1:
|
Bagaimanakah konsep terjadinya manusia menurut pemahaman
Jawa?
|
|
What is the concept of the making of human-being according
to Jawa?
|
|
|
A:
|
Menurut pemahaman Jawa, manusia diciptakan oleh Sang
Pencipta tanpa adanya manusia pertama, kedua dan seterusnya. Sang
Pencipta menciptakan langsung banyak dengan segala warna warninya.
Walau untuk membuat / menciptakannya sebelumnya dibuat
contoh2 dan bila Sang Pencipta tidak puas maka tidak dilanjutkan
Sifat ini juga sama dengan sifat manusia bila menciptakan
benda/ hal2, bilamana tidak atau belum merasa sesuai akan terus diulang
sampai dirasakan tepat baru akan di buat dalam jumlah yang diinginkan
Oleh karena itulah manusia Jawa tidak mengenal adanya Adam
dan Hawa. Pemahaman Adam dan Hawa itu bagi manusia Jawa lebih kepada unsur
Bapak dan Ibu, Yoni dan Lingga, Sperma dan Ovarium
|
|
According to Javanese understanding, humans were created
by the Creator without the first, second and so on. The Creator creates all
humans, directly with many colors (tribes etc) all at once
Although The-Creator made an examples / prototype
beforehand and when the results is not as expected by The Creator then the
prototype will be obsolete
The same trait is also seen in human nature when creating
objects / things; when we are not or do not feel satisfied with our creation;
we will continue to revised it until it feels just right. Then when human
creation becoming just right; The Creator made it in the desired amount
That is why Javanese people do not know the concept of
Adam and Eve. The understanding of Adam and Eve for Javanese people is more
on the elements of Women and Man, Yoni and Lingga, Sperms and Ovaries
|
|
|
2:
|
Dengan pemahaman seperti diatas maka apakah yang diciptakan
lebih dahulu oleh Sang Pencipta?
|
|
With this understanding, what was created by the Creator
first?
|
|
|
A:
|
Manusia Jawa percaya penuh bahwa alam semesta yang dikenal
sebagai Bumi ini diciptakan lebih dahulu lengkap dengan isinya (tanaman
maupun binatang) sedangkan manusia diciptakan terakhir karena Sang Pencipta
menginginkan manusia yang akan tinggal di bumi ini akan turut serta menjaga
kelangsungan kehidupan semua makhluk di Bumi.
Oleh karena itulah dalam kebudayaan Jawa (yaitu: Wayang)
ada symbol Gunungan yang menggambarkan bahwa awal mula itu bumi ini kosong
dan kemudian diisi oleh berbagai rupa tumbuhan dan hewan yang dikenal
sebagai Alam Awang Uwung
|
|
Javanese people fully believe that the universe known as
Earth was created first, complete with its contents (plants and animals)
while humans were created last because the Creator wants humans who will live
on this earth to participate in maintaining the survival of all beings on
Earth
That is why in Javanese culture (namely: Wayang = Puppet =
Marionette) there is a Gunungan (Mountain) symbol that illustrates that the
earth was empty and then filled with various forms of plants and animals
known as the Alam Awang Uwung
|
|
|
3:
|
Kapankah mulai ada manusia
|
|
When do humans start?
|
|
|
A:
|
Awal manusia diciptakan dan ditaruh dibumi ini waktunya
tidak diketahui dengan jelas. Hanya manusia Jawa percaya bahwa awal
diciptakan bentuk manusia tidak lah sebesar manusia saat ini. Manusia awal
jauh lebih tinggi dan besar ukuran fisiknya dan ini dapat dilihat dari adanya
peninggalan bangunan bersejarah yang ada
Sang Pencipta kemudian terus menyempurnakan ciptaannya
sehingga akhirnya diciptakanlah manusia seperti yang ada sekarang, sedang
manusia ciptaan yang sebelumnya dimusnahkan seluruhnya secara alamiah melalui
bencana alam.
Setiapkali pemusnahan terhadap ciptaanNya dikenal dengan
pergantian peradaban. Dimana setiap kali pergantian peradaban selalu ada
perubahan yang terjadi dari manusianya juga makhluk2 lainnya menjadi semakin
lebih bertatakrama dan bermasyarakat serta berbudaya
|
|
When exactly the early humans were created and put on
earth is not known clearly. The Javanese only believe that the initial shape
of human form was not as large as humans today. Early humans were much taller
and larger in physical size and this can be seen from the relics of existing
historic buildings
The Creator then continues to perfected His creation so
that human beings are finally created as they are now, while human creations
that were previously made are destroyed completely through natural disasters
Every time the destruction of His creation it is always
resulting on a change of civilization. Where every time a change of
civilization occurred, there is always a change to the human beings itself as
well as other creatures and humans become increasingly more polite, sociable
and cultured
|
|
|
4
|
Apakah ini berarti Manusia Jawa tidak mempercayai teori
evolusi Darwin?
|
|
Does this mean that Java Man does not believe in Darwin's
theory of evolution?
|
|
|
A
|
Teori evolusi Darwin tidak dipercaya karena pemahaman
seperti itu sangat tidak mungkin dilakukan oleh Sang Pencipta. Tetapi manusia
Jawa yakin bahwa pembentukan anatomi tubuh manusia berangkat dari
melihat struktur dari hewan (apes) sebagai mahluk yg terdekat secara
anatominya dengan manusia maka itulah saat pertama ada dan dikenal mahluk
manusia berbulu dan tinggi besar yang lambat laun hilang karena Sang Pencipta
tidak merasa sesuai dgn kondisi bumi yg ditempati mereka.
Bergantinya peradaban berganti pula bentuk serta tubuh
mahluk di alam bumi ini dan manusia juga lebih terlihat proposional.
|
|
Darwin's evolution theory; is not believed because such
understanding is very unlikely by the Creator.
The Javanese people believe that the formation of the
anatomy of the human body started from seeing the result of the
structure of animals (e.g: apes) as the closest creatures to humans which
anatomically is the closest known with its hairy and tall shape; which than
gradually disappears because the Creator does not feel it is suitable with
the conditions of the earth occupied by human later.
The change of civilization also changes the shape and body
of creatures in this earth and humans are also more visibly proportional.
|
|
|
5
|
Lalu apakah manusia Jawa mempunyai agama dan kitab yang
lain karena tidak mempercayai kisah Adam dan Eve?
|
|
Then does the Javanese have other religions and books
because they do not believe in the story of Adam and Eve?
|
|
|
A
|
Manusia Jawa tidak pernah begitu saja percaya dengan
kisah-kisah asal muasal manusia apalagi yang tertulis dalam kitab2 yang ada,
karena manusia Jawa sudah dari dahulu mengenal tata cara manembah
langsung pada Sang Pencipta tanpa melalui tulisan dalam kitab.
Kitab manusia Jawa itu tidak tertulis dan pemahaman atas
Sang Pencipta itu didapatkan dengan dijalani secara langsung dan disebut
sebagai Ilmu Tinemu Kanti Laku
|
|
Javanese people have never believed the stories of human
origins per se; let alone those written in existing books, because Javanese
people have always known the procedure of worship directly to the Creator
without going through writing in any books
The Javanese human book was not written down and the
understanding of the Creator was obtained by being implemented directly
and it is called as The Science of Finding Your Practice (Ilmu Tinemu
Kanti Laku)
|
|
|
6
|
Menarik. Tapi sebelum melanjutkan pembicaraan mengenai
Ilmu Tinemu Kanti Laku dan karena Jawa berada di Indonesia (nama
saat ini); apakah agama atau kepercayaan Hindhuism adalah agama awal
manusia jawa?
|
|
Interesting. But before continuing the conversation about
The Science of Finding Your Practice (Ilmu Tinemu Kanti Laku) and
because Java is in Indonesia (current name); Is Hindhuism the early religion
of Java?
|
|
|
A
|
Hindhuism bukanlah agama awal manusia Jawa karena manusia
Jawa tidak manembah pada para dewa atau Sanghyang yang dikenal dalam
Hindhuism tetapi langsung pada Sang Pencipta. Adapun dasar laku manusia Jawa
adalah mencari tahu asal muasal manusia karena menyadari bahwa nanti harus
kembali ketempat berasalnya. Hal ini dikenal sebagai Sangkan Paraning
Dumadhi
Manusia Jawa sudah mengenal Sang Pencipta sebelum
hindhuism masuk ke Nusantara
|
|
Hindhuism was not an early Javanese religion because
Javanese people did not worship Gods & Goddesses or Sanghyang known in
Hindhuism but directly to The Creator (GOD). The basic conduct of Javanese
people is to find out the origin of humans because they realize that later
they must return to their original place. This is known as Sangkan
Paraning Dumadhi
Javanese have known The Creator (GOD) before Hindhuism
entered the archipelago
|
|
|
7
|
Lalu kenapa di Jawa banyak orang mempercayai hal-hal yang
sama dengan pemahaman Hindhuism mengenai Dewa dan Dewi nya?
|
|
Then, why in Java many people believe the same things with
the understanding of Hindhuism about Gods and Goddesses?
|
|
|
A
|
Dewa dan Dewi dalam Hindhuism memang sama dan dikenal oleh
manusia Jawa tetapi dalam menyikapinya manusia Jawa berbeda karena Dewa dan
Dewi itu dianggap masih ada hubungannya dengan leluhur manusia Jawa
Karena itu manusia Jawa pun mengakui adanya kesamaan riwayat
sejarah sebelumnya dengan Hindhuism
|
|
Gods and Goddesses in Hindhuism are indeed the same and
are well-known by Javanese people, but in responding to them; Javanese people
are different because the God and Goddesses is considered to be
part of the ancestors of Javanese humans
Because of this, Javanese people also acknowledge the
similarity of previous historical history with Hindhuism
|
|
|
8
|
Mengenai leluhur manusia Jawa akan di bahas di Episode -
episode selanjutnya
Dan untuk Episode ini; pertanyaan selanjutnya adalah
mengenai pemahaman:
The Science of Finding Your Practice (Ilmu Tinemu Kanti
Laku)
Apakah yang bisa dijelaskan lebih jauh mengenai Ilmu ini?
|
|
Regarding Javanese human ancestors will be discussed in
other series
And for this Series; the next question is about the
understanding of:
The Science of Finding Your Practice (Ilmu Tinemu Kanti
Laku)
What can be explained further about this knowledge?
|
|
|
A
|
Ilmu Tinemu Kanti Laku itu adalah ilmu yang mengajarkan
manusia Jawa didalam penghayatan manembahnya dengan cara meneliti proses
manembah tersebut. Ini adalah salah satu cara Lelaku
Cara melaksanakan Lelaku yang lain adalah Puasa, misalnya:
hanya makan rebusan2 sayuran maupun umbi2an ataupun hanya makan nasi putih
(mutih) dan sebagainya yang bertujuan untuk lebih merasakan gerak energi rasa
yang ada didalam diri sendiri; serta untuk lebih mengenal unsur-unsur
kehidupan dalam diri manusia yang dalam ajaran Jawa dikenal dengan sebutan
Sedulur Papat dan Kelima Pancer
Pakem Sedulur Papat Kelima Pancer ini adalah satu kesatuan
energi yang membuat manusia hidup dan berkarya.
Dalam lelaku yang dijalankan; manusia pelakunya bisa
mengenal masing masing sifat dari ke 5 unsur energi tersebut dan bisa
menguasai serta mengelolanya dalam melakukan keseharian hidupnya dimana
proses pengenalan dan pengendalian inilah yang membentuk sifat manusia Jawa
dalam berkehidupan
|
|
The knowledge of Tinemu Kanti Laku is the knowledge that
teaches Javanese people about appreciation on their worship by examining the
process of the worship itself. This is one of the Code of Conduct for a
Javanese man
Another way of carrying this code of conduct is to
performed fasting for example: only eat boiled vegetables or tubers or only
eat white rice (mutih) and so on which aims to get a better feel of senses or
to taste our own energy that is within oneself; and to get to know the
elements of life in humans, which in Javanese teachings are known as Sedulur
Papat (4th Siblings) and the Kelimo Pancer (Fifth, Divine
Energy)
The Sedulur Papat and Kelimo Pancer is a unity of energy
that makes people alive.
In carrying this out to life; humans are expected to
recognize each of the 5 element of energy and should master to manage them in
their daily life and the process of recognition and control is what shapes
the Javanese human nature in real life
|
|
|
9
|
Dari mana ini berasal? Kita membahas asal muasal dan awal.
Awal dari yang paling awal. Ilmu Tinemu Kanti Laku itu dari mana asalnya?
Siapa yang mengajari? Dewa dewi? Yg mana? Adakah bukunya?
Diajarkan turun temurun tanpa bukukah? Atau bagaimana?
|
|
Where did this come from? We discuss the origin and
beginnings. Beginning from the early time. Where is Ilmu Tinemu Kanti Laku
coming from?
Who teaches? Gods and Goddesses? Which one? Is there any
book for referenced? Is it taught from generation to generation without
books? Or what?
|
|
|
A
|
Ilmu Tinemu Kanti Laku itu diperoleh manusia Jawa
berdasarkan petunjuk langsung dari Sang Pencipta. Biasanya disebut menerima
wahyu. Penerima wahyu itu biasanya memperoleh bisikan atau perintah dari
(yang dipercaya) oleh Sang Pencipta untuk melakukan manembah dengan cara-cara
tertentu dan biasanya pelaku, tanpa daya akan menurut dan melakukan perbuatan
manembah tersebut
Saat melaksanakan manembah tersebut maka pelaku
mendapatkan penjelasan serta uraian tentang kejadian-kejadian yang dialaminya
selama proses manembah tersebut
Semua terjadi dengan sendirinya dan uraian-uraian maupun
penjelasan diperoleh semuanya secara lisan (tidak tertulis) melainkan terekam
langsung didalam diri pelaku. Semua peristiwa yg dialaminya itulah yang
kemudian diajarkan secara lisan turun temurun.
Oleh karena tidak ada yang ditulis dan semua diajarkan
secara lisan; maka bagi yang mendengarkan uraian ajaran tersebut masing
masing memahami sesuai kemampuannya sehingga satu dengan yang lain dalam
pengolahan manembahnya tidak sama hasilnya. Hasilnya akan sesuai dengan
tingkat pemahamannya
|
|
Knowledge of Ilmu Tinemu Kanti Laku was obtained by
Javanese people based on direct instructions from God. Usually called
receiving a Revelation or Enlightenment. The
recipient of that revelation usually gets a whisper or command from (trusted
source) from God to do worship in certain ways and usually the doer, without
will obey totally and do the act of the worship as instructed
When carrying out the worship, the doer got an explanation
and a description of the events they experienced during the process of the
worship
All happened by itself and all the descriptions and
explanations obtained verbally (not written) but recorded directly to the
heart of the doer. All the events he experienced were then taught verbally
from generation to generation.
Because nothing is written and all are taught verbally;
for those who listen to the description of the teachings, each individual
will understand according to his ability so than one with another will
processing it differently and will never had the same result. The results
will be in accordance with the level of understanding
|
|
|
|
Baru setelah berjalan sekian lama beberapa pelaku mencoba
menuliskannya agar dapat diajarkan secara lebih baik dan tidak terjadi kesalah
pengertian dalam manembah. Wahyu manembah ini diturunkan dan diterima secara
perorangan oleh manusia Jawa dan tidak pernah ada sangkut paut denga
Sanghyang atau Dewa & Dewi yang dikenal oleh manusia Jawa
|
|
Only after sometimes some doers try to write it down; so
that it could be taught better and avoid any misunderstandings in worship.
This worship revelation was revealed and accepted by each Javanese individual
at that time and there was never any connection with the Sanghyang or God /
Goddesses known by Javanese man
|
|
|
10
|
Pada awal pembentukan bumi, apakah galaxy-galaxy
diciptakan juga dan makhluk-makhluk lain di luar bumi juga diciptakan dan di
beritahukan kepada manusia Jawa di bumi?
|
|
At the beginning of the formation of the earth, were the
galaxies also created and other extraterrestrial creatures also created and
informed to the Javanese on earth?
|
|
|
A
|
Pada awal pembentukan bumi manusia Jawa yang mendapatkan
wahyu diberitahukan oleh Sang Pencipta bahwa ada galaxie selain bumi yang
diciptakan dan dihuni oleh mahluk-mahluk lain tetapi Sang Pencipta
tidak menghendaki bumi ini dihuni oleh mahluk-mahluk tersebut
karena Sang Pencipta membentuk bumi ini berbeda dengan galaxies yang lainnya
dan tercipta lebih dahulu dari bumi
|
|
At the beginning of the formation of the earth, Javanese
people who received revelations were told by the Creator that there were
galaxies other than the earth created and inhabited by other creatures, but
the Creator did not want this earth to be inhabited by these creatures
because the Creator formed this earth differently from other galaxies existed
which was created before the earth
|
|
|
11
|
Apakah manusia Jawa diajarkan cara berkomunikasi dengan
makhluk-makhluk dari planet yang lainnya?
|
|
Are Javanese taught how to communicate with creatures from
other planets?
|
|
|
A
|
Pada awalnya manusia Jawa diajarkan cara berkomunikasi
dengan mahluk-makhluk dari planet yang lain bahkan saling bertemu dan
bertukar ilmu pengetahuan. Dengan perjalan waktu, manusia Jawa
tidak lagi berkomunikasi dengan mahluk2 planet lain tersebut walau ada
beberapa manusia Jawa yang kadang bisa berkomunikasi dengan mahluk-makhluk
tersebut
|
|
At first the Javanese were taught how to communicate with
beings from other planets and even met and exchanged knowledge. With the
passage of time, Javanese people no longer communicate with these other
planetary creatures even though there are some Javanese who can sometimes
communicate with these creatures
|
|
|
12
|
Menurut pengetahuan Jawa, manusia tertua di dunia ini
(asal muasal manusia) itu berapa ribu atau juta tahun usianya?
|
|
According to Javanese knowledge, the oldest human in the
world (human origin) is how many thousands or million years old?
|
|
|
A
|
Menurut pengetahuan Jawa; manusia Jawa itu sudah sangat
tua usianya. Karena manusia Jawa; meyakini bahwa wayang itu bukan legenda
tetapi manusia asli hidup di bumi ini
|
|
According to Javanese knowledge; Javanese people are very
old. Because Javanese people; believes that the puppet is not a legend but a
genuine human life on earth
|
|
|
13
|
Wayang itu adalah kisah perang Bharatayudha yang kemudian
menjadi dasar agama Hindhu. Apakah ini berarti keyakinan atas Dewa Dewi di
Hindhuism yang tertulis di kitab Veda adalah hal yang sama dan inti dari Jawa
Spiritualisme?
|
|
The puppet is the story of the Bharatayudha war which
later became the basis of Hinduism. Does this mean the belief in the God
& Goddess in Hindhuism as written in the Vedas is the same thing with the
essence of Javanese Spiritualism?
|
|
|
A
|
Wayang bukan hanya Bharatayuda karena sebelumnya sudah ada
kisah Ramayana dengan Rama dan Sinta nya dan dari peristiwa
itulah munculnya dasar agama Hindu sebagaimana tertulis dalam kitab Veda yang
mana isi yang tertulis di dalam Veda adalah sama dan juga menjadi bagian dari
Jawa Spiritualisme
|
|
Puppet is not only Bharatayuda because previously there
was a story of Ramayana with Rama and Sinta and from that event the emerge
the basis of Hinduism as written in the Vedas and the contents written in the
Vedas are similar and also part of Javanese Spiritualism
|
|
|
14
|
Kisah Ramayana lebih tua dari Adam dan Hawa?
|
|
Is the story of Ramayana older than Adam and Eve?
|
|
|
A
|
Benar. Menurut pemahaman Jawa karena tidak ada Adam dan
Hawa oleh karena itu tidak dapat dikatakan lebih tua dari kisah Ramayana
|
|
Correct. Because Adam and Eve is not existing in Javanese
knowledge; than it cann’t be older than the one written at Ramayana
story
|
|
|
15
|
Apakah di dalam pengetahuan Jawa, dipercaya dan diajarkan
turun temurun bahwa Manusia Jawa adalah keturunan dari Dewa Dewi yang disebut
dalam pewayangan?
|
|
Dan kalau wayang adalah tokoh yang diyakini benar2 ada;
kerajaan2 itu berada dimana?
|
|
Hindhuism berkembang kuat sampai saat ini di India. Kenapa
di India? Kenapa bukan Indonesia? Apa hubungannya?
|
|
In Javanese knowledge, is it rightly believed and taught
from generation to generation that Javanese people are descendants of the
Gods & Goddess described in wayang?
|
|
And if wayang figure believed to really exist; where are
their kingdoms?
|
|
Hindhuism developed strongly until now in India. Why in
India? Why not in Indonesia? What is the relation?
|
|
|
A
|
Manusia Jawa masih ada turunan dengan Dewa Dewi dalam
pewayangan tidak pernah ada yg bisa membuktikan karena sudah berbeda jauh
peradabannya dan bumi ini pun sudah mengalami beberapa kali perubahan alam
yang besar yg memusnahkan sebagian besar manusia di bumi ini
|
|
Kerajaan2 dalam cerita wayang berada di daratan yang
sekarang dikenal sebagai Afghanistan sampai ke Papua
|
|
Hinduism berkembang pesat di India karena terjadinya baik
Ramayana maupun Barathayuda terjadi di areal yang sekarang dikenal sebagai
India dan sisa2 peperangan masih banyak ditemukan disana,
perkembangan ajaran hinduism menyebar lebih banyak disana sedangkan di
Indonesia tidak terlalu besar perkembangannya karena masyarakat di Indonesia
tidak mengagungkan dewa dewi seperti dalam Hindhu tetapi tertuju kepada Sang
Pencipta yang disebut saat itu sebagai Sanghyang Tunggal. Di India mereka
lebih mengagungkan para dewa dewi karena dewa dewi ini mengajarkan ajaran
kebajikan yang akhirnya dikenal dengan Hinduism
|
|
Javanese people believed that they are still descended
from Gods and Goddesses as taught in the wayang; no one has ever been able to
prove it because it is far different from the current earth civilization
which has experienced several major natural changes (calamity) that have
destroyed most of the people on this earth
|
|
The kingdoms in the wayang story are on the mainland now
known from Afghanistan to Papua
|
|
Hinduism developed rapidly in India because both Ramayana
and Barathayuda occurred in what is now India and remnants of war are still
found there, the development of Hinduism spreads more widely there while in
Indonesia the development is not too large because people in Indonesia do not
glorify gods and goddesses like Hinduism but the attention is more to the
Creator who is called at that time as the Divine Sanghyang. In
India they glorified the Gods & Goddesses much more because they taught
the teachings of virtue which were eventually known as Hinduism
|
|
|
16
|
Di Jawa?
|
|
In Java?
|
|
|
A
|
Di Jawa ajaran yang ada hanya mengajarakan budi pekerti/
tata krama dan menyembah pada Sang Pencipta yang disebut saat itu Sanghyang
Tunggal yang diakui sebagai penguasa alam semesta sedang Dewa
Dewi itu diakui sebagai leluhur yang mempunyai kemampuan spiritual dan tetap
tunduk manembah pada Sanghyang Tunggal
|
|
In Java, the teaching only teaches manners / rituals and
worship to the Creator called at that time the Divine Sanghyang who
is recognized as the ruler of the whole universe while the Gods &
Goddesses is recognized as an ancestor who has spiritual abilities and
remains subject to worship to the Divine Sanghyang
|
|
|
17
|
Jadi kerajaan2 yg di ceritakan dalam Ramayana dan
Bharatayuda itu ada dimana?
|
|
So where are the kingdoms told in the Ramayana and
Bharatayuda?
|
|
|
A
|
Kerajaan tersebut ada yang di Afghanistan, Hindustan atau
India juga ada di Jawa serta Papua
|
|
Those Kingdom are in Afghanistan, Hindustan or India also
in Java and Papua
|
|
|
18
|
Dimana lokasi dari cerita2 yang ada di kisah2 Bharatayudha
atau Ramayana. Misalnya Kerajaan Ramayana ada dimana? Padang
Kurusetra tempat terjadinya peperangan Bharatayudha ada dimana?
|
|
Where is the location of the Bharatayudha or Ramayana
stories? For examples: where is the Ramayana Kingdom? Where is Kurusetra
where the battle of Bharatayudha was located?
|
|
|
A
|
Kerajaan Ramayana adanya di sekitar Hindushtan lama.
Padang Kurusetra adanya di India
|
|
The Ramayana Kingdom existed around the old Hindushtan.
The Kurusetra Field is in India
|
|
|
19
|
Kalau kejadian2 itu adanya di India; pada masa itu apa
yang terjadi di Jawa?
|
|
If the events were in India; at that time what happened in
Java?
|
|
|
A
|
Kerajaan Hastinapura yang dipimpin oleh para Pandawa ada
di sekitar Jawa
|
|
The Kingdom of Hastinapura, led by the Pandavas, was
around Java
|
|
|
20
|
Kerajaan para Kurawa ada dimana?
|
|
Where is the Kurawa Kingdom?
|
|
|
A
|
Kerajaan para Kurawa adalah Amartapura yang berada di
sekitar India
|
|
Kurawa Kingdom at Amartapura which is located around India
|
|
|
21
|
Jadi perbedaan yang terbentuk dalam kepercayaan antara
Jawa dan India terjadi sejak awal perpecahan kerajaan Indraprastha menjadi
Pandawa dan Kurawa? Apakah bisa diambil kesimpulan bahwa perkembangan
kepercayaan dan kebudayaan Jawa di mulai dari pindahnya para Pandawa ke
Hastinapura?
|
|
So, the differences between Java and India belief occurred
since the beginning of the division of the Indraprastha kingdom into Pandawa
and Kurawa? Can it be concluded that the development of Javanese beliefs and
culture began with the move of the Pandawa to Hastinapura?
|
|
|
A
|
Ya betul. Karena semua budaya dan adat-istiadat termasuk
laku spiritual dimulai oleh para Raja dan keturunannya
|
|
Yes, correct. Because all cultures and customs including
spiritual practice were started by the Kings and their descendants
|
|
|
22
|
Dimana lokasi kerajaan Hastinapura?
|
|
Where is the location of Hastinapura Kingdom?
|
|
|
A
|
Diperkirakan sekitar Kota Malang (Jawa Timur) sekarang
|
|
Estimated around the city of Malang (East Java) in current
situation
|
|
|
23
|
Bagaimana dengan kerajaan dalam cerita Ramayana? Kerajaan
Rama dan Kerajaan Rahwana?
|
|
How about the Kingdoms at Ramayana story? Such as: Kingdom
of Rama and Kingdom of Rahwana?
|
|
|
A
|
Keduanya berada di sekitar India
Harus diingat bahwa pada zaman itu dari Jawa sampai ke
Timur arah India dan kearah Utara sampai China dan kearah Barat
sampai di Papua seluruhnya masih berupa satu daratan
|
|
Both are around India
It must be remembered at that time from Java to the East
towards India and towards the North to China and towards the West to Papua
all is still connected as one large land
|
|
|
24
|
Jadi dari awal penciptaan sudah disiapkan juga Raja2?
|
|
So, from the beginning of the creation; Kings had been
prepared too?
|
|
|
A
|
Pada awal sebelum penciptaan manusia itu di ciptakan para
Dewa Dewi yang kemudian diturunkan ke bumi. Itu sebabnya di Hindhuism ada
kasta Brahmana (keturunan Dewa Dewi)
Pada saat yang sama Tuhan menciptakan manusia biasa yang
tinggal di bumi. Kemudian untuk mengatur kehidupan di bumi ini; Tuhan
menurunkan Dewa Dewi ke bumi. Dewa Dewi ini kemudian dibentuk berwujud
manusia serupa dengan yang ada di bumi. Kemudian Dewa Dewi ini yang kawin
dengan manusia dan berkembang serta melahirkan turunan2 manusia
di bumi
Tetapi, Dewa dan Dewi yang diturunkan ini tidak hanya yang
berkelakuan / berwujud baik tapi juga yang berkelakuan / berwujud tidak baik
|
|
In the beginning before the creation of humans it was
created the Gods and Goddesses; who were then sent down to earth. That is why
in Hinduism there is a Brahmin caste (descendant of the Gods & Goddesses)
At the same time GOD created ordinary people who lived on
earth. Then to arrange life on this earth; GOD sent Gods & Goddesses down
to earth. These gods & goddesses then changed their form to be similar to
human on earth. Then these Gods & Goddesses married with ordinary humans
and develop and give birth to human descendants on earth
However, these deities who come down to earth are not only
those who behave / are good but also those whose behaviour are not good
|
|
|
25
|
Pertanyaan terakhir; apakah manusia Jawa percaya pada
Surga dan Neraka?
|
|
Last question; do Javanese believe in Heaven and Hell?
|
|
|
A
|
Tidak
|
|
No
|
|
|
26
|
Kalau tidak ada Surga dan Neraka; pada saat manusia mati,
akan pergi kemana roh dari manusia?
|
|
If there is no Heaven and Hell; when humans die, where
will the spirits go?
|
|
|
A
|
Alam kelanggengan
|
|
The Eternal World
|
|
|
Selamat atas dibuatnya block ini..semoga bermanfaat..rahayu
ReplyDeleteTerimakasih. Sama2 mendoakan. Rahayu
DeleteThank you.
ReplyDeleteYour welcome
Delete