-SERIES 1 - No: 02 - JAWA SPIRITUALISM
1 |
Spiritualisme
Jawa selalu disebut Kejawen. Apakah ini kalimat yang tepat untuk
spiritualisme Jawa? |
|
Javanese spiritualism is always called Kejawen. Is
this the right name for Javanese spiritualism? |
|
|
A |
Sama
sekali tidak tepat Karena
pemahaman kejawen itu adalah: Tatalaku, tatahidup orang Jawa, dari mulai
lahir sampai mati. Semua proses kehidupan itu sebetulnya adalah KEJAWEN. Kejawen
itu diambil dari Bahasa Jawa yang artinya: Mengerti tatahidup (sopan santum,
perilaku dan lain lain) Dalam
proses kehidupan itu salah satunya ada kegiatan yang menyangkut hubungan
rohani manusia dengan Tuhan (Hyang Maha Kuasa) Jadi,
spiritualisme Jawa itu adalah bagian dari KEJAWEN |
|
Not at all Because the understanding of Kejawen is: Javanese
people culture and way of life, from birth to death. All of people life's code
of conduct are actually KEJAWEN. Kejawen is taken from Javanese language, which
means: Understand the way of life (polite manners, behavior, etc) During living our life, one of the activities is involving
spiritual relationship between man and God (Almighty God) So, the Javanese spiritualism is a part of KEJAWEN
code of conduct |
|
|
2 |
Jadi
bisa diambil kesimpulan: Kejawen adalah pengetahuan tentang adat dan budaya,
tatalaku hidup manusia Jawa Kejawen
banyak sekali dikaitkan dengan pengetahuan Mysticism. Apa yang melatar
belakangi keadaaan ini? Apakah ini berarti pengolahan spiritualisme Jawa
identik dengan Mysticism? |
|
So, the conclusion is: Kejawen is a knowledge of
customs and culture, code of conduct of Javanese people. Kejawen is often associated with Mysticism. What is the
background of this situation? Does this mean that the processing of Javanese
spiritualism is identical to Mysticism? |
|
|
A |
Yang
dimaksud dengan Mysticism ini yang mana? Apakah termasuk masalah gaib? |
|
Which type of Mysticism is this? Do you mean include
the Supernatural things? |
|
|
3 |
Yang
dimaksud disini adalah semua hal yang kerkait dengan mistik, misalnya: 1.
Hal2 gaib yang terkait dengan ilmu2 gaib dan yang
sejenisnya 2.
Upacara2 dan kebiasaan2 yang sulit diterima secara
ilmu pengetahuan moden 3.
Mengenai ilmu kebatinan |
|
What is meant here are all things related to
mysticism, for example: 1. Occult / magic things related to paranormal
(supernatural) abilities and the like 2. Ceremonies and habits that are difficult to
accept in modern science (thinking) 3. About Ilmu Kebatinan [1](Mystical
Knwoledge / Inscrutable Magic / Supernatural abilities) |
|
|
A |
Sebelum
saya jawab, saya ingin bertanya: ·
Apakah percaya kepada Tuhan menurut agama dan kepercayan
lainnya itu adalah suatu hal yang mistik atau tidak? Karena Tuhan adalah
sesuatu yang tidak diketahui wujudnya. Dalam bahasa Jawa disebut: Tan Keno
Kinoyo Opo |
|
Before I answer, I want to ask: ·
Is believing in God according to religion and other
beliefs is a mystical thing or not? Because God is something whose form is
unknown. In Javanese it is called: Tan Keno Kinoyo Opo |
|
|
4 |
Ya,
betul. Pengetahuan mengenai ke Tuhanan adalah sesuatu yang gaib Tetapi,
yang dimaksud disini adalah: kenapa spiritualisme Jawa itu selalu dikaitkan
atau mengarah kepada kekuatan2 gaib yang katanya berasal dari ke Tuhanan dan
ada banyak yang mengakui bahwa itu berasalah dari ‘kuasa gelap = jin, setan
dan lain lain |
|
Yes, it is true. Knowledge of God is something mystical However, what is meant here is: why Javanese
spiritualism is always associated or leads to supernatural powers which are
said to originate from God and there are many who are also admit that it is
derived from dark power = jinns, demons etc. |
|
|
A |
Pada
dasarnya, spiritualisme Jawa itu adalah tentang ROSO. Dimana manusia Jawa
harus menggunakan ‘Roso’nya didalam berkehidupan. Karena ‘Roso’ inilah yang
bisa mengenal dan beradaptasi dengan alam semesta. Spiritualisme
Jawa itu sama seperti agama2 dan kepercayaan2 lainnya; juga memiliki sisi
yang mengolah mistik / gaib itu Terkait
dengan pertanyaan yang 1 tadi: ‘Benar ada hubungan dengan gaib, tetapi sebetulnya
Spiritualisme Jawa tujuan utamanya adalah membangun komunikasi dengan Hyang
Maha Kuasa' |
‘ |
Basically, Javanese spiritualism is about ROSO (an
elevated or advance state of spirits development). And Javanese people have
to use their Roso in their life. Because this 'Roso' can recognize and adapt
to the universe. Javanese spiritualism is like any other religions
and beliefs; also has a mystical / supernatural side of it In relation to the first question: ‘It is true that there is a connection with the
occult, but actually Javanese Spiritualism is primarily aimed at building
communication with God’ |
|
Yang
ke 2, mengenai upacara2 yang terkait dengan kegiatan gaib / mistik: Sejarahnya
memang upacara2 itu digunakan sebagai media komunikasi dengan Hyang Maha
Kuasa. Sama seperti ritual2 yang dijalankan oleh agama2 lainnya. Ritual2 ini
kemudian menjadi bagian dari budaya dan menjadi kebiasaan masyarakat |
|
Secondly, regarding ceremonies related to occult /
mystical activities: Historically it is indeed that these ceremonies are
used as a medium of communication with God Almighty. Just like any other rituals
carried out by other religions. These rituals then become part of the culture
and become a habit of the society |
|
Mengenai
Ilmu Kebatinan: 1.
Ilmu kebatinan itu adalah salah satu ‘Laku’ didalam
spiritualisme Jawa; dimana yang diolah adalah kekuatan2 dalam diri manusia
untuk mendapatkan hal2 yang diinginkannya. Di Jawa dari zaman dahulu sampai
sekarang, banyak spiritualist yang lebih tertarik untuk mengolah ilmu
kebatinan ini. Hal ini karena: penguasaan ilmu2 ini akan banyak membantu keduniawian.
Misalnya, pada zaman dahulu (perang)
banyak yang mengolah ilmu kesaktian seperti kebal terhadap senjata tajam.
Karena situasi sekarang sudah jauh berbeda, ilmu ini sebetulnya tidak banyak
lagi gunanya tetapi tetap banyak orang yang ingin mempelajari ilmu2 seperti
ini untuk kepentingannya pribadi 2.
Memang Ilmu Kebatinan ini sering disalah artikan
sebagai Spiritualisme Jawa; karena ilmu kebatinan ini lebih menarik banyak
minat karena kepentingan duniawinya. 3.
Sedangkan spiritualisme Jawa yang sebenarnya adalah
mempersiapkan manusia untuk hidup dan mati. Hal ini kurang menarik minat
banyak orang karena kurangnya pengetahuan mengenai spiritualisme Jawa. |
|
Regarding Ilmu Kebatinan: 1.
Ilmu Kebatinan is one of the 'practices'
in Javanese spiritualism; this knowledge is a way to process human wishes
(desires) and forces to materialized it. In Java from ancient times until
now, many spiritualists are more interested in developing this branch of
mysticism. This is because: mastery of these ability will help a lot of their
own worldly desires too For example, in ancient times (war time)
many people at that time were possess an ability of sharp weapons immunity.
Because our current situation is far different from ancient time, this knowledge
is not much in use anymore; but there are still many people who want to learn
this kind of knowledge for their personal pride 2.
Indeed, it is true that Ilmu Kebatinan
is often mistaken as Javanese Spiritualism; because mysticism is way more
attractive due to its ability to materialized worldly desires. 3.
Whereas the real Javanese spiritualism
is preparing humans for living their life and embracing their death. This has
not attracted many people because of a lack of knowledge about Javanese
spiritualism. |
|
Jadi
secara singkatnya: yang dilakukan oleh spiritualisme Jawa adalah mengolah
Roso untuk menjalankan kehidupan dan kematian melalui proses berkomunikasi
dengan Hyang Maha Kuasa |
|
So in short: what Javanese spiritualism does is about
processing Roso (Spirits) to live your life from born to death through the
process of communication with God Almighty |
|
|
5 |
Jadi,
kenapa di Jawa lebih dikenal ilmu spiritualisme Jawa adalah identik dengan
ilmu Kebatinan? |
|
Then, why in Java it is much more well known that
Javanese spiritualism is identical as Ilmu Kebatinan? |
|
|
A |
Karena
tuntutan keinginan manusia; yang selalu mengharapkan semua keinginannya
terwujud dalam waktu singkat. Padahal dunia ini tidak dibentuk seperti itu.
Kalau keinginan semua manusia ini dapat terwujud seluruhnya dalam waktu
singkat, dunia ini akan kacau, tidak ada kedamaian dan ketentraman |
|
Because the demand to fulfill human desires; to be
materialized instantly. Even though this world was not formed in that way. If
any wishes/ desires from every people can be fully materialized instantly,
the world will be chaotic, no-peace and tranquility at all |
|
|
6 |
Apakah
mewujudkan keinginan keduniawian ini salah? |
|
Is it wrong to materialized a worldly desire? |
|
|
A |
Mewujudkan
keinginan keduniawian itu tidak salah. Dengan catatan, harus bersama dengan
kemampuan untuk mengkontrol diri sendiri. Harus diingat bahwa kita sebagai
manusia biasa; sulit untuk bisa mengkontrol keinginan2 kita yang berlebihan. |
|
Realizing a worldly desires is not wrong. With
notes, it must be side by side with the ability to control yourself. It must
be remembered that we are human beings; it's hard to be able to control our
excessive desires. |
|
|
7 |
Di
Jawa, ada istilah spiritualist = Dukun. Apa sebetulnya sejarah dari Dukun? |
|
In Java, there the term spiritualist = (meaning) Dukun
(Shaman). What is actually the history of the Dukun? |
|
|
A |
Dukun
zaman dahulu, dikenal sebagai: orang2 yang mempunyai kemampuan khusus (6th
senses) untuk membantu orang lain dalam mengatasi hambatan hidupnya atau hal2
yang menyangkut kesehatannya. Di Jawa masih dikenal misalnya: dukun beranak,
dukun pijat, dukun jamu termasuk dukun santet, dukun susuk dll Dukun
memang memiliki posisi yang penting di kebudayaan Jawa. Mungkin sama dengan
Shaman di kebudayaan American Indian. Sayangnya, profesi yang sangat baik
ini, banyak disalah gunakan untuk kepentingan2 duniawi yang negative
(merugikan orang lain) Profesi
Dukun ini juga mempunyai spesialisasi, misalnya: ahli hama tanaman, ahli
patah tulang, ahli kebidanan, ahli obat2an dll, termasuk yang memiliki
keahlian numerology & astrology Jawa. Tetapi, tidak seperti di China yang
mengolah: tusuk jarum, TCM, Cupping, Gua-sha dll; pengetahuan ini di Jawa
tidak dikembangkan terutama setelah masuknya kebudayaan barat ke Indonesia.
Tetapi, pada saat diperlukan; di Indonesia masyarakatnya mencari ahli2 untuk Alternative
Therapies & Medicines untuk menyembuhkan penyakitnya |
|
Historically dukun, known as: people who have
special abilities (6th senses) to help others in overcoming life obstacles or
matters relating to their health. In Java, this is still a well-known
expertise, for example: dukun beranak (gynecology), dukun pijat (massage therapies),
dukun jamu (herbal medicine expert) including dukun santet (voodoo), dukun
susuk (aestheticians) etc. Dukun have an important position in Javanese
culture. Probably the same as Shaman in American Indian culture.
Unfortunately, this very good profession is widely misused for negative
worldly desires (mostly harming others) The Dukun's profession also have specialization, for
example: plant pest experts, fracture experts, obstetricians, medicine
experts etc., including expertise on Javanese numerology & astrology (or
similar). But, unlike in China expertise such as: acupuncture, TCM, Cupping,
Gua-sha etc; this knowledge in Java was under-developed especially after the
entry of western culture which bring modern sciences into Indonesia. But, in
times of need; locally in Indonesia, many people are still looking for this
expert for Alternative Therapies & Medicines to cure / solved their
problems |
|
|
8 |
Kedengarannya
profesi ini tidak se-seram yang ada sekarang. Dukun saat ini lebih diartikan
sebagai orang2 yang mempelajari spiritualisme Jawa dari sisi gaib yang gelap.
Apa sebetulnya yang di olah oleh para Dukun ini? |
|
It sounds like this profession is not as scary as it
is known for. Nowadays Dukun are mostly defined as people who study Javanese
spiritualism from the dark side of the occult. What actually did this Dukun
treat or doing? |
|
|
A |
Yang
di olah adalah kekuatan2 energy yang negative |
|
They work with powerful negative energy |
|
|
9 |
Berarti
energy gaib yang gelap dan negative ini memang memiliki kekuatan untuk
mewujudkan keinginan2 manusia? |
|
Does this mean that mystical dark and negative energy
do have the power to realize human desires? |
|
|
A |
Ya
betul dengan segala konsekwensinya. Sama seperti yang di tuliskan dalam
kitab2 agama |
|
Yes, correct with all of consequences (impact)
attached. The same with all stories written at religious book |
|
|
10 |
Intinya,
spiritualisme Jawa ini banyak di salah artikan dan disalah gunakan? |
|
In essence most of the time, Javanese spiritualism
is misinterpreted and misused? |
|
|
A |
Ya,
benar Dalam
tanya jawab ini, saya tidak bertujuan untuk menyudutkan atau merendahkan
apapun yang dilakukan oleh para spiritualis yang katanya mempelajari Jawa. Semua
kembali kepada niat dan tujuan masing2 pelaku |
|
Yes, it is correct In this question and answer session, I do not aim to
corner or demean anything done by spiritualists who claimed to study Javanese
spiritualism. All are subject to their intentions and objectives of each individual |
|
|
11 |
Pertanyaan
selanjutnya mengenai hal2 berikut dalam spiritualisme Jawa 1.
Karma 2.
Kehidupan masa lalu (Past Life) 3.
Reinkarnasi, Inkarnasi dan Nitis 4.
Roh 5.
Nabi and Dukun / Paranormal dll 6.
Energy, Doa dan Meditasi |
|
Next questions are about: 1.
Karma 2.
Past Life 3.
Reincarnation, Incarnation and Nitis 4.
Spirits 5.
Prophets, Shamans / Paranormal etc 6.
Energy, Prayer and Meditation |
|
|
A |
KARMA |
|
Berdasarkan
spiritualisme Jawa, Karma tidak diwariskan misalnya dari orang tua ke
anak2nya. Karma adalah tanggung jawab pribadi (individual). Karma itu adalah
dosa atau kesalahan2 yang dibuat oleh manusia yang tidak sesuai dengan
ketentuan Hyang Maha Kuasa. Karma harus diselesaikan oleh masing2 individu.
Kalau kesalahan ini tidak di sadari oleh individu tersebut sampai meninggal; kesalahan
ini mungkin dirasakan oleh keturunannya. Tetapi hal ini kemudian banyak di
salah tafsirkan sebagai Karma yang diwariskan. Padahal yang diharapkan
hanyalah ‘Do’a permohonan ampunan atas kesalahan2 yang dilakukan’ |
|
Based on Javanese spiritualism, Karma is not passed
down (inherited); for example: from parents to their children. Karma is a
personal responsibility (individual). Karma is sin or mistakes made by humans
which is not in accordance with the provisions from God Almighty. Karma is individual
responsibility. If an individual is not paying attention to his/her own Karma
until their death; this Karma may be felt by their offspring. But this is
then widely misinterpreted as Karma being inherited. What is actually
expected is only to 'Pray for forgiveness for mistakes made' |
|
|
12 |
Bagaimana
dengan Sumpah? |
|
What about curse? |
|
|
A |
Sumpah
itu biasanya terjadi karena orang yang disakiti memohon kepada Tuhan agar
yang melakukan perbuatan yang menyakiti individu tersebut akan dibalas sama seperti
yang dia rasakan. Sumpah ini bisa berakibat turun-temurun kalau tidak
diselesaikan. Salah satu cara untuk menghilangkan Karma atau Sumpah adalah
dengan RUWATAN |
|
A curse usually occurs because the person who was
hurt begged to God that those who do the bad acts that hurt this individual
will be rewarded with the same situation as he/she feels. This curse can be
hereditary if it is not resolved. One way to get rid of Karma or Curse is by doing
RUWATAN[2] |
|
|
|
PAST LIFE |
|
Menurut
spiritualisme Jawa: Kehidupan masa lalu tidak ada. Pada saat seseorang
meninggal, maka rohnya akan kembali kepada Hyang Maha Kuasa |
|
According to Javanese spiritualism: Past life does
not exist. When someone dies, the spirit will return to God |
|
|
|
REINKARNASI, INKARNASI dan NITIS |
|
Spiritualisme
Jawa tidak mengenal Reinkarnasi. Apalagi reinkarnasi itu menjadi makhluk2
lain di luar manusia. Secara Roh hal itu tidak dimungkinan |
|
Inkarnasi
itu terjadi dari manusia kepada manusia dan umumnya bertujuan untuk sesuatu
hal yang lebih baik untuk kehidupan manusia dan alam kedepannya |
|
Nitis
adalah roh yang secara periodic kembali ke bumi karena mengemban tugas
tertentu |
|
Perbedaan
Inkarnasi dan Nitis adalah: ·
Inkarnasi tidak harus ada hubungan darah dari yang
roh yang lalu dan yang sekarang ·
Inkarnasi adalah: 1 badan 1 roh ·
Nitis harus ada hubungan darah ·
Nitis adalah: 1 badan 2 roh |
|
Javanese spirituality does not recognize
Reincarnation. Moreover, reincarnation from human being becomes other non-human
creatures. Spiritually that is not possible |
|
Incarnation occurs from human to human and generally
aims for something better (progress to a better one) for human life and
nature in the future |
|
Nitis is a spirit that periodically returns to earth
due to the situation that they are carrying out a certain task |
|
The differences between the Incarnation and Nitis
are: • Incarnation does not need to be from the same
genetic family (non-hereditary) • Incarnation is: 1 body 1 spirit • Nitis must have blood relations (hereditary) • Nitis is: 1 body 2 spirits |
|
|
13 |
Orang2
yang mempunyai 6 senses atau anak2 indigo mereka termasuk yang mana? |
|
People with 6th senses and Indigo child
are in which category? |
|
|
A |
Anak2
Indigo adalah anak2 yang dipersiapkan untuk masa depan manusia. Anak2 ini
adalah Inkarnasi. Roh yang menjadi roh dari anak indigo ini membawa bekal
pengetahuan yang bisa digunakan untuk masa depan |
|
Anak2
atau orang2 yang mempunyai 6th senses (dalam hal apapun:
clairvoyance, psychic, medium, tarot reader dll) adalah; sebenarnya adalah
orang2 yang dibekali pengetahuan dan di siapkan untuk membuat landasan
kebaikan bagi kemanusiaan |
|
Nitis
sebetulnya mirip dengan keduanya, tapi Nitis mempunyai beban tanggung jawab
untuk terlaksananya kegiatan anak Indigo atau orang2 dengan 6th
senses agar perjalanan mereka dapat dilaksanakan dengan baik. |
|
Contoh
inkarnasi misalnya: Dalai Lama. Contoh Nitis misalnya: Rumi |
|
Indigo children are children prepared for the future
of mankind. These children are Incarnation of a certain spirits. This spirit
of indigo children, carries knowledge that can be used for the future |
|
Children or people who have 6th senses (such as:
clairvoyance, psychic, medium, tarot reader etc.) are actually people who are
possess with knowledge and are prepared to make the foundation of good deeds
for humanity |
|
Nitis is actually similar to those two, but Nitis
has a responsibility to prepare and
make sure, that Indigo children or people with 6th senses could performed
their work so that their journey can be carried out properly. |
|
Examples of incarnations spirit could be seen on:
Dalai Lama. Example for Nitis spirit is: Rumi. And many others |
|
|
|
ROH |
|
Ini
adalah pembahasan yang cukup panjang dan dalam. |
|
Dalam
spiritualisme Jawa, roh adalah bagian dari Cahaya Ilahi untuk menghidupkan
manusia. Roh itu murni dan abadi. Roh adalah satu2nya media penghubung
manusia dan Hyang Maha Kuasa. Roh
tidak memiliki keinginan2 duniawi. Roh manusia berbeda dari roh binatang atau
makhluk2 lainnya. Didalam dunia Roh, juga dikenal Strata Kehidupan. Tetapi
strata yang ada adalah karena tingkat kemajuan, pengalaman dan tugas serta
tanggung jawab nya. |
|
Roh
manusia tidak mungkin ber-reinkarnasi; karena Roh itu harus kembali bersatu
dengan Hyang Maha Pencipta dan Roh itu tidak bisa turun ke bumi dengan
sendirinya kecuali atas perintah Hyang Maha Kuasa. |
|
Roh
manusia juga tidak pernah mengulang kehidupan yang lalu; bahkan tidak mengenal
kehidupan yang lalu. Roh manusia selalu berjalan maju. Pengalaman yang
dialami oleh roh2 tersebut di dunia hanya akan menjadi acuan yang tidak akan pernah
di ulang lagi |
|
Terkait
dengan banyaknya Dukun di Indonesia; kekuatan gaib yang digunakan, datang dari
kekuatan gelap dan bukan dari roh manusia. Roh manusia tidak memiliki
kekuatan gaib. Roh manusia hanya disiapkan untuk -hidup → bekerja selaras
dengan alam → mati-. |
|
Roh,
hanya mengenal satu Tuhan. Roh manusia itu monotheism. Roh manusia berbeda
dengan binatang2. Material di bumi yang dikenal sebagai benda mati, seperti:
pohon, batu, mineral, gunung, laut dll itu semuanya mempunyai Roh; tetapi
berbeda dengan roh manusia. Semua Roh material ini juga hanya mengenal satu
Tuhan (monotheism) |
|
This will be a fairly long and deep discussion. |
|
In Javanese spiritualism, the spirit is part of the
Divine Light to bring life to people. The spirit is pure and eternal. Spirit
is the only media that connects humans and God. Spirit has no worldly desires. Human spirits are
different from animal spirits or other creatures. In the spirit world, they also
have the Strata (classification = level) of Spirits Life. But the strata that
exist are due to the level of progress, experience and tasks and
responsibilities. |
|
Human spirit cannot be reincarnated; because Spirit
must be reunited with God and Spirit cannot coming down to earth as they wished
except by the command of God. |
|
Human spirit also never repeats a past life; spirits
do not even know anything about past life. Human spirit always going forward
(progressing). Spirit experiences in the world will only be a reference that
will never ever be repeated again |
|
In relation to a lot of Dukun acts in Indonesia;
magical power that is in used are usually comes from the demonic world and
not from human spirits world. Human spirit has no magical power. Human spirit
is only prepared to live → work in harmony with the nature → die-. |
|
Spirits only know one God. Human spirit is
monotheism. Human spirits are different from animals. Material on earth which is known as inanimate
objects, such as: trees, stones, minerals, mountains, seas, etc., all of them
have their own spirits; but different from the human spirit. All these
material spirits also know only one God (monotheism) |
|
|
|
Hal
yang banyak dibicarakan adalah soal Past life dan Reinkarnasi dari roh2.
Menurut pengetahuan spiritualisme Jawa yang tidak mengakui adanya Past life
dan Reinkarnasi; yang sebenarnya terjadi adalah sebagai berikut: Roh
memiliki ingatan selama dia hidup didunia. Roh itu sifatnya: ·
selalu harus bergerak maju kedepan untuk mencapai
sesuatu yang lebih baik ·
Tidak ada roh yang berjalan mundur ·
Tetapi ada roh yang berjalan ditempat |
|
Roh
pada umumnya kembali menyatu dengan Hyang Maha Kuasa. Tetapi ada roh yang
memang tidak kembali menyatu tetapi menunggu waktu untuk menyatu (idle) Roh
manusia yang telah menyatu dengan Hyang Maha Kuasa dapat lahir kembali ke
bumi sebagai manusia tetapi bukan secara reinkarnasi; karena kelahiran baru
ini memiliki tugas dan tanggung jawab baru untuk lebih maju lagi. Memang
betul ada ingatan terhadap pengalaman yang lalu. Tetapi, hal itu hanya
digunakan sebagai referensi untuk maju ke depan. Supaya hal2 yang dia ketahui
di masa lalu tidak terulang lagi. Intinya ‘walking down the memory lane’ itu
tidak disarankan dan seharusnya tidak dijalankan oleh manusia. Roh yang
kembali dengan membawa ingatan tertentu itu disebut Inkarnasi. |
|
Roh
juga dapat melaksanakan Inkarnasi beberapa kali untuk memajukan kualitas roh
tersebut, sesuai dengan perintah Hyang Maha Kuasa. Tidak semua roh mempunyai
tugas untuk kembali ke bumi. Roh yang sudah kembali kealam kelanggengan;
tidak akan pernah kembali lagi. Roh yang kembali kepada Hyang Maha Kuasa
secara Moksa; memiliki tugas yang dapat setiap saat kembali ke bumi tetapi
tidak terlahir sebagai manusia lagi. |
|
Roh
yang moksa adalah roh yang selama kehidupannya di dunia telah berhasil dengan
sempurna menjalankan tugas dan
tanggung jawab dari Hyang Maha Kuasa. Roh yang moksa sangat sedikit
jumlahnya. |
|
Jadi,
didalam kehidupan roh; jelas ada tingkatan berdasarkan progress yang dicapai
oleh roh2 tersebut selama melaksanakan tugas nya didunia. Ini sebabnya semua
manusia hidup itu sebaiknya mampu ber komunikasi dengan roh dirinya sendiri.
Hal inilah yang diajarkan dalam meditasi apapun juga. |
|
Roh
adalah penyeimbang semua energy yang ada di badan manusia |
|
The most popular things in spiritualism is about Past
life and the Reincarnation of spirits. According to Javanese spiritualism
which does not recognize the existence of Past life and Reincarnation; what
is believed as actually happens are as follows: The Spirit has a memory of their experiences during
their life time. Spirits are: ·
always have to move forward to achieve something
better (progressing forward) ·
Never looked or walk backwards ·
There are spirits that walk in the same positions
(not forward and not backward) |
|
The spirit in general should reunites with God again
after going back. But there are spirits that are not reunited yet, and wait to
be reunited (in idle position) Once human spirits had merged with the God, this spirits
can be reborn to earth as a human but not in a form of reincarnation; because
this new birth has new duties and new responsibilities to progress further.
It is true that there are memories of past experiences. However, it is only
used as a reference to move forward. So, the experiences that the spirits experienced
in the past would not be repeated. The point is that 'walking down the memory
lane' is not recommended and should never been done by anybody. Spirit that
returns with certain memories is called Incarnation |
|
Spirit can also carry out Incarnation several times
to advance their quality of their spirit life, in performing the command of God.
Not all spirits have a duty to return to earth. Spirit who had returned to
eternal life; will never come back again. Spirit who return to God through
Moksa (the highest and most perfect form of death); has a special different
task that they can return to earth at any time they wish but will never born inside
a human life anymore. |
|
Moksa spirit is a spirit that during his/her life in
the world has succeeded to perfectly carrying out the duties and
responsibilities from God. Moksa spirits are very few in number. |
|
So, in the Spirits world; there are clearly levels (strata)
based on the progress achieved by each spirit while carrying out their duties
in the world. This is why all living humans should be able to communicate
with their own spirits. And this is what is taught in many forms of meditation. |
|
The spirit is a counterweight to all the other energy
in human body |
|
|
14 |
Apakah
Ruh itu membawa pengetahuan mengenai hidup manusia yang dihidupinya? |
|
Does the Spirit bring knowledge about the lives of
the people he lives? |
|
|
A |
Betul;
tetapi pengetahuan itu hanya bisa diketahui melalui komunikasi antara si
manusia dengan Ruh nya sendiri melalui Meditasi. |
|
Right; but that knowledge can only be known through
communication between the human being and his own Spirit through Meditation. |
|
|
15 |
Jadi,
apakah bisa disimpulkan bahwa Ruh itu mengetahui tujuan akhir dari hidup
manusia yang dihidupinya? |
|
So, can it be concluded that our Spirit knows the
ultimate goal of our humanly life time that he lives? |
|
|
A |
Betul |
|
Correct |
|
|
16 |
Jadi
seharusnya kita tidak perlu bingung dalam mencari tujuan hidup kita; kalau
tujuan hidup itu sebetulnya sudah diketahui oleh Ruh kita |
|
So, we shouldn't need to be confused in finding the
purpose our life; if this purpose is actually already known by our own Spirit |
|
|
A |
Betul;
tetapi banyak orang yang tidak mengetahui caranya untuk berkomunikasi dengan
Ruh diri sendiri |
|
Right; but many people don't know how to communicate
with their own Spirit |
|
|
17 |
Apakah
meditasi Jawa mengajarkan cara berkomunikasi dengan Ruh diri sendiri ini
selain berkomunikasi dengan Hyang Maha Kuasa? |
|
Does Javanese meditation teach you how to
communicate with your own spirit besides communicating with God? |
|
|
A |
Ya
|
|
Yes |
|
|
|
PROPHETS and HEALERS / PARANORMAL and
others similar |
|
Pertama,
spiritualisme Jawa tidak mengenal Nabi. Didalam spiritualisme Jawa;
pengetahuan mengenai keTuhanan dan kehidupan diperoleh melalui penerimaan
‘wahyu’secara langsung dari Hyang Maha Kuasa. Wahyu ini disampaikan kepada
orang2 yang dipilih untuk menyebarkan kebaikan kepada alam semesta beserta
isinya. Umumnya orang2 yang terpilih ini tidak berkeinginan untuk dikultuskan
dalam bentuk apapun. Biasanya orang2 ini mengajarkan kebaikan dan tatacara
spiritual dalam hal manembah kepada Hyang Maha Kuasa seperti menjadi Guru;
tetapi tanpa sekat seperti hubungan ‘guru dan murid’. Jadi posisi pengajar
dan yang diajar adalah sama karena di dalam spiritualisme Jawa; Guru itu
adalah dirinya sendiri. Jadi didalam spiritualisme Jawa berbeda dengan agama2
yang mempercayai keberadaan Nabi2 |
|
Selanjutnya,
didalam proses berkomunikasi dengan meditasi; akan diperkenalkan kepada alam
kehidupan para Sang Hyang (Dewa & Dewi). Dewa & Dewi ini berbeda
dengan alam roh manusia. Para Dewa & Dewi mempunyai tugas dan tanggung
jawab untuk menjaga kelestarian alam semesta. Dewa & Dewi ini bukan roh
yang bisa dilahirkan menjadi manusia. Dewa & Dewi ini juga bukan makhluk
yang dikenal sebagai Malaikat. Dewa & Dewi ini juga bukan Nabi. Dewa
& Dewi ini tidak disembah. Dewa & Dewi ini juga mempunyai alam
kehidupan sendiri. Mereka tidak ber-reproduksi tetapi mereka hidup
berpasangan di alamnya. Dewa & Dewi ini tidak memiliki nafsu duniawi. |
|
Didalam
proses tugas dan tanggung jawabnya di bumi; kadang2 mereka diharuskan Nitis.
Biasanya untuk melaksanakan tugas2 itu secara nyata; yang hanya bisa
dilaksanakan oleh manusia. Proses Nitis para Dewa & Dewi ini tidak hanya
kepada satu orang secara terus menerus tetapi bisa langsung kepada beberapa
orang. Orang2 yang menjadi tujuan untuk Nitis adalah roh2 yang terpilih. |
|
Alam
Dewa & Dewi ini juga memiliki 2 sisi; yang baik dan yang buruk; walaupun
mereka bukan makhluk yang mempunyai nafsu duniawi tetapi mewarisi sifat2 yang
baik dan buruk. |
|
Mengenai
Healers / Paranormal (Clairvoyants, Psychic, Mediums, Readers etc) mereka
adalah manusia2 yang mempunyai kemampuan untuk mengaktifkan energy tertentu
didalam dirinya. Kemampuan ini belum tentu disebabkan oleh rohnya. Berbeda
lagi dengan orang2 yang mempunyai 6th sense. Orang2 dengan 6th
sense itu sudah terlahir dengan kemampuan ini tetapi tetap bukan kemampuan
rohnya. Karena roh itu tidak memiliki keinginan kecuali berkomunikasi dengan
Hyang Maha Kuasa. Jadi 6th sense itu adalah kekuatan energy
tertentu yang ada di dalam dirinya. Tetapi, sebenarnya energy ini dapat
dipelajari untuk di bentuk menjadi lebih kuat oleh semua orang tanpa
terkecuali. Semuanya tergantung kepada kemauan untuk mengenal rohnya sendiri
yang selanjutnya bisa dikembangkan sesuai dengan keinginan dan kemampuan
masing2. |
|
Orang2
yang dikenal sebagai para Nabi (dari agama yg mempercayai adanya Adam &
Eve) mereka bukan healers atau paranormals. Mereka memiliki roh khusus yang
memang dipersiapkan untuk tugas dan tanggung jawab yang khusus itu. Mereka
ini juga bukan Dewa & Dewi. Dan mereka mempercayai Tuhan yang monotheism.
|
|
First, Javanese spiritualism, Prophets are not known.
In Javanese spiritualism; the knowledge of God and Life is obtained through
direct revelation/enlightenment from God. This revelation was conveyed to the
people which was chosen to spread goodness to the whole universe. Usually the
chosen person does not wish to be selected at all. Usually they will inform about
spiritualities and procedures in worshiping God like being a teacher; but
without any barriers like 'teacher and student' relationship. So, the
position is more similar like sharing a knowledge between best friends as in
Javanese spiritualism the position of teacher and students are friendly and equal.
Javanese Spiritualism teaches that The Main teacher is within our-self. That
is the main difference between Javanese spiritualism from religions that
believe in the existence of Prophets |
|
During meditative communication; each person will be
introduced to the life of the Sang Hyang (God & Goddess) world. Gods
& Goddesses world are different from the Human Spirit World. The Gods
& Goddess have the duty and responsibility to maintain the universe. Gods
& Goddesses are not spirit that can be born into any human body. Gods
& Goddesses are also not creatures known as Angels. These Gods & Goddesses
are not prophets. Javanese spiritualism does not worship this Gods & Goddesses.
Gods & Goddesses also have their own life. They live in pairs but do not
reproduce. These Gods & Goddesses have no desires at all |
|
In performing their duties and responsibilities on
earth; sometimes Gods & Goddesses have to performed Nitis. This is usually
to carry out a special task; which can only be done by human bodies on earth.
The Nitis process of the Gods and Goddesses is not going through one person only
but it can be carried out directly through several people. The people who are
the destined for Nitis had to be a chosen spirit |
|
The gods & goddesses world also has 2 sides; the
good and the bad side; although they are not beings who have worldly desires
but they inherit a good and bad trait |
|
Regarding Healers / Paranormal (Clairvoyants,
Psychics, Mediums, Readers etc); they are humans who have the ability to
activate a certain energy in themselves. This ability is not necessarily
caused by his spirit. This group of people are different from people who have
a natural 6th sense. People with 6th sense have been born with this ability
but this is not the ability of their spirit. Because spirit has no desires of
any kind except to communicate with God. So, people with 6th sense are able
to control a certain energy force within themselves. But this ability can also
be learned to made it much stronger by anybody without any exception. It is depending
on the willingness to know his own spirit which then could be developed in
accordance with their diligence and individual abilities |
|
People who are known as Prophets (from religions who
believe in Adam & Eve) are not healers or paranormal. They have special
spirits that are prepared for that particular task and responsibilities. They
are also not on Gods or Goddesses classification. And they believe in a
monotheistic God. |
|
|
18 |
Secara
garis besar alam Ruh bisa digambarkan hubungannya? |
|
Broadly speaking, can you describe the Spirit World? |
|
|
A |
Hubungan
antara berbagai alam, secara garis besar seperti ini |
|
The relationship between the various spirits world
can be outline as below: |
|
|
|
|
|
|
|
ENERGY, PRAYER and MEDITATION |
|
ENERGY |
19 |
Pertama
mengenai Energy itu sendiri. Sepertinya energy itu ada yang + dan – Sebetulnya
apakah yang dimaksud dengan ‘energy’ dalam spiritualisme Jawa? |
|
First about Energy itself. It seems that there are +
and - energy What exactly the meaning of 'energy' in Javanese
spiritualism? |
|
|
A |
Energy
dalam spiritualisme Jawa adalah ‘Sumber cahaya kehidupan di dalam diri
manusia’. Energy ini ada bermacam-macam. Tubuh manusia sendiri sudah membawa
empat energy alam (Air, Tanah, Api dan Udara). Tetapi ke 4 unsur ini belum
menjadi hidup dalam kehidupan manusia. Untuk membuat 4 unsur ini menjadi
kehidupan harus ada yang menggerakkannya. Yang menggerakkan ini yang disebut
Energy Utama (Roh). Energy utama inilah yang murni dari Hyang Maha Kuasa.
Energy ini yang menghidupkan dan menselaraskan manusia dengan alamnya |
|
Energy in Javanese spiritualism is the 'The source
of life in human life'. There are various kinds of energy. Human body itself
carries four natural energies (Water, Earth, Fire and Air). But these 4 elements
only; are not the Source of Life in human life. To make these 4 elements alive,
someone must ignite them. The energy that ignite them is called the Holy
Energy (Spirit). This holy energy is coming from God in a pure form. This is
the energy that turn on and harmonizes human life with their nature |
|
|
20 |
Manusia
mempunyai energy yang baik dan buruk. Kenapa ada energy yang buruk kalau hal
ini tidak ada gunanya pada perkembangan hidup manusia? |
|
Humans have good and bad energy. Why is there bad
energy if this is of no use in the development of human life? |
|
|
A |
Energy
yang buruk itu diperlukan untuk kehidupan manusia karena energy ini
dibutuhkan untuk menghidupkan energy2 seperti: amarah, semangat, ambisi dll.
Ini sebabnya manusia harus selalu menyeimbangkan energy nya. Energy buruk
yang diimbangi dengan energy baik ini yang kemudian berkembang menjadi sifat
baik dan buruk. Untuk mencapai keseimbangan itu, dikendalikan oleh Energy
Utama (Roh) |
|
Diluar
dari energy yang ada didalam tubuh manusia, di alam juga terdiri dari energy
+ dan - . Itu sebabnya pada saat kita bekerja dengan energy harus berhati2
dengan hal ini karena energy alam ini sangat berpengaruh pada kehidupan
manusia |
|
Oleh
karena itu proses menyeimbangkan energy ini perlu dilakukan manusia. |
|
Bad energy is needed for human life because this
energy is needed to turn on other energies such as anger, enthusiasm,
ambition, etc. This is why humans always have to balance their energy. Bad
energy which was balanced with good energy in turn will becoming good and bad
behavior. To achieve that balance, that is controlled by Main Energy (Spirit
Energy) |
|
Apart from the energy inside human body, in nature
it is also had good and bad energy. That is the reason, when we work with
energy, we must be very careful in handling it because natural energy is very
influential in human life |
|
Subsequently, humans need to balance their energy |
|
|
21 |
Jadi
apakah yang dimaksud dengan menyeimbangkan energy ini adalah proses
penyeimbangan gaya hidup (pola hidup) manusia? |
|
So, is the meaning of energy balancing is about balancing
human lifestyle (pattern)? |
|
|
A |
Betul |
|
Correct |
|
|
22 |
Apakah
keseimbangan gaya hidup manusia berarti: menyeimbangkan pekerjaan + dan –
nya? |
|
Does balancing human lifestyle meaning: balancing positive
and negative lifestyle? |
|
|
A |
Secara
spiritual hal itu tidak cukup. Karena penyeimbangan kehidupan secara nyata
tidak selalu berarti secara spiritual keseimbangan itu ter proses |
|
Spiritually that is not enough. Because real life
balancing does not always mean that the spiritual balance is processed |
|
|
23 |
Kalau
demikian; apakah berarti kehidupan nyata itu tidak selalu ber dampak kepada
keseimbangan spiritual? |
|
If so; does it mean that real life balancing does
not always have an impact on spiritual balance? |
|
|
A |
Betul.
Keseimbangan spiritual hanya bisa dicapai melalui proses Meditasi. Hasil dari
proses ini akan tercermin di dalam perilaku |
|
Correct. Meditation is the only way to achieved
spiritual balanced. The results of this process will be reflected in behavior |
|
|
|
PRAYER |
24 |
Apakah
spiritualisme Jawa mengajarkan doá atau rapalan? Apakah ada bedanya antara
doa dan rapalan? |
|
Does Javanese spiritualism teach prayer or chant? Is
there a difference between prayer and chant? |
|
|
A |
Pada
awalnya spiritualisme Jawa tidak mengajarkan manusia untuk mengucapkan kata2
dalam bentuk doa seperti doá2 agama yang sudah ditentukan. Karena spiritualisme
Jawa mempercayai bahwa doa yang terbaik adalah doa yang terucap dari lubuk
hati yang terdalam. Jadi. Doa dalam spiritualisme Jawa itu tergantung dari
masing2 orang |
|
Doa
dan rapalan itu berbeda. Doa adalah komunikasi yang tulus dari manusia kepada
Hyang Maha Kuasa untuk mendapatkan kedamaian, Kesehatan, Kebahagiaan dll. |
|
Rapalan
adalah doa yang ditujukan kepada Hyang Maha Kuasa untuk mendapatkan Kesaktian
atau Kekuatan2 gaib dang yang sejenisnya |
|
Mantra
adalah rapalan yang ditujukan langsung kepada kekuatan2 tertentu |
|
Kutukan
adalah doa yang di isi oleh energy negative |
|
Initially Javanese spiritualism did not teach humans
to say words in the form of prayer like predetermined religious prayer.
Because Javanese spiritualism believes that the best prayer is a prayer that
comes from the bottom of your heart. So, Prayer in Javanese spiritualism are depending
on each person needs |
|
Prayer and chant are different. Prayer is sincere
communication from humans to God for peace, health, happiness, etc. |
|
Chant is a prayer that is addressed to God to get
the magic or supernatural powers and the like |
|
Mantra is a recitation/ chant aimed directly for certain
spiritual powers |
|
Curse is a prayer filled with negative energy |
|
|
25 |
Kenapa
spiritualisme Jawa lebih sering di kaitkan dengan pembacaan2 rapalan2 dan
mantra2? |
|
Why is Javanese spiritualism more often associated
with reading Chants and Mantras? |
|
|
A |
Karena
umumnya memang para pelaku spiritualisme Jawa lebih sering menggunakan
rapalan dan mantra untuk mewujudkan keinginannya dan mereka meyakini bahwa
rapalan dan mantra tersebut dapat mewujudkan nya. |
|
Ini
yang mengakibatkan banyak masyarakat yang salah pengertian dalam menilai
spiritualisme Jawa. |
|
Di
dalam sejarah asal muasal Jawa (Series 1.1 – Basic Understanding) memang
betul para Pandawa dan Kurawa sama2 menggunakan doá2 untuk memohon
keinginannya. Tetapi perbedaannya kemudian diketahui bahwa doa2 yang
dimohonkan (walaupun untuk memenangkan peperangan) tetapi ditujukan untuk
kebaikan manusia pada saat itu. Sehingga doa, rapalan dan mantra2 tersebut
banyak yang terbukti. |
|
Yang
sebenarnya didalam Spiritualisme Jawa; tidak dianjurkan untuk membaca
rapalan, mantra apalagi kutukan. |
|
Doa
didalam spiritualisme Jawa, intinya hanya untuk 2 hal: 1.
Bersyukur atas hidup hari ini 2.
Mohon ampun dan bertobat |
|
Because, generally Javanese spiritualism
practitioners more often using chants and spells to fulfill their desires in
a believe that chants and spells can realize them. |
|
This has resulted in misunderstanding to Javanese
spiritualism by many people |
|
In the history of the origin of Java (Series 1.1 – Basic
Understanding) it is true that the Pandavas and the Kuravas are using prayers
to plead their wishes. At later date, it is found out that the difference was
the prayers that they requested (although to win the battle) were intended
for the good of man at that time. So that many prayers, chants and mantras were
granted |
|
The truth is in Javanese Spiritualism; not
recommended to read chants or spell let alone curses. |
|
Prayer in Javanese spiritualism, basically only for
two things: 1.
Be grateful for life today 2.
Request for forgiveness and repentance |
|
|
26 |
Didalam
adat budaya Jawa doa sering dipanjatkan bersama dengan sesajian. Sebetulnya
apakah sesajian itu? Budaya, lelaku atau kode etik spiritual? |
|
In Javanese culture, prayer is often offered along
with offerings. What are the actual meanings of offerings? Is this a culture or
spiritual code of ethics? |
|
|
A |
Sesaji
atau sesajen itu sebenarnya tidak diperlukan. Karena spiritualisme Jawa yang
sesungguhnya menyembah kepada Hyang Maha Kuasa dalam bentuk monotheism.
Sesajen itu ditujukan kepada gaib yang ada di alam ini. |
|
Gaib
yang dimaksud disini berbagai bentuk tergantung tujuan doa nya. |
|
Awalnya
sesajen ini adalah bagian dari lelaku spiritualisme Jawa. Kemudian hal ini
memang menjadi bagian dari budaya Jawa. |
|
Seperti
yang kita lihat di Bali saat ini, sesajen itu banyak macam dan tujuannya. Di
Jawa juga demikian. Sesajen ini menjadi bagian yang integral dengan
kebudayaan Jawa apapun juga keyakinannya. |
|
Offerings are actually not needed. Because real
Javanese spiritualism worshiped God in monotheism understanding. The
offerings are addressed to the Spiritual world in nature. |
|
The Spiritual world referred here varies depending
on the purpose of the prayer |
|
Initially this offering was part of Javanese
spiritualism. Afterwards, this has indeed become part of Javanese culture. |
|
As we see in Bali today, there are many kinds of
offerings and purposes. In Java too. These offerings are an integral part of
whatever Javanese culture is believed. |
|
|
27 |
Jadi
apakah sesajen itu menjadi bagian dari cara untuk mewujudkan permohonan di
dalam doa, mantra, rapalan? |
|
So does the offering become part of the way to make
wishes in prayer, mantras, chanting? |
|
|
A |
Kalau
di dalam doa; tidak diperlukan. Didalam mantra atau rapalan umumnya
diperlukan; karena lebih banyak ditujukan kepada kekuatan gaib |
|
If in prayer; not required. In spells or chants it
is generally necessary; because it is aimed to spiritual power |
|
|
28 |
Jadi
prosesi budaya seperti ruwatan, larung dan lain2nya itu adalah budaya atau
spiritualisme Jawa? |
|
So cultural processions such as Ruwatan, Larung[3]
and others are Javanese culture or spiritualism? |
|
|
A |
Spiritualisme
Jawa |
|
Karena
spiritualisme Jawa mengakui adanya kekuatan makhluk2 gaib disekelilingnya. Prosesi
tersebut di tujukan untuk memohonkan penyelarasan alam terhadap kegiatan yang
akan dilaksanakan. |
|
Prinsip
dasar dari Spiritualisme Jawa adalah keseimbangan hidup manusia sendiri (diri
sendiri) dan keseimbangan kehidupan manusia dengan alam nyata dan gaib |
|
Java Spiritualism |
|
Because Javanese spiritualism recognizes the power
of supernatural beings around it. The procession is intended to request the
alignment of nature to the activities to be carried out. |
|
The basic principle of Javanese Spiritualism is the
balance of human life (self) and the balance of human life with the real and
supernatural world |
|
|
|
MEDITATION |
29 |
Sistem
meditasi yang sangat dikenal di dunia adalah: India dengan pengolahan Chakra.
Sistem Meditasi Jawa tidak dikenal. Apakah dan bagaimanakah meditasi Jawa? |
|
The system of meditation that is very well known in
the world is: India by processing Chakra. The Javanese Meditation System is
unknown. What is Javanese meditation and how? |
|
|
A |
Meditasi
dalam Spiritualisme Jawa adalah cara berkomunikasi dengan Hyang Maha Kuasa. |
|
Meditasi
Jawa adalah menyatukan Energy Utama (Roh) diri sendiri dengan Energy Hyang
Maha Kuasa. Untuk mencapai ini, prosesnya adalah KEHENINGAN. |
|
Caranya
adalah: dengan tidak mengikuti energy2 yang muncul dari dalam diri yang bukan
merupakan Energy Utama (Roh diri sendiri) |
|
Meditation in Javanese Spiritualism is a way of
communicating with the God |
|
Javanese meditation is to unite our own Main Energy
(Spirit) with God Energy. To realize this, the process is Stillness in
Silence |
|
The way to do it is through unfollow the energies
that arise within oneself that are not the Main Energy (our own spirit) |
|
|
30 |
Didalam
meditasi Jawa apakah dikenal Meditasi Penyembuhan? |
|
In Javanese meditation is healing meditation known? |
|
|
A |
Memang
selain meditasi untuk berkomunikasi dengan Hyang Maha Kuasa, meditasi itu
dapat digunakan untuk penyembuhan diri-sendiri dan orang lain. Cara meditasi
yang digunakan berbeda-beda pada masing2 aliran. |
|
Indeed, in addition to meditation for communication
with God, meditation can be used for self-healing and healing others. The are
many difference way of meditation to be used it is subject to their teachings |
|
|
31 |
Menurut
spiritualisme Jawa; apa hubungannya antara badan, penyakit dan roh? |
|
According to Javanese spiritualism; what is the
relationship between body, diseases and spirit? |
|
|
A |
Pertama,
penyakit itu kebanyakan berasal dari diri-sendiri; yang datang dari tidak
seimbangnya energy yang ada di dalam badan. |
|
Dalam
hal ini; Roh tidak bisa menyeimbangkan energy yang ada dibadan; umumnya
karena Roh nya tidak pernah di olah dalam meditasi. |
|
First, the diseases mostly originate from oneself;
which comes from the energy imbalance in the body. |
|
In this case; The spirit was unable to balance the
energy inside the body; due the situation that the Spirits was never been
develop in meditative manners |
|
|
32 |
Apakah
ini berarti; kalau Ruh sering di olah dalam meditasi; kemungkinan untuk
muncul penyakit akibat ketidak seimbangan energy menjadi tipis? |
|
Is this means; if we frequently meditate for our
Spiritual growth; the possibility for diseases to materialize because of
imbalance of energy becoming narrower? |
|
|
A |
Ya |
|
Yes |
|
|
33 |
Bagaimana
dengan penyakit2 yang muncul karena faktor2 dari luar tubuh manusia; seperti:
virus, bakteri dll? |
|
What about diseases that arise due to factors from
outside the human body; like: viruses, bacteria etc.? |
|
|
A |
Sama Karena
kalau keseimbangan energy terolah dengan baik; semua faktor2 luar tubuh
seperti virus, bakteri dll perkembangannya dapat di netralisir oleh badan |
|
Same Because if the energy balance is processed properly;
all factors outside the body such as viruses, bacteria etc. its development
can be neutralized by our own body |
|
|
34 |
Kebudayaan
Jawa banyak mengenal berbagai macam Tapa[4]
(Topo) yang dilakukan di berbagai lokasi yang katanya mempunyai energy yang
ghaib. Apakah Tapa dan Meditasi pengolahan energy ini sama atau apa bedanya? |
|
Javanese culture is familiar with various kinds of
Tapa (Topo) which are carried out in various locations which are said to have
unseen energy. Are Tapa and Meditation of energy processing the same or what
is the difference? |
|
|
A |
Tapa
dan Meditasinya sama. Yang berbeda niat dan tujuannya |
|
Tapa and Meditation are the same. The different is
in their intentions and goals |
|
|
35 |
Apakah
Meditasi harus selalu dimulai dengan niat, doá dan rapalan? |
|
Does Meditation always have to start with intention,
prayers and chants? |
|
|
A |
Semua
harus dimulai dengan niat dan doá permohonan ke Hyang Maha Kuasa. Rapalan
tidak diperlukan. |
|
Mengenai
doá disini tidak dimaksudkan untuk agama atau kepercayaan tertentu; tetapi
merujuk kepada suatu permohonan yang keluar dari diri sendiri untuk
kesembuhan dirinya atau ketenangan batinnya |
|
All must begin with the intention and request
through prayers to God. Chant are not required. |
|
Regarding prayer here is not intended for a
particular religion or belief; but it refers to a request that comes from ourselves
for healing or inner peace |
|
|
36 |
Apakah
bisa disimpulkan bahwa penyakit itu hampir semuanya adalah akibat gaya hidup
diri sendiri? |
|
Can it be concluded that almost all of these
illnesses are a result of our own lifestyle? |
|
|
A |
Ya |
|
Yes |
|
|
37 |
Sebetulnya
apa yang menyebabkan dunia mengalami banyak penyakit? Apa yang salah dari
perkembangan kemanusiaan di dunia ini? |
|
What exactly the origins of many diseases in the
world? What is wrong with the development of humanity in this world? |
|
|
A |
Tingkat
kesadaran yang menurun pada alam semesta |
|
The decreasing quality on the level of human
consciousness to the universe |
|
|
38 |
Setelah
sekian banyak guru2 yang sakti diciptakan untuk berbagai bangsa di dunia ini;
kenapa masih tetap manusia ini tidak memiliki kesadaran yang cukup untuk
menjaga alam semesta? Apakah
ini karena Ruh nya; energy nya atau apa? |
|
After so many powerful teachers were created for
various nations of the world; why does human still not have enough awareness to
maintain the universe? Is this because of our spirit; our energy or what? |
|
|
A |
Bukan
Ruh tapi energy alam yang ada di badan manusia; dan Meditasi adalah
pengolahan Ruh (Energy Utama); jadi bukan pengolahan energy alam |
|
Not the Spirit but the natural energy realm which is
exist in human body; and Meditation is way to develop the Human Spirit (Main
Energy); so, not to develop natural energy realm |
|
|
39 |
Karena
semuanya ini adalah ciptaan Hyang Maha Kuasa; pertanyaan yang sering muncul
adalah: ‘Apa
sebetulnya gunanya manusia dan semua alam semesta ini di ciptakan pada
awalnya; kalau ternyata akhirnya manusia tidak berhasil diajarkan untuk
memiliki kesadaran menjaga alam semesta?’ |
|
Because the whole universe is God creation; the most
frequently asked questions are: ‘What is the purpose of creating humans and all of
this universe in the beginning; if it turns out that ultimately humans were
not successful in being taught to have the awareness of guarding the
universe? ' |
|
|
A |
Jawaban
yang sangat benar; tidak dimiliki oleh manusia dan sepertinya tidak ada agama
atau kepercayaan yang mempunyai jawaban yang tepat. |
|
Yang
diketahui oleh manusia hanya; Manusia selama hidupnya disarankan untuk
berbuat baik kepada sesama dan lingkungannya oleh berbagai agama dan
kepercayaan. |
|
The ultimate correct answer; are not owned by humans
and I think that no religion or belief has the right answer |
|
What is known by humans only; Human being during
their lifetime are advised to do good to others and their environment and the
same has been informed by various religions and beliefs, too. |
|
|
40 |
Bisakah
di simpulkan bahwa didalam Spiritualisme Jawa, tujuan Hidup ada didalam diri
kita masing2 dan jawaban itu bisa ditemukan melalui meditasi? |
|
Can it be concluded that in Javanese Spiritualism,
the purpose of our Life is within each of us and that answer can be found
through meditation? |
|
|
A |
Ya |
|
Yes |
|
|
|
[1]
Mystical Knowledge / Inscrutable Magic / Supernatural Abilities and similar
[2]
Javanese Ritual on removing unlucky or blockage in life
[3]
Larung is a ritual procession dedicated to the Sea
[4]
Tapa (Topo) is meditation performed in a certain place (usually mystical places
or high energy place) to achieved a specifics goal
Sangat menarik untuk dipahami secara terbaik
ReplyDeleteTerimakasih, silahkan tanya jawab kalau berkenan
DeleteKeren....menjadi tambahan pemahaman yg selama ini msh blm lengkap
DeleteTerima kasih, semoga uraian selanjutnya dapat lebih menjelaskan yang sebenarnya pemahaman tentang spiritualisme Jawa
DeleteThank you.
ReplyDeleteYour welcome
Delete