SERIES 2 - No. 2 SERAT WEDHATAMA




 

SERAT WEDHATAMA

1

Mengenai Serat Wedhatama (SW), kenapa buku ini sangat penting dalam spiritualisme Jawa?

 

About Serat[1] Wedhatama (SW), why this book is considered the most important book in Javanese spiritualism?

 

 

A

Karena pengupasan tentang spiritualisme Jawa yang masih bisa di baca sampai saat ini dan secara lengkap mengupas arti hidup bagi manusia dari lahir sampai mati ada di Serat Wedhatama yang ditulis oleh Mangkunegoro IV (1809 – 1881)

 

Serat Wedhatama ditulis oleh Mangkunegoro IV sebenarnya adalah karena kekecewaan beliau terhadap sikap keluarga dan anak2nya yang mengagungkan ajaran agama yang dating dari luar Jawa dan merendahkan ajaran spiritualisme Jawa yang sesungguhnya sudah terbukti ribuan tahun ketangguhannya

 

Didalam SW di ajarkan hal2 sbb:

1.      Agama atau ageman[2] itu bukan hanya berbentuk yang terlihat saja; tetapi juga berbentuk makna yang harus dipahami dalam menjalani kehidupan

2.      Ageman harus dapat menjadikan manusia yang mandiri dalam mengolah kehidupannya dan tidak tergantung kepada arahan dari Kitab, Nabi dll yang bahasanya saja tidak dikenal apalagi dimengerti

3.      Didalam SW ditekankan pentingnya memahami makna dari ‘Manunggaling kawulo gusti’

 

Because, the detail explanation about the true Javanese spiritualism that can still be read to this day and completely explores the meaning of human life -from birth to death- is written in the Wedhatama; which is created by Mangkunegoro IV[3] (1809-1881)

 

Serat Wedhatama, written by Mangkunegoro IV, was actually due to his disappointment at the attitude of his owned families and children’s who glorified religious teachings that came from outside Java (overseas) and demeaned the teachings of Javanese spiritualism which had proven its resilience for thousands of years

 

In the Serat Wedhatama are taught the following things:

1.      Religion or ageman is not just about physical being; but also, in the form of meaning that must be understood in life

2.      Ageman must be able to make people independently processing their lives and not dependent on the direction of any Holy Book, or Prophet etc; whose language is not known or understood

3.      In Serat Wedhatama it is emphasized the importance of understanding the meaning of 'Manunggaling Kawulo Gusti'[4]

 

 

2

Kenapa agama disebut ageman?

 

Why religion is called Ageman?

 

 

A

Ageman itu adalah lelaku atau keyakinan spiritual yang tercermin di kehidupan sehari2

 

Ageman is a spiritual life or spiritual belief that is reflected in daily life

 

 

3

Jadi kalau bisa di simpulkan inti dari ajaran Serat Wedhatama itu apa sebenarnya?

 

So, if you can conclude the essence of the teaching in Serat Wedhatama; what is it?

 

 

A

Diajarkan tatacara berkehidupan dan berperilaku sejak Lahir → Berkarya → menjelang ke Matian

 

It is a teaching on the way to live human life and human behavior since birth → work → before death

 

 

4

Didalam Serat Wedhatama tidak disebutkan secara mendetail tatacara melakukan kehidupan dan perilaku. Bukannya hal ini akan mengakibatkan banyak pandangan yang saling berbeda?. Lalu bagaimana caranya mengetahui tatacara yang tepat untuk melaksanakan kehidupan dan perilaku spiritualisme Jawa?

 

In the Serat Wedhatama it is not mentioned in detail how to conduct our life and behavior. Isn’t this will resulting in many conflicting views?  Then, how do you know the proper procedure for carrying out the life and behavior of Javanese spiritualism?

 

 

A

Memang di Serat Wedhatama tidak dijelaskan mendetail tatacaranya. Hal ini karena tatacara itu sudah mandarah daging di Jawa selama ribuan tahun. Walaupun demikian di dalam Serat Wedhatama itu di ingatkan rambu2 yang harus di mengerti oleh manusia, untuk memiliki harga diri harus berbekal, hal2 sbb:

1.      KELUHURAN BUDI

2.      KEMAKMURAN (tidak berarti kekayaan tetapi tidak boleh mengemis)

3.      ILMU PENGETAHUAN (pendidikan)

 

Jadi, Serat Wedhatama ini mengajarkan pengembangan diri terhadap 3 hal tersebut. Pemahaman ke 3 hal ini yang disebut: ILMU SEJATI

Dari pemahaman ini manusia diajarkan untuk memahami jiwa nya sendiri. Dari situlah setiap permasalahan hidup manusia bisa diatasi

 

Jadi di dalam Serat Wedhatama memang tidak di detailkan tatacara melakukan kegiatan beragama secara fisik; tetapi di jelaskan proses yang akan dicapai dengan melalui spiritualisme Jawa yang sudah dikenal ribuan tahun itu dengan tujuan akhirnya adalah menyongsong kematian di dalam kesempurnaan (moksa)

 

Indeed, the Serat Wedhatama is not explaining in detail about the etiquette (procedure, rite or code of conduct). This is because the procedure has been ingrained in Java for thousands of years. Nevertheless, in Serat Wedhatama it is reminded about the cue that must be understood by humans, for their owned self-esteem are the following things:

1. HONOR

2. WELL BEING (doesn't mean wealthy but also not a beggar)

3. KNOWLEDGE (education)

 

So, Serat Wedhatama teaches self-development of those 3 things. Understanding these 3 things is called: ILMU SEJATI (The Truth)

From this understanding humans are taught to understand their own souls. From there; than all human can cope with their problem in life

 

So, in Serat Wedhatama there is no detail on the procedure for religious ritual in terms of physical activities; But it explains the process that will be achieved through Javanese spiritualism which was known for thousand years with the ultimate goal is to reach death in perfection (moksa)

 

 

5

Karena semua keterangan disini masih di dalam bentuk filosofis; apa bentuk nyata dari pemahaman spiritualisme jawa yang sudah mendarah daging itu. Contohnya apa?

 

Because all the information discussed here is still in philosophical form; what is the real and actual form of understanding Javanese spiritualism. Please, give me an example?

 

 

A

Misalnya:

·         Teguh, sabar, tekun. Teliti dan hati2 itu menjadi watak dasar budi pekerti Jawa (eling lan waspada[5]). Tujuannya untuk membangun keheningan cipta (Lerem) untuk berhubungan dengan energi Sang Pencipta

 

For example:

·         Persistence, patient, persevering. Diligence and vigilant are the honorable Javanese character (remember and mindful). The aim is to establish serenity (Lerem) to connect with God energy

 

 

6

Adakah diajarkan tatacara fisik untuk melaksanakan hal tersebut?

 

Are there any teaching for the actual procedures to do this?

 

 

A

Ada. Meditasi

 

Yes, there is. Meditation

 

 

7

Selanjutnya, mengenai Kemandirian dalam mengolah kehidupan tanpa bantuan kitab atau nabi2 atau Manunggaling Kawulo Gusti. Adakah tatacara yang diajarkan?

 

Furthermore, regarding Independence in managing life without the help of religious books or any prophets which is called Manunggaling Kawulo Gusti[6]. Are there a procedure that can be taught?

 

 

A

Dalam SW diajarkan 4 macam manembah[7]:

1.      Sembah Raga

2.      Sembah Cipta

3.      Sembah Jiwa

4.      Sembah Roso

Dari 4 tingkatan proses inilah yang akan menuju kepada Cahaya Ilahi

 

Dari dahulu, ajaran spiritualisme Jawa ini tidak mengenal ajaran yang penuh tabir yang menunjukkan hasil reka2an yang bisa dilihat dari cara menggunakan amalan2 yang aneh2. Spiritualisme Jawa tujuannya hanya ingin menemukan Cahaya Ilahi.

 

Dan juga ajaran spiritualisme Jawa; dari dahulu tertib, teratur, runtut dan harmonis. Disini ditekankan bahwa Sembah Raga tidak lah cukup untuk dapat mencapai Cahaya Ilahi. Tetapi harus ditingkatkan sampai mencapai Sembah Roso. Didalam Serat Wedhatama proses ini diuraikan semuanya

 

Mengenai Cahaya Ilahi; hal ini tidak dapat dicari dan diciptakan. Karena dalam spiritualisme Jawa; di percaya bahwa Cahaya Ilahi adalah anugerah yang akan diberikan kepada semua orang (tanpa terkecuali) yang telah mencapai Sembah Roso.

 

‘Manunggaling Kawulo Gusti’ adalah pencapaian Sembah Roso yang paling sempurna yang dianugrahi Cahaya Ilahi (bersatu dengan Cahaya Ilahi). Didalam proses ini; Cahaya Ilahi tidak lagi dicari. Tetapi proses ini sudah menyatu dengan diri si manusia nya tanpa perlu mencari lagi.

 

Pencapaian ini adalah pencapaian tertinggi dari manusia dalam pencarian Cahaya Ilahi. Hal ini yang disebut sebagai ‘Sangkan Paraning Dumadi’

 

In Serat Wedhatama there are 4 kinds of meditation:

1.      Meditation as a Ritual

2.      Meditation for The Creator

3.      Meditation for self-Spirits

4.      Meditation with Roso (is combination of all three)

These are 4 stages of meditation process which will lead to the Divine Light

 

Since the beginning, the teachings of Javanese spiritualism did not recognize an obscured teaching which showed a fake result which can be seen from how the use of strange Chanting (Spells) and other occult practices. The goal of Java spiritualism is only to find God Divine Energy

 

And also, the teachings of Javanese spiritualism; right from the start is: orderly, well-organized, coherent and harmonious. It is emphasized here that the Worship as a Ritual is not enough to reach the Divine Energy. But it must be increased until it reaches the Worship with Roso. Serat Wedhatama explained everything about this process

 

Regarding the Divine Energy; it cannot be sought and created. Because in Javanese spiritualism; it is believed that the Divine Energy is a gift that will be granted to all people (without exception) who have reach the Meditation with Roso

 

‘Manunggaling Kawulo Gusti’ is the most perfect achievement of the Roso Meditation given by the Divine Energy (united with Divine Energy). In this process; Divine Energy is no longer sought. But it is integrated with the person without the needed to search it again.

 

This achievement is the highest level any human-being could achieved in the search for the Divine Energy. This is called 'Sangkan Paraning Dumadi'[8]

 

 

8

Mengenai rambu2 yang di sebut dalam Serat Wedhatama

‘Keluhuran Budi’ dapat dimengerti walaupun sulit di laksanakan

‘Ilmu Pengetahuan atau pendidikan’ juga dapat dipahami

 

Mengenai ‘Kemakmuran’; hal ini sering dikaitkan dengan arti bahwa untuk menjadi seorang yang ‘Waskita’ harus miskin. Akibatnya bagi manusia saat ini; hal ini menjadi dilemma karena ‘semua orang ingin makmur dan kaya’. Didalam ajaran agama tertentu; ada waktu2 dimana seseorang diberi kesempatan untuk melakukan Dharma dengan menjalani kehidupan di biara selama waktu tertentu. Didalam biara ini kehidupan memang dijalankan dengan sangat sederhana. Dengan demikian diharapkan para pelaksana Dharma pada saat kembali kedunia nyata dapat mengurangi nafsu2nya

Menurut Spiritualisme Jawa; Harta, kemakmuran dan kemiskinan itu apa sebetulnya?

 

Regarding the signs mentioned in Serat Wedhatama:

'Noble character' can be understood even it is difficult to implement

'Science or education' can also be understood

 

Regarding 'Prosperity'; this is often associated with the meaning that to be an ‘Elevated Soul’ one must endure poverty. These in result for today peoples; is causing a dilemma because 'everyone wants to be prosperous and rich'. In certain religious teachings; they do advise a certain length of times for people to be given the opportunity to practice Dharma by living in a monastery for a certain length of time. Life in the monastery is very simple and basic. Thus, it is hoped that the practitioners of Dharma could reduce their unnecessary worldly passions upon returning to the real world

According to Javanese Spiritualism; What is wealth, prosperity and poverty means?

 

 

A

Didalam ajaran Jawa intinya adalah keselarasan jiwa dan raga. Tidak ada keharusan untuk menjadi Kaya atau Miskin. Semuanya harus disesuaikan dengan masing2 jiwa dan raganya.

 

Tidak ada larangan untuk menjadi sangat kaya tetapi diharapkan keselarasan dalam berkehidupan dengan lingkungannya

 

Juga, tidak dianjurkan untuk menjadi sangat miskin (pengemis) diharapkan keselarasan dengan sewajarnya dalam berkehidupan

 

Kemakmuran tidak dimaksudkan sebagai kekayaan yang melimpah; tetapi memiliki penghasilan yang cukup untuk dirinya atau keluarganya

 

Intinya semuanya diharapkan seimbang dan selaras

 

In Javanese teaching; the main essence is living in harmony of body and soul. It is not compulsory to be Rich or Poor. Everything should be in accordance to each body and soul

 

There is no prohibition on becoming super rich but living in harmony with it is environment is expected

 

Also, it is not recommended to be very poor (beggars); it is expected to be in harmony as in normal sufficient life style

 

Prosperity is not intended as abundant wealth; but it should have enough income for himself or his family

 

In principle, everything is expected to be balanced and harmonious

 

 

9

Mengenai, Serat Wedhatama yang terdiri dari:

1.      Pangkur – Sembah Raga

2.      Sinom – Sembah Cipta

3.      Pucung – Sembah Jiwa

4.      Gambuh – Sembah Roso

 

Bagaimana penerapannya dalam Meditasi Jawa?

 

About Serat Wedhatama, which consists of:

1.      Pangkur – Raga Meditation

2.      Sinom – Cipta Meditation

3.      Pucung – Jiwa Meditation

4.      Gambuh – Roso Meditation

 

How is the implementation in Jawa Meditation?

 

 

A

Penerapannya didalam meditasi Jawa bisa dikelompokkan dalam 2 kelompok mengikuti 4 bagian tersebut.

 

Kelompok 1: menjalankan sesuai dengan tingkatan tersebut dan setiap bagian itu membutuhkan suatu proses dan waktu.

Kelompok 2: bisa melakukan ke 4 proses tersebut dalam satu kali meditasi

 

Ke dua kelompok ini membutuhkan proses dan waktu yang cukup panjang dan tidak mudah. Yang membedakan adalah pemahaman atas proses2 ini.

 

Implementation of those meditation in Jawa can be categorized in two group

 

First group: followed all the 4 meditations step by step and every step needs process and time

 

Second group: they can do all process (all four meditation) in one time

 

Both categories will need to go through an uneasy process and long time. The difference is the understanding of the meditator to the process they go through

 

 

10

Lebih baik dijelaskan satu persatu. Agar bisa lebih dimengerti. Pertama, mengenai Pangkur atau Sembah Raga. Apakah yang dimaksud dengan sembah raga? Apakah ini adalah pelaksanaan ritualnya atau ini adalah hal yang lain?

 

It will be better to explained one by one. In order to get a better understanding. First, regarding Pangkur or Raga. What is meant by Raga Meditation? Is this the implementation of the ritual or is this something else?

 

 

A

Yang harus dipahami pertama adalah: didalam SW bagian pertama intinya merupakan gambaran dasar kehidupan manusia didunia nyata. Hal-hal yang digambarkan di dalam Pangkur adalah panduan dasar bagi manusia dalam mempersiapkan dirinya untuk menuju kesempurnaan.

 

Sembah Raga adalah sembah atau meditasi yang dilakukan secara badan saja. Tidak tergantung kepada kepercayaan tertentu dan meditasi ini paling sering dilakukan dan diajarkan kepada masyarakat umum yang ingin belajar meditasi untuk kepentingan apapun. Sembah Raga tidak tergantung kepada ritual atau prosesi tertentu. Sembah Raga dapat dilakukan dimana saja dan oleh siapa saja. 

 

Walaupun ini hanyalah Sembah Raga yang paling dasar; tetapi harus dipahami benar supaya bisa dilanjutkan kepada tingkatan yang berikutnya. Banyak orang yang menganggap Sembah Raga ini tidak ada gunanya; tetapi sebenarnya Sembah Raga ini adalah awal dari pemahaman dan kemampuan untuk lanjut ke tingkat yang lebih tinggi.

 

Untuk lebih detailnya proses ini akan dibahas didalam Sesi Meditasi

 

What must be understood first is: in SW the first part is essentially a basic picture of human life in the real world. The things described in Pangkur are basic guidelines for humans in preparing themselves towards perfection.

 

Sembah Raga is a homage or meditation that is done only by our body. It does not matter, what is your religion and this meditation is most often done and taught to the general public who want to learn meditation for any purpose. Raga meditation is not dependent on certain rituals or processions. Meditation can be done anywhere and by anyone

 

Even though this is just the most basic Meditation; but it must be understood correctly so that it can proceed to the next level. Many people consider this Meditation to be of no use; but actually, this Meditation is the beginning of understanding and the ability to go to a higher level.

 

For more details this process; to be discussed in the Meditation Session

 

 

11

Yang kedua: Sinom – Meditasi Cipta. Bisakah di perjelas maknanya?

 

The second: Sinom – Cipta Meditation. Can you explain the meaning?

 

 

A

Sinom dalam kehidupan digambarkan seperti anak yang menjelang dewasa (masa remaja) yang umumnya berada ditahap mencari jati diri, ingin berontak keluar dari aturan dll. Oleh karena itu, didalam Sinom dilakukan yang disebut Sembah Cipta.

 

Di dalam Sinom, di ajarkan mengenai cara untuk mengatur keinginan2 yang bergejolak dalam diri manusia. Sembah Cipta ini ditujukan agar manusia itu belajar memahami dirinya sendiri.

 

Disini diberi contoh nama2 besar di Jawa yang melakukan hal ini, seperti: Panembahan Senopati, Ratu Kidul dll. Disini di berikan gambaran bahwa kekayaan, kecantikan, kedudukan dan kewibawaan pun belum tentu bisa memberikan ketenangan batin.

 

Juga dijelaskan bahwa mempelajari ilmu2 yang datang dari luar belum tentu bisa memberikan ketenangan batin, juga.

 

Intinya adalah: Sembah Cipta ini adalah peningkatan diri dari Sembah Raga untuk bisa mengatur keinginan keduniawian manusia. Jadi, Sembah Cipta adalah meditasi yang lebih mendalam; dalam hal memahami diri sendiri.

 

Sinom in life is described as a child approaching adulthood (adolescence) who is generally at the stage of looking for identity, wanting to rebel out of the rules etc. Therefore, in Sinom the meditation is called Sembah Cipta.

 

In Sinom, it is taught about how to regulate turbulent desires in humans. The worship of God is intended for humans to learn to understand themselves.

 

In Sinom, examples are given examples through big names in Java, such as: Panembahan Senopati (Founder and King of Mataram), Queen of South Sea etc. Here is given a picture that wealth, beauty, position and authority may not necessarily be able to provide inner peace.

 

It was also explained that studying knowledge that came from outside the country might not necessarily provide inner peace, too.

 

The point is: This meditation is the self-improvement from Raga Meditation to aiming to controlled human worldly desires. So, Cipta Meditation is a meditation in terms of understanding ourself

 

 

12

Yang ketiga: Pucung – Meditasi Jiwa. Apakah yang dimaksud dengan Meditasi Jiwa ini?

 

Third is Pucung – Jiwa Meditation. What is the meaning of Jiwa Meditation?

 

 

A

Pada Meditasi Jiwa ini, yang melaksanakan sudah mulai memahami Sembah Raga dan Sembah Cipta. Didalam Sembah Jiwa ini; pelaku meditasi belajar untuk mengenal Ruh diri sendiri.

 

Karena didalam Meditasi Cipta di pelajari cara mengatur semua sifat keduniawian maka didalam Meditasi Jiwa ini pengenalan diri sudah lebih mendalam dan ketenangan jiwa sudah lebih bisa dikuasai.

 

Didalam Meditasi Jiwa ini, para pelaksana sudah terlihat di dalam kehidupan kesehariannya menjadi lebih sabar dan keinginan keduniawiannya sudah tidak menggebu-gebu lagi.

 

Jadi, peningkatan pemahaman ini dapat dilihat dari perilaku pelaksananya.

 

Dan, didalam meditasi Jiwa ini karena sudah lebih mengenal Ruh diri sendirinya; pelaksana sudah mulai belajar mengenal ROSO[9].

 

Didalam Sembah Jiwa ini sudah mulai muncul kesadaran untuk menuju Sang Pencipta.

 

In this Jiwa Meditation, those who carry out have begun to understand the Raga Meditation and Cipta Meditation. In this Jiwa Meditation; meditators learn to know and understand their own Spirit

 

Because in Cipta Meditation, we learn how to control our worldly desires, in this Jiwa Meditation, understanding of our own-spirit is deeper and meditator will master the way to achieved a calmer soul

 

In this Jiwa Meditation, the practitioners in their daily lives have become more patient and their worldly desires are no longer explode

 

So, this increase in understanding can be seen from the behavior of the meditator

 

And, in this Jiwa Meditation because it already knows the Spirit itself better; meditator will begin to learn about ROSO.

 

In this Jiwa Meditation, meditator has awareness towards God energy had begun to arise

 

 

13

Bagaimana dengan sembah yang ke empat (Sembah Roso)

 

How about the fourth meditation (Roso Meditation)

 

 

A

Didalam Sembah Roso ini; pelaku dalam meditasinya sudah bisa memisahkan antara Roso dan Pangroso[10]. Jadi didalam manembah benar2 Ruh sejatinya

 

Disinilah yang disebut Manunggaling Kawulo Gusti dan Sangkan Paraning Dumadi

 

Inilah Meditasi Jawa yang sesungguhnya dan yang dituju oleh manusia

 

In this Roso Meditation; the meditator in their meditation were able to separate between Roso and Pangroso. So in their meditation it is their true Spirit who is meditating

 

This is what is called the Manunggaling Kawulo Gusti and Sangkan Paraning Dumadi

 

This is the true Jawa Meditation which should be the aim of all human

 

 

14

Apa maksud dari Manunggaling Kawulo Gusti?

 

What is the meaning of ‘Manunggaling Kawulo Gusti’?

 

 

A

Yang dimaksud dengan MKG adalah pada saat manusia menyadari bahwa didalam dirinya ada Cahaya Hidup (Roh diri sendiri) yang bersatu dengan Cahaya Ilahi

 

Didalam Meditasi Roso itulah manusia menyadari bahwa yang memberikan hidup kedalam diri manusia adalah Cahaya Ilahi. Pengolahan yang berkelanjutan dari Meditasi Roso itu akan memberikan pengertian tentang pengetahuan mulai dari penciptaan manusia hingga kembali kepada Tuhan

 

Itulah sebabnya kenapa SW menjadi pedoman hidup.; karena yang tertulis dalam SW sudah dilakukan oleh para leluhur dan sudah terbukti kebenarannya selama ribuan tahun.

 

Keterangan lebih detail akan dijelaskan di sesi Meditasi

 

What is meant by Manunggaling Kawulo Gusti is when humans realize that within themselves there is the Light of Life (their own Spirit energy) that is united with the Divine (God) Energy

 

At Roso Meditation; people will realize that what gives life to humans is Divine Energy. The ongoing processing of Roso Meditation will provide insight into knowledge ranging started from human creation to returning to God

 

This is the reason, why Serat Wedhatama is a way of life; because what is written in Serat Wedhatama has been done by the ancestors and has been proven true for thousands of years.

 

 


 

 

More detail will be explained in Meditation Session

 

 

15

Apa yang dimaksud dengan Sangkan Paraning Dumadi?

 

What is the meaning of Sangkan Paraning Dumadi?

 

 

A

SPD adalah pemahaman mengenai proses manusia dari awal hidup sampai kepada titik kematian

 

Proses yang dimaksud disini adalah mengenai proses pengenalan dan pemahaman Zat Kehidupan

 

Sangkan Paraning Dumadi is an understanding of the process of human life from birth to the point of death

 

The process referred to here is about the process of recognition and understanding of the Substance of Life

 

 


 

 

More detail will be explained in Meditation Session

 

 

16

Didalam Serat Wedhatama diceritakan mengenai meditasi untuk mengetahui arah kehidupan yang akan datang; juga digunakan untuk mengetahui dan mengenal tujuan hidup diri sendiri. Ke dua hal ini adalah pertanyaan yang yang paling sering muncul di diri manusia yang belajar spiritualism. Sebetulnya, bisakah kedua hal ini di capai oleh semua manusia, tanpa terkecuali?

 

In the Serat Wedhatama it is told about meditation to know the future direction of life; also, it is used to know and understand the purpose of our own life itself. These two things are the questions that most often arise in humans who study spiritualism. Actually, can these two things be achieved through this meditation by all humans, without exception?

 

 

A

Kita tahu, Meditasi disini terdiri dari 4: Raga, Cipta, Jiwa dan Roso.

Meditasi untuk mengenal diri sendiri adalah Meditasi Jiwa. Meditasi ini sangat disarankan agar semua manusia mencapai titik meditasi ini.

 

Untuk mengenal tujuan hidup sendiri ke masa yang akan datang juga berada di Meditasi Jiwa.

 

Itu sebabnya untuk mencapai titik ini tidak mudah. Dua tipe meditasi sebelumnya, perlu di pahami, dihayati dan dilaksanakan dengan baik.

 

Disarankan untuk melakukan meditasi itu sebaiknya secara bertahap; termasuk untuk orang yang memiliki indera ke 6. Karena walaupun memiliki indera ke 6, belum tentu memahami inti tujuan hidup yang hanya bisa diketahui melalui proses meditasi yang teratur dan terarah.

 

Apalagi untuk orang2 yang memiliki Indera ke 6; yang sudah terlanjur mempelajari ilmu2 kesaktian keduniawian; sangat disarankan untuk memulai kembali meditasi ini dari awal. Untuk mereka diperlukan pemahaman ulang mengenai Roh dan Energy Ilahi.

 

As we know, here our Meditation consists of 4: Raga, Cipta, Jiwa and Roso.

Meditation aiming to know your own spirit is Jiwa Meditation. This meditation is highly recommended that all humans reach this point of meditation

 

To understand your own purpose in life in the future is also through Jiwa Meditation

 

That is why to reach this point is not that easy. The two previous types of meditation need to be understood, lived with it and carried out well.

 

It is recommended that meditation be carried out gradually; including for people who have already have a 6th sense. Because even though they have a 6th sense, it is not always clear that they already understand the core purpose of life which can only be known through a process of regular and diligent meditation.

 

Especially for people who have a 6th sense; who have already studied worldly magic or occult powers; it is strongly recommended to restart this meditation from the beginning. For them, a re-understanding of the Divine Spirit and Energy is absolutely needed




[1] Serat is a Javanese word for Letter / Writings. Surat in Indonesian

[2] Ageman is a Javanese word for Believing in God spiritually. Literal translation is: Knowledge

[3] Mangkunegoro is a King title at Pura Mangkunagaran Solo, Central Java

[4] Manunggaling Kawulo Gusti is a Javanese words direct translation is: The union of ‘man spiritual energy and God energy’

[5] Eling lan waspada is a Javanese word meaning = remember and mindful

[6] Manunggaling Kawulo Gusti literal meaning is The unity of Human Spirits Energy and God Spirits

[7] Manembah is a Javanese word = Menyembah Hyang = Worshipping God. The words came from Sembah = Worship + Hyang = God

[8] Sangkan Paraning Dumadi literal translation is a process to reach God. See further information at further Q+A

[9] Roso is a complex Javanese words to be translated. It included: feelings, senses, passion, affection, tenderness, devotion, solicitude, mindfulness, spirituality, holiness, piety and other similar related meanings

[10] Pangroso is a Javanese word for: physical, corporeal, tangible (and other similar) earthly desire


Comments

Popular Posts