing is written and all are taught verbally; for those who listen to the description of the teachings, each individual will understand according to his ability so than one with another will processing it differently and will never had the same result. The results will be in accordance with the level of understanding

 

 

Baru setelah berjalan sekian lama beberapa pelaku mencoba menuliskannya agar dapat diajarkan secara lebih baik dan tidak terjadi kesalah pengertian dalam manembah. Wahyu manembah ini diturunkan dan diterima secara perorangan oleh manusia Jawa dan tidak pernah ada sangkut paut denga Sanghyang atau Dewa & Dewi yang dikenal oleh manusia Jawa

 

Only after sometimes some doers try to write it down; so that it could be taught better and avoid any misunderstandings in worship. This worship revelation was revealed and accepted by each Javanese individual at that time and there was never any connection with the Sanghyang or God / Goddesses known by Javanese man

 

 

10

Pada awal pembentukan bumi, apakah galaxy-galaxy diciptakan juga dan makhluk-makhluk lain di luar bumi juga diciptakan dan di beritahukan kepada manusia Jawa di bumi?

 

At the beginning of the formation of the earth, were the galaxies also created and other extraterrestrial creatures also created and informed to the Javanese on earth?

 

 

A

Pada awal pembentukan bumi manusia Jawa yang mendapatkan wahyu diberitahukan oleh Sang Pencipta bahwa ada galaxie selain bumi yang diciptakan dan dihuni oleh mahluk-mahluk lain tetapi Sang Pencipta tidak    menghendaki bumi ini dihuni oleh mahluk-mahluk tersebut karena Sang Pencipta membentuk bumi ini berbeda dengan galaxies yang lainnya dan tercipta lebih dahulu dari bumi

 

At the beginning of the formation of the earth, Javanese people who received revelations were told by the Creator that there were galaxies other than the earth created and inhabited by other creatures, but the Creator did not want this earth to be inhabited by these creatures because the Creator formed this earth differently from other galaxies existed which was created before the earth

 

 

11

Apakah manusia Jawa diajarkan cara berkomunikasi dengan makhluk-makhluk dari planet yang lainnya?

 

Are Javanese taught how to communicate with creatures from other planets?

 

 

A

Pada awalnya manusia Jawa diajarkan cara berkomunikasi dengan mahluk-makhluk dari planet yang lain bahkan saling bertemu dan bertukar ilmu pengetahuan. Dengan perjalan waktu,   manusia Jawa tidak lagi berkomunikasi dengan mahluk2 planet lain tersebut walau ada beberapa manusia Jawa yang kadang bisa berkomunikasi dengan mahluk-makhluk tersebut

 

At first the Javanese were taught how to communicate with beings from other planets and even met and exchanged knowledge. With the passage of time, Javanese people no longer communicate with these other planetary creatures even though there are some Javanese who can sometimes communicate with these creatures

 

 

12

Menurut pengetahuan Jawa, manusia tertua di dunia ini (asal muasal manusia) itu berapa ribu atau juta tahun usianya?

 

According to Javanese knowledge, the oldest human in the world (human origin) is how many thousands or million years old?

 

 

A

Menurut pengetahuan Jawa; manusia Jawa itu sudah sangat tua usianya. Karena manusia Jawa; meyakini bahwa wayang itu bukan legenda tetapi manusia asli hidup di   bumi ini

 

According to Javanese knowledge; Javanese people are very old. Because Javanese people; believes that the puppet is not a legend but a genuine human life on earth

 

 

13

Wayang itu adalah kisah perang Bharatayudha yang kemudian menjadi dasar agama Hindhu. Apakah ini berarti keyakinan atas Dewa Dewi di Hindhuism yang tertulis di kitab Veda adalah hal yang sama dan inti dari Jawa Spiritualisme?

 

The puppet is the story of the Bharatayudha war which later became the basis of Hinduism. Does this mean the belief in the God & Goddess in Hindhuism as written in the Vedas is the same thing with the essence of Javanese Spiritualism?

 

 

A

Wayang bukan hanya Bharatayuda karena sebelumnya sudah ada kisah Ramayana dengan   Rama dan Sinta nya dan dari peristiwa itulah munculnya dasar agama Hindu sebagaimana tertulis dalam kitab Veda yang mana isi yang tertulis di dalam Veda adalah sama dan juga menjadi bagian dari Jawa Spiritualisme

 

Puppet is not only Bharatayuda because previously there was a story of Ramayana with Rama and Sinta and from that event the emerge the basis of Hinduism as written in the Vedas and the contents written in the Vedas are similar and also part of Javanese Spiritualism

 

 

14

Kisah Ramayana lebih tua dari Adam dan Hawa?

 

Is the story of Ramayana older than Adam and Eve?

 

 

A

Benar. Menurut pemahaman Jawa karena tidak ada Adam dan Hawa oleh karena itu tidak dapat dikatakan lebih tua dari kisah Ramayana

 

Correct. Because Adam and Eve is not existing in Javanese knowledge; than it cann’t be older than the one written at Ramayana story

 

 

15

Apakah di dalam pengetahuan Jawa, dipercaya dan diajarkan turun temurun bahwa Manusia Jawa adalah keturunan dari Dewa Dewi yang disebut dalam pewayangan?

 

Dan kalau wayang adalah tokoh yang diyakini benar2 ada; kerajaan2 itu berada dimana?

 

Hindhuism berkembang kuat sampai saat ini di India. Kenapa di India? Kenapa bukan Indonesia? Apa hubungannya?

 

In Javanese knowledge, is it rightly believed and taught from generation to generation that Javanese people are descendants of the Gods & Goddess described in wayang?

 

And if wayang figure believed to really exist; where are their kingdoms?

 

Hindhuism developed strongly until now in India. Why in India? Why not in Indonesia? What is the relation?

 

 

A

Manusia Jawa masih ada turunan dengan Dewa Dewi dalam pewayangan tidak pernah ada yg bisa membuktikan karena sudah berbeda jauh peradabannya dan bumi ini pun sudah mengalami beberapa kali perubahan alam yang besar yg memusnahkan sebagian besar manusia di bumi ini

 

Kerajaan2 dalam cerita wayang berada di daratan yang sekarang dikenal sebagai Afghanistan sampai ke Papua

 

Hinduism berkembang pesat di India karena terjadinya baik Ramayana maupun Barathayuda terjadi di areal yang sekarang dikenal sebagai India dan sisa2 peperangan   masih banyak ditemukan disana, perkembangan ajaran hinduism menyebar lebih banyak disana sedangkan di Indonesia tidak terlalu besar perkembangannya karena masyarakat di Indonesia tidak mengagungkan dewa dewi seperti dalam Hindhu tetapi tertuju kepada Sang Pencipta yang disebut saat itu sebagai Sanghyang Tunggal. Di India mereka lebih mengagungkan para dewa dewi karena dewa dewi ini mengajarkan ajaran kebajikan yang akhirnya dikenal dengan Hinduism

 

Javanese people believed that they are still descended from Gods and Goddesses as taught in the wayang; no one has ever been able to prove it because it is far different from the current earth civilization which has experienced several major natural changes (calamity) that have destroyed most of the people on this earth

 

The kingdoms in the wayang story are on the mainland now known from Afghanistan to Papua

 

Hinduism developed rapidly in India because both Ramayana and Barathayuda occurred in what is now India and remnants of war are still found there, the development of Hinduism spreads more widely there while in Indonesia the development is not too large because people in Indonesia do not glorify gods and goddesses like Hinduism but the attention is more to the Creator who is called at that time as the Divine Sanghyang. In India they glorified the Gods & Goddesses much more because they taught the teachings of virtue which were eventually known as Hinduism

 

 

16

Di Jawa?

 

In Java?

 

 

A

Di Jawa ajaran yang ada hanya mengajarakan budi pekerti/ tata krama dan menyembah pada Sang Pencipta yang disebut saat itu Sanghyang Tunggal yang diakui   sebagai penguasa alam semesta sedang Dewa Dewi itu diakui sebagai leluhur yang mempunyai kemampuan spiritual dan tetap tunduk manembah pada Sanghyang Tunggal

 

In Java, the teaching only teaches manners / rituals and worship to the Creator called at that time the Divine Sanghyang who is recognized as the ruler of the whole universe while the Gods & Goddesses is recognized as an ancestor who has spiritual abilities and remains subject to worship to the Divine Sanghyang

 

 

17

Jadi kerajaan2 yg di ceritakan dalam Ramayana dan Bharatayuda itu ada dimana?

 

So where are the kingdoms told in the Ramayana and Bharatayuda?

 

 

A

Kerajaan tersebut ada yang di Afghanistan, Hindustan atau India juga ada di Jawa serta Papua

 

Those Kingdom are in Afghanistan, Hindustan or India also in Java and Papua

 

 

18

Dimana lokasi dari cerita2 yang ada di kisah2 Bharatayudha atau Ramayana. Misalnya   Kerajaan Ramayana ada dimana? Padang Kurusetra tempat terjadinya peperangan Bharatayudha ada dimana?

 

Where is the location of the Bharatayudha or Ramayana stories? For examples: where is the Ramayana Kingdom? Where is Kurusetra where the battle of Bharatayudha was located?

 

 

A

Kerajaan Ramayana adanya di sekitar Hindushtan lama. Padang Kurusetra adanya di India

 

The Ramayana Kingdom existed around the old Hindushtan. The Kurusetra Field is in   India

 

 

19

Kalau kejadian2 itu adanya di India; pada masa itu apa yang terjadi di Jawa?

 

If the events were in India; at that time what happened in Java?

 

 

A

Kerajaan Hastinapura yang dipimpin oleh para Pandawa ada di sekitar Jawa

 

The Kingdom of Hastinapura, led by the Pandavas, was around Java

 

 

20

Kerajaan para Kurawa ada dimana?

 

Where is the Kurawa Kingdom?

 

 

A

Kerajaan para Kurawa adalah Amartapura yang berada di sekitar India

 

Kurawa Kingdom at Amartapura which is located around India

 

 

21

Jadi perbedaan yang terbentuk dalam kepercayaan antara Jawa dan India terjadi sejak awal perpecahan kerajaan Indraprastha menjadi Pandawa dan Kurawa? Apakah bisa diambil kesimpulan bahwa perkembangan kepercayaan dan kebudayaan Jawa di mulai dari pindahnya para Pandawa ke Hastinapura?

 

So, the differences between Java and India belief occurred since the beginning of the division of the Indraprastha kingdom into Pandawa and Kurawa? Can it be concluded that the development of Javanese beliefs and culture began with the move of the Pandawa to Hastinapura?

 

 

A

Ya betul. Karena semua budaya dan adat-istiadat termasuk laku spiritual dimulai oleh para Raja dan keturunannya

 

Yes, correct. Because all cultures and customs including spiritual practice were started by the Kings and their descendants

 

 

22

Dimana lokasi kerajaan Hastinapura?

 

Where is the location of Hastinapura Kingdom?

 

 

A

Diperkirakan sekitar Kota Malang (Jawa Timur) sekarang

 

Estimated around the city of Malang (East Java) in current situation

 

 

23

Bagaimana dengan kerajaan dalam cerita Ramayana? Kerajaan Rama dan Kerajaan Rahwana?

 

How about the Kingdoms at Ramayana story? Such as: Kingdom of Rama and Kingdom of Rahwana?

 

 

A

Keduanya berada di sekitar India

Harus diingat bahwa pada zaman itu dari Jawa sampai ke Timur arah India dan kearah   Utara sampai China dan kearah Barat sampai di Papua seluruhnya masih berupa satu daratan

 

Both are around India

It must be remembered at that time from Java to the East towards India and towards the North to China and towards the West to Papua all is still connected as one large land

 

 

24

Jadi dari awal penciptaan sudah disiapkan juga Raja2?

 

So, from the beginning of the creation; Kings had been prepared too?

 

 

A

Pada awal sebelum penciptaan manusia itu di ciptakan para Dewa Dewi yang kemudian diturunkan ke bumi. Itu sebabnya di Hindhuism ada kasta Brahmana (keturunan Dewa Dewi)

Pada saat yang sama Tuhan menciptakan manusia biasa yang tinggal di bumi. Kemudian untuk mengatur kehidupan di bumi ini; Tuhan menurunkan Dewa Dewi ke bumi. Dewa Dewi ini kemudian dibentuk berwujud manusia serupa dengan yang ada di bumi. Kemudian Dewa Dewi ini yang kawin dengan manusia dan berkembang serta   melahirkan turunan2 manusia di bumi

Tetapi, Dewa dan Dewi yang diturunkan ini tidak hanya yang berkelakuan / berwujud baik tapi juga yang berkelakuan / berwujud tidak baik

 

In the beginning before the creation of humans it was created the Gods and Goddesses; who were then sent down to earth. That is why in Hinduism there is a Brahmin caste (descendant of the Gods & Goddesses)

At the same time GOD created ordinary people who lived on earth. Then to arrange life on this earth; GOD sent Gods & Goddesses down to earth. These gods & goddesses then changed their form to be similar to human on earth. Then these Gods & Goddesses married with ordinary humans and develop and give birth to human descendants on earth

However, these deities who come down to earth are not only those who behave / are good but also those whose behaviour are not good

 

 

25

Pertanyaan terakhir; apakah manusia Jawa percaya pada Surga dan Neraka?

 

Last question; do Javanese believe in Heaven and Hell?

 

 

A

Tidak

 

No

 

 

26

Kalau tidak ada Surga dan Neraka; pada saat manusia mati, akan pergi kemana roh dari manusia?

 

If there is no Heaven and Hell; when humans die, where will the spirits go?

 

 

A

Alam kelanggengan

 

The Eternal World


Comments

Post a Comment

Popular Posts