SERIES 23.05 - SEMAR (BTARA ISHMAYA) - THE SPIRIT OF JAVANESE SPIRITUALITY
23.05 - SEMAR |
||
|
|
|
1 Q |
Siapakah Semar? |
|
|
Who is Semar? |
|
|
|
|
1 A |
Lihat dibawah ini silsilah
SEMAR |
|
|
|
|
|
Please see the
above family tree of SEMAR |
|
|
|
|
2 Q |
Siapakah 3
orang lainnya yang selalu berada di sekitar SEMAR? Siapa mereka dan apa yang
mereka lakukan? |
|
|
Who is the
other 3 persons, which always around SEMAR? Who are they and what did they
do? |
|
|
|
|
2 A |
Lihat gambar dibawah |
|
|
|
|
|
Please see the
above picture |
|
|
|
|
3 Q |
Berbasis di
Hinduisme India; SEMAR tidak diketahui. Bagaimana JAWA bisa mengadopsi SEMAR
ini sebagai figur sentral spiritualitas Jawa? |
|
|
Based
in Indian Hindhuism; SEMAR is unknown. How can JAWA adopt this SEMAR as a
central figure of Javanese spirituality? |
|
|
|
|
3 A |
Pertama, kita
perlu memahami perbedaan antara agama India dan Agama Jawa. Agama India
berdasarkan agama Hindu dan agama tertua di Jawa adalah Kapitayan. Kapitayan
bukan Hinduisme. Lebih detail tentang Kapitayan akan kita bahas di Seri 23.06
– Kapitayan – Agama Jawi |
|
|
Meskipun
Hinduisme dan Kapitayan berbagi beberapa Dewa, Dewa & Dewi yang sama;
dasar pemahamannya berbeda. Terutama tentang SEMAR; dia adalah Guru atau
Pembimbing Spiritual tertinggi bagi orang Jawa |
|
|
Firstly,
we need to understand the different between Indian religion and Javanese
Religion. Indian
religion based on Hindhuism and Javanese oldest religion is Kapitayan.
Kapitayan is not Hindhuism. We will discuss in more detail about Kapitayan at
Series 23.06 – Kapitayan – The Jawi Religion |
|
|
Even
though Hindhuism and Kapitayan shares some of the same Deities, Gods &
Goddesses; the based understanding is different. Especially about SEMAR; he
is the ultimate Guru or Spiritual Guide for Javanese people |
|
|
|
|
4 Q |
Dalam cerita
Ramayana; baik TOGOG dan SEMAR tidak banyak terlibat. Bagaimana dengan di
Mahabharata? Dan, siapakah
Kurawa dan Pandawa menurut Versi Indonesia? Dan jika, SEMAR terlibat dalam
Mahabharata; apakah ada alasan khusus tentang ini? |
|
|
In
the stories of Ramayana; both TOGOG and SEMAR are not involved a lot. How
about in Mahabharata? And,
who is Kurawa and Pandawa according to the Indonesian Version? And if, SEMAR
involved in Mahabharata; is there any specific reason about this? |
|
|
|
|
4 A |
Dalam
Mahabharata (versi bahasa Indonesia); SEMAR banyak terlibat dalam cerita ini.
SEMAR adalah penasehat bagi Pandawa. Silsilah
Kurawa dan Pandawa versi bahasa Indonesia seperti gambar di bawah ini SEMAR terlibat
dalam Mahabharata karena skala perang yang terjadi |
|
|
|
|
|
In
Mahabharata (Indonesian version); SEMAR involved a lot in this story. SEMAR
is the advisor for the Pandawa. The
Kurawa and Pandawa family tree in Indonesian version is as above picture SEMAR
involved in Mahabharata because of the scale of the war |
|
|
|
|
|
Untuk memahami
skala perang Mahabharata; berikut adalah perkiraan perhitungan dibandingkan
dengan perang modern – perang Vietnam - |
|
|
|
|
|
To
understand the scale of Mahabharata war; here is the estimated calculation in
comparison to modern war – Vietnam war - |
|
|
MAHABHARATA |
PERANG
VIETNAM |
|
18 hari |
3,928 hari |
|
·
1.968.300
Pasukan Infantri ·
393.660
Gajah ·
1.180.980
Kuda ·
393.660
Kereta |
·
2.709.918
orang tantara Amerika bertugas di Vietnam ·
Peralatannya
adalah: dari senjata kecil hingga persenjataan dari kapal angkatan laut |
|
MAHABHARATA |
VIETNAM WAR |
|
18 days |
3,928 days |
|
·
1,968,300 Infantry-men ·
393,660 Elephants ·
1,180,980 Horses ·
393,660 Chariots |
·
2,709,918 Americans served in uniform in Vietnam ·
Equipment is: from small arm up to naval craft |
|
|
|
5 Q |
Tapi apa pekerjaan
SEMAR yang paling spesifik dalam Mahabharata? |
|
|
But
what is the specific works of SEMAR in Mahabharata? |
|
|
|
|
5 A |
SEMAR turun
untuk membimbing Pandawa.
Pada satu titik sejarah Jawa, sosok ini diyakini hidup di Jawa sebagai
manusia (harap dicatat; dalam kepercayaan Jawa – Hastinapura; Kerajaan
Pandawa – terletak di Jawa kuno) |
|
|
|
|
|
SEMAR came down to guide the Pandawa. At one point
of the history of Java, this figure is believed to be living in Java as a
human being (please noted; in Javanese belief – Hastinapura; Kingdom of
Pandawa – is located in old Java) |
|
|
|
|
6 Q |
Semar &
Togog adalah 2 putra Sanghyang Wenang. Mengapa mereka turun ke bumi dan hidup
sebagai Punakawan di Jawa? Dan mengapa Btara Guru tidak turun ke bumi? |
|
|
Semar
& Togog are the 2 sons of Sanghyang Wenang. Why are they coming down to
earth and living as a Punakawan[1] in Java? And why
Btara Guru is not coming down to earth? |
|
|
|
|
6 A |
Pertama,
pertarungan antara 3 bersaudara tentang siapa yang akan menggantikan posisi
ayah mereka. Pertarungan ini antara SEMAR dan BTARA GURU di Swargaloka. Btara
Guru kalah dalam pertarungan danTogog memisahkan pertarungan antara Semar dan
Btara Guru ini. Togog bertanya kepada keduanya tentang masalah mereka.
Kemudian Btara Guru menjelaskan bahwa ia harus menjadi orang yang menggantikan
posisi ayahnya. Togog tidak setuju karena dia adalah putra tertua Sanghyang
Wenang |
|
|
Akhirnya, sang
ayah (Sanghyang Wenang) mendengar tentang perkelahian tersebut dan dia
membuat sebuah sayembara. Sanghyang Wenang meminta 3 putranya untuk memakan
puncak gunung. Dalam sayembara itu: 1. Togog tidak bisa memakan
gunung tetapi dia mencoba maksakannya sehingga merobek mulutnya dan dia
memuntahkannya lagi 2. Semar mengecilkan gunung;
sebelum dia menelan gunung itu. Dia berhasil menelan gunung itu tetapi dia
tidak bisa memuntahkannya karena gunung itu telah membesar lagi dan meledak
di dalam perutnya. Ledakan itu keluar sebagai kentut besar dan melemparkan
Btara Guru keluar dari area kompetisi. Itulah sebabnya Semar Memiliki Perut yang
Gemuk 3. Btara Guru bersembunyi
karena takut melihat keadaan yang terjadi pada kedua saudaranya. Karena tidak
mengikuti sayembara ayahnya menghukumnya dengan merubah tangannya menjadi 4
(empat) tangan. Tapi dia menggantikan ayahnya di Swargaloka Akhirnya sang
ayah (Sanghyang Wenang) menghentikan sayembara dan menugaskan kedua putranya
(Togog = Btara Tejomantri dan Semar = Btara Ishmaya) untuk turun ke bumi
menjadi guru bagi manusia dalam pembentukan Karakter Kebijaksanaan manusia |
|
|
Itulah kisah
singkat kedatangan SEMAR dalam Spiritualitas Jawa |
|
|
|
|
|
First,
it is about the fight between the 3 brothers regarding who will succeed their
father position. The first fight is between SEMAR and BTARA GURU in
Swargaloka. Btara Guru lost the fight than Togog separates the fight between
Semar and Btara Guru. Togog asked both about the cause of their fight. Then
Btara Guru explained that he should be the one that succeeded his father
position. Togog don’t agree as he is the oldest son of Sanghyang Wenang |
|
|
At
last, the father (Sanghyang Wenang) heard about the fight and he make a
contest. Sanghyang Wenang asked his 3 sons to eat the top of a mountain. In
that contest. 1.
Togog can’t eat the mountain but he tries to pushed it through
and it tear his mouth and he vomit it out again 2.
Semar make the mountain smaller; before he swallows the
mountain. He succeeds in swallowing the mountain but he can’t vomit it out
because the mountain had expanded large again and explode inside his stomach.
The explosion came out as a huge fart and throw Btara Guru out of the
competition area. That is the reasons Semar had a fat belly 3.
Btara Guru than hiding as he is afraid after looking at the
situation happened to his two brothers. Because he is not entering the contest
his father punished him with having 4 (four) hands. But he is succeeded his
father in Swargaloka Finally,
the father (Sanghyang Wenang) stop the contest and he assign his two sons
(Togog = Btara Tejomantri and Semar = Btara Ishmaya) to go down to earth to
become a teacher for human being in Character building for human Wisdom |
|
|
That
is the short story of the arrival of SEMAR in Javanese spirituality |
|
|
|
|
|
Comments
Post a Comment