-SERIES 1 - No: 02 - JAWA SPIRITUALISM


1

Spiritualisme Jawa selalu disebut Kejawen. Apakah ini kalimat yang tepat untuk spiritualisme Jawa?

 

Javanese spiritualism is always called Kejawen. Is this the right name for Javanese spiritualism?

 

 

A

Sama sekali tidak tepat

Karena pemahaman kejawen itu adalah: Tatalaku, tatahidup orang Jawa, dari mulai lahir sampai mati. Semua proses kehidupan itu sebetulnya adalah KEJAWEN.

Kejawen itu diambil dari Bahasa Jawa yang artinya: Mengerti tatahidup (sopan santum, perilaku dan lain lain)

Dalam proses kehidupan itu salah satunya ada kegiatan yang menyangkut hubungan rohani manusia dengan Tuhan (Hyang Maha Kuasa)

Jadi, spiritualisme Jawa itu adalah bagian dari KEJAWEN

 

Not at all

Because the understanding of Kejawen is: Javanese people culture and way of life, from birth to death. All of people life's code of conduct are actually KEJAWEN.

Kejawen is taken from Javanese language, which means: Understand the way of life (polite manners, behavior, etc)

During living our life, one of the activities is involving spiritual relationship between man and God (Almighty God)

So, the Javanese spiritualism is a part of KEJAWEN code of conduct

 

 

2

Jadi bisa diambil kesimpulan: Kejawen adalah pengetahuan tentang adat dan budaya, tatalaku hidup manusia Jawa

Kejawen banyak sekali dikaitkan dengan pengetahuan Mysticism. Apa yang melatar belakangi keadaaan ini? Apakah ini berarti pengolahan spiritualisme Jawa identik dengan Mysticism?

 

So, the conclusion is: Kejawen is a knowledge of customs and culture, code of conduct of Javanese people.

Kejawen is often associated with Mysticism. What is the background of this situation? Does this mean that the processing of Javanese spiritualism is identical to Mysticism?

 

 

A

Yang dimaksud dengan Mysticism ini yang mana? Apakah termasuk masalah gaib?

 

Which type of Mysticism is this? Do you mean include the Supernatural things?

 

 

3

Yang dimaksud disini adalah semua hal yang kerkait dengan mistik, misalnya:

1.      Hal2 gaib yang terkait dengan ilmu2 gaib dan yang sejenisnya

2.      Upacara2 dan kebiasaan2 yang sulit diterima secara ilmu pengetahuan moden

3.      Mengenai ilmu kebatinan

 

What is meant here are all things related to mysticism, for example:

1. Occult / magic things related to paranormal (supernatural) abilities and the like

2. Ceremonies and habits that are difficult to accept in modern science (thinking)

3. About Ilmu Kebatinan [1](Mystical Knwoledge / Inscrutable Magic / Supernatural abilities)

 

 

A

Sebelum saya jawab, saya ingin bertanya:

·         Apakah percaya kepada Tuhan menurut agama dan kepercayan lainnya itu adalah suatu hal yang mistik atau tidak? Karena Tuhan adalah sesuatu yang tidak diketahui wujudnya. Dalam bahasa Jawa disebut: Tan Keno Kinoyo Opo

 

Before I answer, I want to ask:

·         Is believing in God according to religion and other beliefs is a mystical thing or not? Because God is something whose form is unknown. In Javanese it is called: Tan Keno Kinoyo Opo

 

 

4

Ya, betul. Pengetahuan mengenai ke Tuhanan adalah sesuatu yang gaib

Tetapi, yang dimaksud disini adalah: kenapa spiritualisme Jawa itu selalu dikaitkan atau mengarah kepada kekuatan2 gaib yang katanya berasal dari ke Tuhanan dan ada banyak yang mengakui bahwa itu berasalah dari ‘kuasa gelap = jin, setan dan lain lain

 

Yes, it is true. Knowledge of God is something mystical

However, what is meant here is: why Javanese spiritualism is always associated or leads to supernatural powers which are said to originate from God and there are many who are also admit that it is derived from dark power = jinns, demons etc.

 

 

A

Pada dasarnya, spiritualisme Jawa itu adalah tentang ROSO. Dimana manusia Jawa harus menggunakan ‘Roso’nya didalam berkehidupan. Karena ‘Roso’ inilah yang bisa mengenal dan beradaptasi dengan alam semesta.

Spiritualisme Jawa itu sama seperti agama2 dan kepercayaan2 lainnya; juga memiliki sisi yang mengolah mistik / gaib itu

Terkait dengan pertanyaan yang 1 tadi:

‘Benar ada hubungan dengan gaib, tetapi sebetulnya Spiritualisme Jawa tujuan utamanya adalah membangun komunikasi dengan Hyang Maha Kuasa'

Basically, Javanese spiritualism is about ROSO (an elevated or advance state of spirits development). And Javanese people have to use their Roso in their life. Because this 'Roso' can recognize and adapt to the universe.

Javanese spiritualism is like any other religions and beliefs; also has a mystical / supernatural side of it

In relation to the first question:

‘It is true that there is a connection with the occult, but actually Javanese Spiritualism is primarily aimed at building communication with God’

 

Yang ke 2, mengenai upacara2 yang terkait dengan kegiatan gaib / mistik:

Sejarahnya memang upacara2 itu digunakan sebagai media komunikasi dengan Hyang Maha Kuasa. Sama seperti ritual2 yang dijalankan oleh agama2 lainnya. Ritual2 ini kemudian menjadi bagian dari budaya dan menjadi kebiasaan masyarakat

 

Secondly, regarding ceremonies related to occult / mystical activities:

Historically it is indeed that these ceremonies are used as a medium of communication with God Almighty. Just like any other rituals carried out by other religions. These rituals then become part of the culture and become a habit of the society

 

Mengenai Ilmu Kebatinan:

1.      Ilmu kebatinan itu adalah salah satu ‘Laku’ didalam spiritualisme Jawa; dimana yang diolah adalah kekuatan2 dalam diri manusia untuk mendapatkan hal2 yang diinginkannya. Di Jawa dari zaman dahulu sampai sekarang, banyak spiritualist yang lebih tertarik untuk mengolah ilmu kebatinan ini. Hal ini karena: penguasaan ilmu2 ini akan banyak membantu keduniawian.

Misalnya, pada zaman dahulu (perang) banyak yang mengolah ilmu kesaktian seperti kebal terhadap senjata tajam. Karena situasi sekarang sudah jauh berbeda, ilmu ini sebetulnya tidak banyak lagi gunanya tetapi tetap banyak orang yang ingin mempelajari ilmu2 seperti ini untuk kepentingannya pribadi

2.      Memang Ilmu Kebatinan ini sering disalah artikan sebagai Spiritualisme Jawa; karena ilmu kebatinan ini lebih menarik banyak minat karena kepentingan duniawinya.

3.      Sedangkan spiritualisme Jawa yang sebenarnya adalah mempersiapkan manusia untuk hidup dan mati. Hal ini kurang menarik minat banyak orang karena kurangnya pengetahuan mengenai spiritualisme Jawa.

 

Regarding Ilmu Kebatinan:

1.      Ilmu Kebatinan is one of the 'practices' in Javanese spiritualism; this knowledge is a way to process human wishes (desires) and forces to materialized it. In Java from ancient times until now, many spiritualists are more interested in developing this branch of mysticism. This is because: mastery of these ability will help a lot of their own worldly desires too

For example, in ancient times (war time) many people at that time were possess an ability of sharp weapons immunity. Because our current situation is far different from ancient time, this knowledge is not much in use anymore; but there are still many people who want to learn this kind of knowledge for their personal pride

2.      Indeed, it is true that Ilmu Kebatinan is often mistaken as Javanese Spiritualism; because mysticism is way more attractive due to its ability to materialized worldly desires.

3.      Whereas the real Javanese spiritualism is preparing humans for living their life and embracing their death. This has not attracted many people because of a lack of knowledge about Javanese spiritualism.

 

Jadi secara singkatnya: yang dilakukan oleh spiritualisme Jawa adalah mengolah Roso untuk menjalankan kehidupan dan kematian melalui proses berkomunikasi dengan Hyang Maha Kuasa

 

So in short: what Javanese spiritualism does is about processing Roso (Spirits) to live your life from born to death through the process of communication with God Almighty

 

 

5

Jadi, kenapa di Jawa lebih dikenal ilmu spiritualisme Jawa adalah identik dengan ilmu Kebatinan?

 

Then, why in Java it is much more well known that Javanese spiritualism is identical as Ilmu Kebatinan?

 

 

A

Karena tuntutan keinginan manusia; yang selalu mengharapkan semua keinginannya terwujud dalam waktu singkat. Padahal dunia ini tidak dibentuk seperti itu. Kalau keinginan semua manusia ini dapat terwujud seluruhnya dalam waktu singkat, dunia ini akan kacau, tidak ada kedamaian dan ketentraman

 

Because the demand to fulfill human desires; to be materialized instantly. Even though this world was not formed in that way. If any wishes/ desires from every people can be fully materialized instantly, the world will be chaotic, no-peace and tranquility at all

 

 

6

Apakah mewujudkan keinginan keduniawian ini salah?

 

Is it wrong to materialized a worldly desire?

 

 

A

Mewujudkan keinginan keduniawian itu tidak salah. Dengan catatan, harus bersama dengan kemampuan untuk mengkontrol diri sendiri. Harus diingat bahwa kita sebagai manusia biasa; sulit untuk bisa mengkontrol keinginan2 kita yang berlebihan.

 

Realizing a worldly desires is not wrong. With notes, it must be side by side with the ability to control yourself. It must be remembered that we are human beings; it's hard to be able to control our excessive desires.

 

 

7

Di Jawa, ada istilah spiritualist = Dukun. Apa sebetulnya sejarah dari Dukun?

 

In Java, there the term spiritualist = (meaning) Dukun (Shaman). What is actually the history of the Dukun?

 

 

A

Dukun zaman dahulu, dikenal sebagai: orang2 yang mempunyai kemampuan khusus (6th senses) untuk membantu orang lain dalam mengatasi hambatan hidupnya atau hal2 yang menyangkut kesehatannya. Di Jawa masih dikenal misalnya: dukun beranak, dukun pijat, dukun jamu termasuk dukun santet, dukun susuk dll

Dukun memang memiliki posisi yang penting di kebudayaan Jawa. Mungkin sama dengan Shaman di kebudayaan American Indian. Sayangnya, profesi yang sangat baik ini, banyak disalah gunakan untuk kepentingan2 duniawi yang negative (merugikan orang lain)

Profesi Dukun ini juga mempunyai spesialisasi, misalnya: ahli hama tanaman, ahli patah tulang, ahli kebidanan, ahli obat2an dll, termasuk yang memiliki keahlian numerology & astrology Jawa. Tetapi, tidak seperti di China yang mengolah: tusuk jarum, TCM, Cupping, Gua-sha dll; pengetahuan ini di Jawa tidak dikembangkan terutama setelah masuknya kebudayaan barat ke Indonesia. Tetapi, pada saat diperlukan; di Indonesia masyarakatnya mencari ahli2 untuk Alternative Therapies & Medicines untuk menyembuhkan penyakitnya

 

Historically dukun, known as: people who have special abilities (6th senses) to help others in overcoming life obstacles or matters relating to their health. In Java, this is still a well-known expertise, for example: dukun beranak (gynecology), dukun pijat (massage therapies), dukun jamu (herbal medicine expert) including dukun santet (voodoo), dukun susuk (aestheticians) etc.

Dukun have an important position in Javanese culture. Probably the same as Shaman in American Indian culture. Unfortunately, this very good profession is widely misused for negative worldly desires (mostly harming others)

The Dukun's profession also have specialization, for example: plant pest experts, fracture experts, obstetricians, medicine experts etc., including expertise on Javanese numerology & astrology (or similar). But, unlike in China expertise such as: acupuncture, TCM, Cupping, Gua-sha etc; this knowledge in Java was under-developed especially after the entry of western culture which bring modern sciences into Indonesia. But, in times of need; locally in Indonesia, many people are still looking for this expert for Alternative Therapies & Medicines to cure / solved their problems

 

 

8

Kedengarannya profesi ini tidak se-seram yang ada sekarang. Dukun saat ini lebih diartikan sebagai orang2 yang mempelajari spiritualisme Jawa dari sisi gaib yang gelap. Apa sebetulnya yang di olah oleh para Dukun ini?

 

It sounds like this profession is not as scary as it is known for. Nowadays Dukun are mostly defined as people who study Javanese spiritualism from the dark side of the occult. What actually did this Dukun treat or doing?

 

 

A

Yang di olah adalah kekuatan2 energy yang negative

 

They work with powerful negative energy

 

 

9

Berarti energy gaib yang gelap dan negative ini memang memiliki kekuatan untuk mewujudkan keinginan2 manusia?

 

Does this mean that mystical dark and negative energy do have the power to realize human desires?

 

 

A

Ya betul dengan segala konsekwensinya. Sama seperti yang di tuliskan dalam kitab2 agama

 

Yes, correct with all of consequences (impact) attached. The same with all stories written at religious book

 

 

10

Intinya, spiritualisme Jawa ini banyak di salah artikan dan disalah gunakan?

 

In essence most of the time, Javanese spiritualism is misinterpreted and misused?

 

 

A

Ya, benar

Dalam tanya jawab ini, saya tidak bertujuan untuk menyudutkan atau merendahkan apapun yang dilakukan oleh para spiritualis yang katanya mempelajari Jawa. Semua kembali kepada niat dan tujuan masing2 pelaku

 

Yes, it is correct

In this question and answer session, I do not aim to corner or demean anything done by spiritualists who claimed to study Javanese spiritualism. All are subject to their intentions and objectives of each individual

 

 

11

Pertanyaan selanjutnya mengenai hal2 berikut dalam spiritualisme Jawa

1.      Karma

2.      Kehidupan masa lalu (Past Life)

3.      Reinkarnasi, Inkarnasi dan Nitis

4.      Roh

5.      Nabi and Dukun / Paranormal dll

6.      Energy, Doa dan Meditasi

 

Next questions are about:

1.      Karma

2.      Past Life

3.      Reincarnation, Incarnation and Nitis

4.      Spirits

5.      Prophets, Shamans / Paranormal etc

6.      Energy, Prayer and Meditation

 

 

A

KARMA

 

Berdasarkan spiritualisme Jawa, Karma tidak diwariskan misalnya dari orang tua ke anak2nya. Karma adalah tanggung jawab pribadi (individual). Karma itu adalah dosa atau kesalahan2 yang dibuat oleh manusia yang tidak sesuai dengan ketentuan Hyang Maha Kuasa. Karma harus diselesaikan oleh masing2 individu. Kalau kesalahan ini tidak di sadari oleh individu tersebut sampai meninggal; kesalahan ini mungkin dirasakan oleh keturunannya. Tetapi hal ini kemudian banyak di salah tafsirkan sebagai Karma yang diwariskan. Padahal yang diharapkan hanyalah ‘Do’a permohonan ampunan atas kesalahan2 yang dilakukan’

 

Based on Javanese spiritualism, Karma is not passed down (inherited); for example: from parents to their children. Karma is a personal responsibility (individual). Karma is sin or mistakes made by humans which is not in accordance with the provisions from God Almighty. Karma is individual responsibility. If an individual is not paying attention to his/her own Karma until their death; this Karma may be felt by their offspring. But this is then widely misinterpreted as Karma being inherited. What is actually expected is only to 'Pray for forgiveness for mistakes made'

 

 

12

Bagaimana dengan Sumpah?

 

What about curse?

 

 

A

Sumpah itu biasanya terjadi karena orang yang disakiti memohon kepada Tuhan agar yang melakukan perbuatan yang menyakiti individu tersebut akan dibalas sama seperti yang dia rasakan. Sumpah ini bisa berakibat turun-temurun kalau tidak diselesaikan. Salah satu cara untuk menghilangkan Karma atau Sumpah adalah dengan RUWATAN

 

A curse usually occurs because the person who was hurt begged to God that those who do the bad acts that hurt this individual will be rewarded with the same situation as he/she feels. This curse can be hereditary if it is not resolved. One way to get rid of Karma or Curse is by doing RUWATAN[2]

 

 

 

PAST LIFE

 

Menurut spiritualisme Jawa: Kehidupan masa lalu tidak ada. Pada saat seseorang meninggal, maka rohnya akan kembali kepada Hyang Maha Kuasa

 

According to Javanese spiritualism: Past life does not exist. When someone dies, the spirit will return to God

 

 

 

REINKARNASI, INKARNASI dan NITIS

 

Spiritualisme Jawa tidak mengenal Reinkarnasi. Apalagi reinkarnasi itu menjadi makhluk2 lain di luar manusia. Secara Roh hal itu tidak dimungkinan

 

Inkarnasi itu terjadi dari manusia kepada manusia dan umumnya bertujuan untuk sesuatu hal yang lebih baik untuk kehidupan manusia dan alam kedepannya

 

Nitis adalah roh yang secara periodic kembali ke bumi karena mengemban tugas tertentu

 

Perbedaan Inkarnasi dan Nitis adalah:

·         Inkarnasi tidak harus ada hubungan darah dari yang roh yang lalu dan yang sekarang

·         Inkarnasi adalah: 1 badan 1 roh

·         Nitis harus ada hubungan darah

·         Nitis adalah: 1 badan 2 roh

 

Javanese spirituality does not recognize Reincarnation. Moreover, reincarnation from human being becomes other non-human creatures. Spiritually that is not possible

 

Incarnation occurs from human to human and generally aims for something better (progress to a better one) for human life and nature in the future

 

Nitis is a spirit that periodically returns to earth due to the situation that they are carrying out a certain task

 

The differences between the Incarnation and Nitis are:

• Incarnation does not need to be from the same genetic family (non-hereditary)

• Incarnation is: 1 body 1 spirit

• Nitis must have blood relations (hereditary)

• Nitis is: 1 body 2 spirits

 

 

13

Orang2 yang mempunyai 6 senses atau anak2 indigo mereka termasuk yang mana?

 

People with 6th senses and Indigo child are in which category?

 

 

A

Anak2 Indigo adalah anak2 yang dipersiapkan untuk masa depan manusia. Anak2 ini adalah Inkarnasi. Roh yang menjadi roh dari anak indigo ini membawa bekal pengetahuan yang bisa digunakan untuk masa depan

 

Anak2 atau orang2 yang mempunyai 6th senses (dalam hal apapun: clairvoyance, psychic, medium, tarot reader dll) adalah; sebenarnya adalah orang2 yang dibekali pengetahuan dan di siapkan untuk membuat landasan kebaikan bagi kemanusiaan

 

Nitis sebetulnya mirip dengan keduanya, tapi Nitis mempunyai beban tanggung jawab untuk terlaksananya kegiatan anak Indigo atau orang2 dengan 6th senses agar perjalanan mereka dapat dilaksanakan dengan baik.

 

Contoh inkarnasi misalnya: Dalai Lama. Contoh Nitis misalnya: Rumi

 

Indigo children are children prepared for the future of mankind. These children are Incarnation of a certain spirits. This spirit of indigo children, carries knowledge that can be used for the future

 

Children or people who have 6th senses (such as: clairvoyance, psychic, medium, tarot reader etc.) are actually people who are possess with knowledge and are prepared to make the foundation of good deeds for humanity

 

Nitis is actually similar to those two, but Nitis has a responsibility to  prepare and make sure, that Indigo children or people with 6th senses could performed their work so that their journey can be carried out properly.

 

Examples of incarnations spirit could be seen on: Dalai Lama. Example for Nitis spirit is: Rumi. And many others

 

 

 

ROH

 

Ini adalah pembahasan yang cukup panjang dan dalam.

 

Dalam spiritualisme Jawa, roh adalah bagian dari Cahaya Ilahi untuk menghidupkan manusia. Roh itu murni dan abadi. Roh adalah satu2nya media penghubung manusia dan Hyang Maha Kuasa.

Roh tidak memiliki keinginan2 duniawi. Roh manusia berbeda dari roh binatang atau makhluk2 lainnya. Didalam dunia Roh, juga dikenal Strata Kehidupan. Tetapi strata yang ada adalah karena tingkat kemajuan, pengalaman dan tugas serta tanggung jawab nya.

 

Roh manusia tidak mungkin ber-reinkarnasi; karena Roh itu harus kembali bersatu dengan Hyang Maha Pencipta dan Roh itu tidak bisa turun ke bumi dengan sendirinya kecuali atas perintah Hyang Maha Kuasa.

 

Roh manusia juga tidak pernah mengulang kehidupan yang lalu; bahkan tidak mengenal kehidupan yang lalu. Roh manusia selalu berjalan maju. Pengalaman yang dialami oleh roh2 tersebut di dunia hanya akan menjadi acuan yang tidak akan pernah di ulang lagi

 

Terkait dengan banyaknya Dukun di Indonesia; kekuatan gaib yang digunakan, datang dari kekuatan gelap dan bukan dari roh manusia. Roh manusia tidak memiliki kekuatan gaib. Roh manusia hanya disiapkan untuk -hidup → bekerja selaras dengan alam → mati-.

 

Roh, hanya mengenal satu Tuhan. Roh manusia itu monotheism. Roh manusia berbeda dengan binatang2. Material di bumi yang dikenal sebagai benda mati, seperti: pohon, batu, mineral, gunung, laut dll itu semuanya mempunyai Roh; tetapi berbeda dengan roh manusia. Semua Roh material ini juga hanya mengenal satu Tuhan (monotheism)

 

This will be a fairly long and deep discussion.

 

In Javanese spiritualism, the spirit is part of the Divine Light to bring life to people. The spirit is pure and eternal. Spirit is the only media that connects humans and God.

Spirit has no worldly desires. Human spirits are different from animal spirits or other creatures. In the spirit world, they also have the Strata (classification = level) of Spirits Life. But the strata that exist are due to the level of progress, experience and tasks and responsibilities.

 

Human spirit cannot be reincarnated; because Spirit must be reunited with God and Spirit cannot coming down to earth as they wished except by the command of God.

 

Human spirit also never repeats a past life; spirits do not even know anything about past life. Human spirit always going forward (progressing). Spirit experiences in the world will only be a reference that will never ever be repeated again

 

In relation to a lot of Dukun acts in Indonesia; magical power that is in used are usually comes from the demonic world and not from human spirits world. Human spirit has no magical power. Human spirit is only prepared to live → work in harmony with the nature → die-.

 

Spirits only know one God. Human spirit is monotheism. Human spirits are different from animals.

Material on earth which is known as inanimate objects, such as: trees, stones, minerals, mountains, seas, etc., all of them have their own spirits; but different from the human spirit. All these material spirits also know only one God (monotheism)

 

 

 

Hal yang banyak dibicarakan adalah soal Past life dan Reinkarnasi dari roh2. Menurut pengetahuan spiritualisme Jawa yang tidak mengakui adanya Past life dan Reinkarnasi; yang sebenarnya terjadi adalah sebagai berikut:

Roh memiliki ingatan selama dia hidup didunia. Roh itu sifatnya:

·         selalu harus bergerak maju kedepan untuk mencapai sesuatu yang lebih baik

·         Tidak ada roh yang berjalan mundur

·         Tetapi ada roh yang berjalan ditempat

 

Roh pada umumnya kembali menyatu dengan Hyang Maha Kuasa. Tetapi ada roh yang memang tidak kembali menyatu tetapi menunggu waktu untuk menyatu (idle)

Roh manusia yang telah menyatu dengan Hyang Maha Kuasa dapat lahir kembali ke bumi sebagai manusia tetapi bukan secara reinkarnasi; karena kelahiran baru ini memiliki tugas dan tanggung jawab baru untuk lebih maju lagi. Memang betul ada ingatan terhadap pengalaman yang lalu. Tetapi, hal itu hanya digunakan sebagai referensi untuk maju ke depan. Supaya hal2 yang dia ketahui di masa lalu tidak terulang lagi. Intinya ‘walking down the memory lane’ itu tidak disarankan dan seharusnya tidak dijalankan oleh manusia. Roh yang kembali dengan membawa ingatan tertentu itu disebut Inkarnasi.

 

Roh juga dapat melaksanakan Inkarnasi beberapa kali untuk memajukan kualitas roh tersebut, sesuai dengan perintah Hyang Maha Kuasa. Tidak semua roh mempunyai tugas untuk kembali ke bumi. Roh yang sudah kembali kealam kelanggengan; tidak akan pernah kembali lagi. Roh yang kembali kepada Hyang Maha Kuasa secara Moksa; memiliki tugas yang dapat setiap saat kembali ke bumi tetapi tidak terlahir sebagai manusia lagi.

 

Roh yang moksa adalah roh yang selama kehidupannya di dunia telah berhasil dengan sempurna  menjalankan tugas dan tanggung jawab dari Hyang Maha Kuasa. Roh yang moksa sangat sedikit jumlahnya.

 

Jadi, didalam kehidupan roh; jelas ada tingkatan berdasarkan progress yang dicapai oleh roh2 tersebut selama melaksanakan tugas nya didunia. Ini sebabnya semua manusia hidup itu sebaiknya mampu ber komunikasi dengan roh dirinya sendiri. Hal inilah yang diajarkan dalam meditasi apapun juga.

 

Roh adalah penyeimbang semua energy yang ada di badan manusia

 

The most popular things in spiritualism is about Past life and the Reincarnation of spirits. According to Javanese spiritualism which does not recognize the existence of Past life and Reincarnation; what is believed as actually happens are as follows:

The Spirit has a memory of their experiences during their life time. Spirits are:

·         always have to move forward to achieve something better (progressing forward)

·         Never looked or walk backwards

·         There are spirits that walk in the same positions (not forward and not backward)

 

The spirit in general should reunites with God again after going back. But there are spirits that are not reunited yet, and wait to be reunited (in idle position)

Once human spirits had merged with the God, this spirits can be reborn to earth as a human but not in a form of reincarnation; because this new birth has new duties and new responsibilities to progress further. It is true that there are memories of past experiences. However, it is only used as a reference to move forward. So, the experiences that the spirits experienced in the past would not be repeated. The point is that 'walking down the memory lane' is not recommended and should never been done by anybody. Spirit that returns with certain memories is called Incarnation

 

Spirit can also carry out Incarnation several times to advance their quality of their spirit life, in performing the command of God. Not all spirits have a duty to return to earth. Spirit who had returned to eternal life; will never come back again. Spirit who return to God through Moksa (the highest and most perfect form of death); has a special different task that they can return to earth at any time they wish but will never born inside a human life anymore.

 

Moksa spirit is a spirit that during his/her life in the world has succeeded to perfectly carrying out the duties and responsibilities from God. Moksa spirits are very few in number.

 

So, in the Spirits world; there are clearly levels (strata) based on the progress achieved by each spirit while carrying out their duties in the world. This is why all living humans should be able to communicate with their own spirits. And this is what is taught in many forms of meditation.

 

The spirit is a counterweight to all the other energy in human body

 

 

14

Apakah Ruh itu membawa pengetahuan mengenai hidup manusia yang dihidupinya?

 

Does the Spirit bring knowledge about the lives of the people he lives?

 

 

A

Betul; tetapi pengetahuan itu hanya bisa diketahui melalui komunikasi antara si manusia dengan Ruh nya sendiri melalui Meditasi.

 

Right; but that knowledge can only be known through communication between the human being and his own Spirit through Meditation.

 

 

15

Jadi, apakah bisa disimpulkan bahwa Ruh itu mengetahui tujuan akhir dari hidup manusia yang dihidupinya?

 

So, can it be concluded that our Spirit knows the ultimate goal of our humanly life time that he lives?

 

 

A

Betul

 

Correct

 

 

16

Jadi seharusnya kita tidak perlu bingung dalam mencari tujuan hidup kita; kalau tujuan hidup itu sebetulnya sudah diketahui oleh Ruh kita

 

So, we shouldn't need to be confused in finding the purpose our life; if this purpose is actually already known by our own Spirit

 

 

A

Betul; tetapi banyak orang yang tidak mengetahui caranya untuk berkomunikasi dengan Ruh diri sendiri

 

Right; but many people don't know how to communicate with their own Spirit

 

 

17

Apakah meditasi Jawa mengajarkan cara berkomunikasi dengan Ruh diri sendiri ini selain berkomunikasi dengan Hyang Maha Kuasa?

 

Does Javanese meditation teach you how to communicate with your own spirit besides communicating with God?

 

 

A

Ya

 

Yes

 

 

 

PROPHETS and HEALERS / PARANORMAL and others similar

 

Pertama, spiritualisme Jawa tidak mengenal Nabi. Didalam spiritualisme Jawa; pengetahuan mengenai keTuhanan dan kehidupan diperoleh melalui penerimaan ‘wahyu’secara langsung dari Hyang Maha Kuasa. Wahyu ini disampaikan kepada orang2 yang dipilih untuk menyebarkan kebaikan kepada alam semesta beserta isinya. Umumnya orang2 yang terpilih ini tidak berkeinginan untuk dikultuskan dalam bentuk apapun. Biasanya orang2 ini mengajarkan kebaikan dan tatacara spiritual dalam hal manembah kepada Hyang Maha Kuasa seperti menjadi Guru; tetapi tanpa sekat seperti hubungan ‘guru dan murid’. Jadi posisi pengajar dan yang diajar adalah sama karena di dalam spiritualisme Jawa; Guru itu adalah dirinya sendiri. Jadi didalam spiritualisme Jawa berbeda dengan agama2 yang mempercayai keberadaan Nabi2

 

Selanjutnya, didalam proses berkomunikasi dengan meditasi; akan diperkenalkan kepada alam kehidupan para Sang Hyang (Dewa & Dewi). Dewa & Dewi ini berbeda dengan alam roh manusia. Para Dewa & Dewi mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk menjaga kelestarian alam semesta. Dewa & Dewi ini bukan roh yang bisa dilahirkan menjadi manusia. Dewa & Dewi ini juga bukan makhluk yang dikenal sebagai Malaikat. Dewa & Dewi ini juga bukan Nabi. Dewa & Dewi ini tidak disembah. Dewa & Dewi ini juga mempunyai alam kehidupan sendiri. Mereka tidak ber-reproduksi tetapi mereka hidup berpasangan di alamnya. Dewa & Dewi ini tidak memiliki nafsu duniawi.

 

Didalam proses tugas dan tanggung jawabnya di bumi; kadang2 mereka diharuskan Nitis. Biasanya untuk melaksanakan tugas2 itu secara nyata; yang hanya bisa dilaksanakan oleh manusia. Proses Nitis para Dewa & Dewi ini tidak hanya kepada satu orang secara terus menerus tetapi bisa langsung kepada beberapa orang. Orang2 yang menjadi tujuan untuk Nitis adalah roh2 yang terpilih.

 

Alam Dewa & Dewi ini juga memiliki 2 sisi; yang baik dan yang buruk; walaupun mereka bukan makhluk yang mempunyai nafsu duniawi tetapi mewarisi sifat2 yang baik dan buruk.

 

Mengenai Healers / Paranormal (Clairvoyants, Psychic, Mediums, Readers etc) mereka adalah manusia2 yang mempunyai kemampuan untuk mengaktifkan energy tertentu didalam dirinya. Kemampuan ini belum tentu disebabkan oleh rohnya. Berbeda lagi dengan orang2 yang mempunyai 6th sense. Orang2 dengan 6th sense itu sudah terlahir dengan kemampuan ini tetapi tetap bukan kemampuan rohnya. Karena roh itu tidak memiliki keinginan kecuali berkomunikasi dengan Hyang Maha Kuasa. Jadi 6th sense itu adalah kekuatan energy tertentu yang ada di dalam dirinya. Tetapi, sebenarnya energy ini dapat dipelajari untuk di bentuk menjadi lebih kuat oleh semua orang tanpa terkecuali. Semuanya tergantung kepada kemauan untuk mengenal rohnya sendiri yang selanjutnya bisa dikembangkan sesuai dengan keinginan dan kemampuan masing2.

 

Orang2 yang dikenal sebagai para Nabi (dari agama yg mempercayai adanya Adam & Eve) mereka bukan healers atau paranormals. Mereka memiliki roh khusus yang memang dipersiapkan untuk tugas dan tanggung jawab yang khusus itu. Mereka ini juga bukan Dewa & Dewi. Dan mereka mempercayai Tuhan yang monotheism.

 

First, Javanese spiritualism, Prophets are not known. In Javanese spiritualism; the knowledge of God and Life is obtained through direct revelation/enlightenment from God. This revelation was conveyed to the people which was chosen to spread goodness to the whole universe. Usually the chosen person does not wish to be selected at all. Usually they will inform about spiritualities and procedures in worshiping God like being a teacher; but without any barriers like 'teacher and student' relationship. So, the position is more similar like sharing a knowledge between best friends as in Javanese spiritualism the position of teacher and students are friendly and equal. Javanese Spiritualism teaches that The Main teacher is within our-self. That is the main difference between Javanese spiritualism from religions that believe in the existence of Prophets

 

During meditative communication; each person will be introduced to the life of the Sang Hyang (God & Goddess) world. Gods & Goddesses world are different from the Human Spirit World. The Gods & Goddess have the duty and responsibility to maintain the universe. Gods & Goddesses are not spirit that can be born into any human body. Gods & Goddesses are also not creatures known as Angels. These Gods & Goddesses are not prophets. Javanese spiritualism does not worship this Gods & Goddesses. Gods & Goddesses also have their own life. They live in pairs but do not reproduce. These Gods & Goddesses have no desires at all

 

In performing their duties and responsibilities on earth; sometimes Gods & Goddesses have to performed Nitis. This is usually to carry out a special task; which can only be done by human bodies on earth. The Nitis process of the Gods and Goddesses is not going through one person only but it can be carried out directly through several people. The people who are the destined for Nitis had to be a chosen spirit

 

The gods & goddesses world also has 2 sides; the good and the bad side; although they are not beings who have worldly desires but they inherit a good and bad trait

 

Regarding Healers / Paranormal (Clairvoyants, Psychics, Mediums, Readers etc); they are humans who have the ability to activate a certain energy in themselves. This ability is not necessarily caused by his spirit. This group of people are different from people who have a natural 6th sense. People with 6th sense have been born with this ability but this is not the ability of their spirit. Because spirit has no desires of any kind except to communicate with God. So, people with 6th sense are able to control a certain energy force within themselves. But this ability can also be learned to made it much stronger by anybody without any exception. It is depending on the willingness to know his own spirit which then could be developed in accordance with their diligence and individual abilities

 

People who are known as Prophets (from religions who believe in Adam & Eve) are not healers or paranormal. They have special spirits that are prepared for that particular task and responsibilities. They are also not on Gods or Goddesses classification. And they believe in a monotheistic God.

 

 

18

Secara garis besar alam Ruh bisa digambarkan hubungannya?

 

Broadly speaking, can you describe the Spirit World?

 

 

A

Hubungan antara berbagai alam, secara garis besar seperti ini

 

The relationship between the various spirits world can be outline as below:

 


 

 

 

 

 

ENERGY, PRAYER and MEDITATION

 

ENERGY

19

Pertama mengenai Energy itu sendiri. Sepertinya energy itu ada yang + dan –

Sebetulnya apakah yang dimaksud dengan ‘energy’ dalam spiritualisme Jawa?

 

First about Energy itself. It seems that there are + and - energy

What exactly the meaning of 'energy' in Javanese spiritualism?

 

 

A

Energy dalam spiritualisme Jawa adalah ‘Sumber cahaya kehidupan di dalam diri manusia’. Energy ini ada bermacam-macam. Tubuh manusia sendiri sudah membawa empat energy alam (Air, Tanah, Api dan Udara). Tetapi ke 4 unsur ini belum menjadi hidup dalam kehidupan manusia. Untuk membuat 4 unsur ini menjadi kehidupan harus ada yang menggerakkannya. Yang menggerakkan ini yang disebut Energy Utama (Roh). Energy utama inilah yang murni dari Hyang Maha Kuasa. Energy ini yang menghidupkan dan menselaraskan manusia dengan alamnya

 

Energy in Javanese spiritualism is the 'The source of life in human life'. There are various kinds of energy. Human body itself carries four natural energies (Water, Earth, Fire and Air). But these 4 elements only; are not the Source of Life in human life. To make these 4 elements alive, someone must ignite them. The energy that ignite them is called the Holy Energy (Spirit). This holy energy is coming from God in a pure form. This is the energy that turn on and harmonizes human life with their nature

 

 

20

Manusia mempunyai energy yang baik dan buruk. Kenapa ada energy yang buruk kalau hal ini tidak ada gunanya pada perkembangan hidup manusia?

 

Humans have good and bad energy. Why is there bad energy if this is of no use in the development of human life?

 

 

A

Energy yang buruk itu diperlukan untuk kehidupan manusia karena energy ini dibutuhkan untuk menghidupkan energy2 seperti: amarah, semangat, ambisi dll. Ini sebabnya manusia harus selalu menyeimbangkan energy nya. Energy buruk yang diimbangi dengan energy baik ini yang kemudian berkembang menjadi sifat baik dan buruk. Untuk mencapai keseimbangan itu, dikendalikan oleh Energy Utama (Roh)

 

Diluar dari energy yang ada didalam tubuh manusia, di alam juga terdiri dari energy + dan - . Itu sebabnya pada saat kita bekerja dengan energy harus berhati2 dengan hal ini karena energy alam ini sangat berpengaruh pada kehidupan manusia

 

Oleh karena itu proses menyeimbangkan energy ini perlu dilakukan manusia.

 

Bad energy is needed for human life because this energy is needed to turn on other energies such as anger, enthusiasm, ambition, etc. This is why humans always have to balance their energy. Bad energy which was balanced with good energy in turn will becoming good and bad behavior. To achieve that balance, that is controlled by Main Energy (Spirit Energy)

 

Apart from the energy inside human body, in nature it is also had good and bad energy. That is the reason, when we work with energy, we must be very careful in handling it because natural energy is very influential in human life

 

Subsequently, humans need to balance their energy

 

 

21

Jadi apakah yang dimaksud dengan menyeimbangkan energy ini adalah proses penyeimbangan gaya hidup (pola hidup) manusia?

 

So, is the meaning of energy balancing is about balancing human lifestyle (pattern)?

 

 

A

Betul

 

Correct

 

 

22

Apakah keseimbangan gaya hidup manusia berarti: menyeimbangkan pekerjaan + dan – nya?

 

Does balancing human lifestyle meaning: balancing positive and negative lifestyle?

 

 

A

Secara spiritual hal itu tidak cukup. Karena penyeimbangan kehidupan secara nyata tidak selalu berarti secara spiritual keseimbangan itu ter proses

 

Spiritually that is not enough. Because real life balancing does not always mean that the spiritual balance is processed

 

 

23

Kalau demikian; apakah berarti kehidupan nyata itu tidak selalu ber dampak kepada keseimbangan spiritual?

 

If so; does it mean that real life balancing does not always have an impact on spiritual balance?

 

 

A

Betul. Keseimbangan spiritual hanya bisa dicapai melalui proses Meditasi. Hasil dari proses ini akan tercermin di dalam perilaku

 

Correct. Meditation is the only way to achieved spiritual balanced. The results of this process will be reflected in behavior

 

 

 

PRAYER

24

Apakah spiritualisme Jawa mengajarkan doá atau rapalan? Apakah ada bedanya antara doa dan rapalan?

 

Does Javanese spiritualism teach prayer or chant? Is there a difference between prayer and chant?

 

 

A

Pada awalnya spiritualisme Jawa tidak mengajarkan manusia untuk mengucapkan kata2 dalam bentuk doa seperti doá2 agama yang sudah ditentukan. Karena spiritualisme Jawa mempercayai bahwa doa yang terbaik adalah doa yang terucap dari lubuk hati yang terdalam. Jadi. Doa dalam spiritualisme Jawa itu tergantung dari masing2 orang 

 

Doa dan rapalan itu berbeda. Doa adalah komunikasi yang tulus dari manusia kepada Hyang Maha Kuasa untuk mendapatkan kedamaian, Kesehatan, Kebahagiaan dll.

 

Rapalan adalah doa yang ditujukan kepada Hyang Maha Kuasa untuk mendapatkan Kesaktian atau Kekuatan2 gaib dang yang sejenisnya

 

Mantra adalah rapalan yang ditujukan langsung kepada kekuatan2 tertentu

 

Kutukan adalah doa yang di isi oleh energy negative

 

Initially Javanese spiritualism did not teach humans to say words in the form of prayer like predetermined religious prayer. Because Javanese spiritualism believes that the best prayer is a prayer that comes from the bottom of your heart. So, Prayer in Javanese spiritualism are depending on each person needs

 

Prayer and chant are different. Prayer is sincere communication from humans to God for peace, health, happiness, etc.

 

Chant is a prayer that is addressed to God to get the magic or supernatural powers and the like

 

Mantra is a recitation/ chant aimed directly for certain spiritual powers

 

Curse is a prayer filled with negative energy

 

 

25

Kenapa spiritualisme Jawa lebih sering di kaitkan dengan pembacaan2 rapalan2 dan mantra2?

 

Why is Javanese spiritualism more often associated with reading Chants and Mantras?

 

 

A

Karena umumnya memang para pelaku spiritualisme Jawa lebih sering menggunakan rapalan dan mantra untuk mewujudkan keinginannya dan mereka meyakini bahwa rapalan dan mantra tersebut dapat mewujudkan nya.

 

Ini yang mengakibatkan banyak masyarakat yang salah pengertian dalam menilai spiritualisme Jawa.

 

Di dalam sejarah asal muasal Jawa (Series 1.1 – Basic Understanding) memang betul para Pandawa dan Kurawa sama2 menggunakan doá2 untuk memohon keinginannya. Tetapi perbedaannya kemudian diketahui bahwa doa2 yang dimohonkan (walaupun untuk memenangkan peperangan) tetapi ditujukan untuk kebaikan manusia pada saat itu. Sehingga doa, rapalan dan mantra2 tersebut banyak yang terbukti.

 

Yang sebenarnya didalam Spiritualisme Jawa; tidak dianjurkan untuk membaca rapalan, mantra apalagi kutukan.

 

Doa didalam spiritualisme Jawa, intinya hanya untuk 2 hal:

1.      Bersyukur atas hidup hari ini

2.      Mohon ampun dan bertobat

 

Because, generally Javanese spiritualism practitioners more often using chants and spells to fulfill their desires in a believe that chants and spells can realize them.

 

This has resulted in misunderstanding to Javanese spiritualism by many people

 

In the history of the origin of Java (Series 1.1 – Basic Understanding) it is true that the Pandavas and the Kuravas are using prayers to plead their wishes. At later date, it is found out that the difference was the prayers that they requested (although to win the battle) were intended for the good of man at that time. So that many prayers, chants and mantras were granted

 

The truth is in Javanese Spiritualism; not recommended to read chants or spell let alone curses.

 

Prayer in Javanese spiritualism, basically only for two things:

1.      Be grateful for life today

2.      Request for forgiveness and repentance

 

 

26

Didalam adat budaya Jawa doa sering dipanjatkan bersama dengan sesajian. Sebetulnya apakah sesajian itu? Budaya, lelaku atau kode etik spiritual?

 

In Javanese culture, prayer is often offered along with offerings. What are the actual meanings of offerings? Is this a culture or spiritual code of ethics?

 

 

A

Sesaji atau sesajen itu sebenarnya tidak diperlukan. Karena spiritualisme Jawa yang sesungguhnya menyembah kepada Hyang Maha Kuasa dalam bentuk monotheism. Sesajen itu ditujukan kepada gaib yang ada di alam ini.

 

Gaib yang dimaksud disini berbagai bentuk tergantung tujuan doa nya.

 

Awalnya sesajen ini adalah bagian dari lelaku spiritualisme Jawa. Kemudian hal ini memang menjadi bagian dari budaya Jawa.

 

Seperti yang kita lihat di Bali saat ini, sesajen itu banyak macam dan tujuannya. Di Jawa juga demikian. Sesajen ini menjadi bagian yang integral dengan kebudayaan Jawa apapun juga keyakinannya.

 

Offerings are actually not needed. Because real Javanese spiritualism worshiped God in monotheism understanding. The offerings are addressed to the Spiritual world in nature.

 

The Spiritual world referred here varies depending on the purpose of the prayer

 

Initially this offering was part of Javanese spiritualism. Afterwards, this has indeed become part of Javanese culture.

 

As we see in Bali today, there are many kinds of offerings and purposes. In Java too. These offerings are an integral part of whatever Javanese culture is believed.

 

 

27

Jadi apakah sesajen itu menjadi bagian dari cara untuk mewujudkan permohonan di dalam doa, mantra, rapalan?

 

So does the offering become part of the way to make wishes in prayer, mantras, chanting?

 

 

A

Kalau di dalam doa; tidak diperlukan. Didalam mantra atau rapalan umumnya diperlukan; karena lebih banyak ditujukan kepada kekuatan gaib

 

If in prayer; not required. In spells or chants it is generally necessary; because it is aimed to spiritual power

 

 

28

Jadi prosesi budaya seperti ruwatan, larung dan lain2nya itu adalah budaya atau spiritualisme Jawa?

 

So cultural processions such as Ruwatan, Larung[3] and others are Javanese culture or spiritualism?

 

 

A

Spiritualisme Jawa

 

Karena spiritualisme Jawa mengakui adanya kekuatan makhluk2 gaib disekelilingnya. Prosesi tersebut di tujukan untuk memohonkan penyelarasan alam terhadap kegiatan yang akan dilaksanakan.

 

Prinsip dasar dari Spiritualisme Jawa adalah keseimbangan hidup manusia sendiri (diri sendiri) dan keseimbangan kehidupan manusia dengan alam nyata dan gaib

 

Java Spiritualism

 

Because Javanese spiritualism recognizes the power of supernatural beings around it. The procession is intended to request the alignment of nature to the activities to be carried out.

 

The basic principle of Javanese Spiritualism is the balance of human life (self) and the balance of human life with the real and supernatural world

 

 

 

MEDITATION

29

Sistem meditasi yang sangat dikenal di dunia adalah: India dengan pengolahan Chakra. Sistem Meditasi Jawa tidak dikenal. Apakah dan bagaimanakah meditasi Jawa?

 

The system of meditation that is very well known in the world is: India by processing Chakra. The Javanese Meditation System is unknown. What is Javanese meditation and how?

 

 

A

Meditasi dalam Spiritualisme Jawa adalah cara berkomunikasi dengan Hyang Maha Kuasa.

 

Meditasi Jawa adalah menyatukan Energy Utama (Roh) diri sendiri dengan Energy Hyang Maha Kuasa. Untuk mencapai ini, prosesnya adalah KEHENINGAN.

 

Caranya adalah: dengan tidak mengikuti energy2 yang muncul dari dalam diri yang bukan merupakan Energy Utama (Roh diri sendiri)

 

Meditation in Javanese Spiritualism is a way of communicating with the God

 

Javanese meditation is to unite our own Main Energy (Spirit) with God Energy. To realize this, the process is Stillness in Silence

 

The way to do it is through unfollow the energies that arise within oneself that are not the Main Energy (our own spirit)

 

 

30

Didalam meditasi Jawa apakah dikenal Meditasi Penyembuhan?

 

In Javanese meditation is healing meditation known?

 

 

A

Memang selain meditasi untuk berkomunikasi dengan Hyang Maha Kuasa, meditasi itu dapat digunakan untuk penyembuhan diri-sendiri dan orang lain. Cara meditasi yang digunakan berbeda-beda pada masing2 aliran.

 

Indeed, in addition to meditation for communication with God, meditation can be used for self-healing and healing others. The are many difference way of meditation to be used it is subject to their teachings

 

 

31

Menurut spiritualisme Jawa; apa hubungannya antara badan, penyakit dan roh?

 

According to Javanese spiritualism; what is the relationship between body, diseases and spirit?

 

 

A

Pertama, penyakit itu kebanyakan berasal dari diri-sendiri; yang datang dari tidak seimbangnya energy yang ada di dalam badan.

 

Dalam hal ini; Roh tidak bisa menyeimbangkan energy yang ada dibadan; umumnya karena Roh nya tidak pernah di olah dalam meditasi.

 

First, the diseases mostly originate from oneself; which comes from the energy imbalance in the body.

 

In this case; The spirit was unable to balance the energy inside the body; due the situation that the Spirits was never been develop in meditative manners

 

 

32

Apakah ini berarti; kalau Ruh sering di olah dalam meditasi; kemungkinan untuk muncul penyakit akibat ketidak seimbangan energy menjadi tipis?

 

Is this means; if we frequently meditate for our Spiritual growth; the possibility for diseases to materialize because of imbalance of energy becoming narrower?

 

 

A

Ya

 

Yes

 

 

33

Bagaimana dengan penyakit2 yang muncul karena faktor2 dari luar tubuh manusia; seperti: virus, bakteri dll?

 

What about diseases that arise due to factors from outside the human body; like: viruses, bacteria etc.?

 

 

A

Sama

Karena kalau keseimbangan energy terolah dengan baik; semua faktor2 luar tubuh seperti virus, bakteri dll perkembangannya dapat di netralisir oleh badan

 

Same

Because if the energy balance is processed properly; all factors outside the body such as viruses, bacteria etc. its development can be neutralized by our own body

 

 

34

Kebudayaan Jawa banyak mengenal berbagai macam Tapa[4] (Topo) yang dilakukan di berbagai lokasi yang katanya mempunyai energy yang ghaib. Apakah Tapa dan Meditasi pengolahan energy ini sama atau apa bedanya?

 

Javanese culture is familiar with various kinds of Tapa (Topo) which are carried out in various locations which are said to have unseen energy. Are Tapa and Meditation of energy processing the same or what is the difference?

 

 

A

Tapa dan Meditasinya sama. Yang berbeda niat dan tujuannya

 

Tapa and Meditation are the same. The different is in their intentions and goals

 

 

35

Apakah Meditasi harus selalu dimulai dengan niat, doá dan rapalan?

 

Does Meditation always have to start with intention, prayers and chants?

 

 

A

Semua harus dimulai dengan niat dan doá permohonan ke Hyang Maha Kuasa. Rapalan tidak diperlukan.

 

Mengenai doá disini tidak dimaksudkan untuk agama atau kepercayaan tertentu; tetapi merujuk kepada suatu permohonan yang keluar dari diri sendiri untuk kesembuhan dirinya atau ketenangan batinnya

 

All must begin with the intention and request through prayers to God. Chant are not required.

 

Regarding prayer here is not intended for a particular religion or belief; but it refers to a request that comes from ourselves for healing or inner peace

 

 

36

Apakah bisa disimpulkan bahwa penyakit itu hampir semuanya adalah akibat gaya hidup diri sendiri?

 

Can it be concluded that almost all of these illnesses are a result of our own lifestyle?

 

 

A

Ya

 

Yes

 

 

37

Sebetulnya apa yang menyebabkan dunia mengalami banyak penyakit? Apa yang salah dari perkembangan kemanusiaan di dunia ini?

 

What exactly the origins of many diseases in the world? What is wrong with the development of humanity in this world?

 

 

A

Tingkat kesadaran yang menurun pada alam semesta

 

The decreasing quality on the level of human consciousness to the universe

 

 

38

Setelah sekian banyak guru2 yang sakti diciptakan untuk berbagai bangsa di dunia ini; kenapa masih tetap manusia ini tidak memiliki kesadaran yang cukup untuk menjaga alam semesta?

Apakah ini karena Ruh nya; energy nya atau apa?

 

After so many powerful teachers were created for various nations of the world; why does human still not have enough awareness to maintain the universe?

Is this because of our spirit; our energy or what?

 

 

A

Bukan Ruh tapi energy alam yang ada di badan manusia; dan Meditasi adalah pengolahan Ruh (Energy Utama); jadi bukan pengolahan energy alam

 

Not the Spirit but the natural energy realm which is exist in human body; and Meditation is way to develop the Human Spirit (Main Energy); so, not to develop natural energy realm

 

 

39

Karena semuanya ini adalah ciptaan Hyang Maha Kuasa; pertanyaan yang sering muncul adalah:

‘Apa sebetulnya gunanya manusia dan semua alam semesta ini di ciptakan pada awalnya; kalau ternyata akhirnya manusia tidak berhasil diajarkan untuk memiliki kesadaran menjaga alam semesta?’

 

Because the whole universe is God creation; the most frequently asked questions are:

‘What is the purpose of creating humans and all of this universe in the beginning; if it turns out that ultimately humans were not successful in being taught to have the awareness of guarding the universe? '

 

 

A

Jawaban yang sangat benar; tidak dimiliki oleh manusia dan sepertinya tidak ada agama atau kepercayaan yang mempunyai jawaban yang tepat.

 

Yang diketahui oleh manusia hanya; Manusia selama hidupnya disarankan untuk berbuat baik kepada sesama dan lingkungannya oleh berbagai agama dan kepercayaan.

 

The ultimate correct answer; are not owned by humans and I think that no religion or belief has the right answer

 

What is known by humans only; Human being during their lifetime are advised to do good to others and their environment and the same has been informed by various religions and beliefs, too.

 

 

40

Bisakah di simpulkan bahwa didalam Spiritualisme Jawa, tujuan Hidup ada didalam diri kita masing2 dan jawaban itu bisa ditemukan melalui meditasi?

 

Can it be concluded that in Javanese Spiritualism, the purpose of our Life is within each of us and that answer can be found through meditation?

 

 

A

Ya

 

Yes

 

 


[1] Mystical Knowledge / Inscrutable Magic / Supernatural Abilities and similar

[2] Javanese Ritual on removing unlucky or blockage in life

[3] Larung is a ritual procession dedicated to the Sea

[4] Tapa (Topo) is meditation performed in a certain place (usually mystical places or high energy place) to achieved a specifics goal

Comments

  1. Sangat menarik untuk dipahami secara terbaik

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih, silahkan tanya jawab kalau berkenan

      Delete
    2. Keren....menjadi tambahan pemahaman yg selama ini msh blm lengkap

      Delete
    3. Terima kasih, semoga uraian selanjutnya dapat lebih menjelaskan yang sebenarnya pemahaman tentang spiritualisme Jawa

      Delete

Post a Comment

Popular Posts