SERIES 6 NO. 04 - ABOUT OUR ANCESTOR

 


 

Pada Seri 2.01 - Spiritualisme Jawa; sudah di bahas mengenai Karma, Pastlife, Reinkarnasi dll

Pada kali ini, kita akan membahas mengenai hubungan yang terkait dari subjek tersebut diatas dengan pengetahuan turun-temurun dan kehidupan Leluhur kita dalam Spiritualisme Jawa.

 

Sebelum kita memulai diskusi; sebagai pengingat; sebelumnya kami telah mendiskusikan hal-hal sebagai berikut:

 

Berdasarkan spiritualisme Jawa, Karma tidak diturunkan (diwariskan)

 

Spiritualitas Jawa tidak mengenal Reinkarnasi. Apalagi reinkarnasi dari manusia menjadi makhluk non-manusia lainnya. Secara spiritual itu tidak mungkin.

Inkarnasi terjadi dari manusia ke manusia dan umumnya bertujuan untuk sesuatu yang lebih baik (kemajuan ke yang lebih baik) untuk kehidupan dan alam manusia di masa depan

Nitis adalah roh yang secara berkala kembali ke bumi karena keadaan dimana mereka sedang menjalankan tugas tertentu

Perbedaan antara Inkarnasi dan Nitis adalah:

·         Inkarnasi tidak harus dari keluarga genetik yang sama (non-keturunan)

·         Inkarnasi adalah: 1 tubuh 1 roh

·         Nitis harus ada hubungan darah (keturunan)

·         Nitis adalah: 1 badan 2 roh

 

At Series 2.01 – Jawa Spiritualism; the above subject had been discussed in general.

At this series, we will discuss this matter in relation to the link of all of those subject to the knowledge about hereditary and our Ancestor life in Jawa Spiritualism.

 

Before we start the discussion; as a reminder our prior discussions had informed as follow:

 

Based on Javanese spiritualism, Karma is not passed down (inherited)[1]

 

According to Javanese spiritualism: Past life does not exist. When someone dies, the spirit will return to God[2]

 

[3]Javanese spirituality does not recognize Reincarnation. Moreover, reincarnation from human being becomes other non-human creatures. Spiritually that is not possible.

Incarnation occurs from human to human and generally aims for something better (progress to a better one) for human life and nature in the future

Nitis is a spirit that periodically returns to earth due to the situation that they are carrying out a certain task

The differences between the Incarnation and Nitis are:

·         Incarnation does not need to be from the same genetic family (non-hereditary)

·         Incarnation is: 1 body 1 spirit

·         Nitis must have blood relations (hereditary)

·         Nitis is: 1 body 2 spirits

 

 



 

 

1

Dalam Spiritualisme Jawa diyakini bahwa roh orang mati akan kembali kepada Tuhan; tetapi seringkali, orang merasa atau mengatakan bahwa mereka didampingi atau dilindungi oleh roh leluhur mereka yang telah meninggal. Apa yang sebenarnya terjadi dalam situasi  seperti ini?

 

In Jawa Spiritualism it is believed that dead people spirit will return to God; but many times, people feel or said that they are accompanied or protected by their deceased ancestor spirit. What is actually happening in this situation?

 

 

 

Secara umum; roh mati kembali ke alam Tuhan. Beberapa roh akan pergi ke Alam Gelap. Secara garis besar ada 2 macam situasi:

1.       Roh yang pergi ke alam Tuhan akan melalui tujuh dimensi (lihat: Seri 5 - Moksa)

2.       Roh-roh yang pergi ke alam Kegelapan

 

Pertama tentang roh yang pergi ke alam Tuhan (roh ini sudah mengetahui jalan untuk kembali ke alam Tuhan)

 

·         Untuk orang yang merasa bahwa roh leluhur mereka medampingi atau melindungi mereka; ini terjadi pada mereka karena kaitan DNA mereka. Roh ini muncul dalam hidup mereka karena ketika orang ini meninggal roh orang ini segera menyadari bahwa mereka masih memiliki keterikatan dengan dunia yang menahan mereka untuk kembali ke Alam Kelanggengan. Dalam upaya untuk mencapai alam Kelanggengan; roh ini membutuhkan siapa saja yang memiliki hubungan DNA yang sama dengan mereka untuk berdoa agar mereka dapat melepaskan energi spiritual mereka untuk kembali ke Alam Kelanggengan. Waktu tunggu ini terkadang dapat diturunkan dari generasi ke generasi (bisa mencapai ratusan tahun) dari urusan yang belum selesai itu. Yang sebenarnya mereka tunggu-tunggu hanyalah doa yang tulus dan ikhlas ​​dari keturunannya. Begitu ada doa yang bisa membebaskan mereka; mereka akan pergi ke alam Tuhan dengan damai dan tidak akan pernah kembali lagi

 

·         Roh dengan tugas yang Belum Selesai di dunia. Manusia ini ketika mereka masih hidup, mereka sebenarnya memiliki tugas tertentu yang harus mereka lakukan ketika mereka masih hidup di dunia ini. Sayangnya, saat waktu mereka habis; mereka belum menyelesaikan tugas mereka. Roh ini biasanya muncul kepada keturunan mereka dalam upaya meyakinkan keturunan mereka untuk menyelesaikan tugas tersebut. Ketika keturunan mereka bersedia melanjutkan tugas tersebut; roh akan membimbing dan mengajar keturunan mereka untuk melakukannya. Namun, waktu untuk roh ini membimbing keturunan mereka terbatas. Setelah waktunya habis; mereka harus kembali ke alam Tuhan. Namun keturunan mereka bisa melanjutkan tugas sepanjang hidup mereka

 

·         Roh dengan Kekuatan Kadigdayan yang tinggi. Ini adalah manusia yang saat mereka hidup, mereka mempelajari Pengetahuan Ilmu Kadigdayan dan mereka menggunakannya untuk tujuan yang baik. Berdasarkan Spiritualisme Jawa; bahkan manusia ini dengan pengetahuan tinggi tentang Kadigdayanpun; mereka sering lupa untuk memisahkan antara 11 Sedulur mereka dari Pancer (Energi Tuhan) sebelum mereka mati. Kekuatan Kadigdayan mereka terhubung ke 11 Sedulur ini. Ini menjadi penghalang roh mereka untuk kembali ke alam Tuhan. Untuk bisa pergi ke sana; mereka harus melepaskan 11 sedulur ini (pengetahuan tentang Kadigdayan) kepada keturunan mereka. Proses ini juga bisa menunggu lama; karena itu tergantung kemauan dan ketulusan keturunannya

 

·         Selain yang disebutkan di atas; Ada roh yang tidak mengetahui jalan (arah) untuk kembali ke alam Tuhan (alias terdampar / tersesat). Roh ini biasanya mencoba mencari siapa saja (tidak hanya keluarganya) untuk membantu mereka melalui doa untuk menemukan jalan menuju Alam Tuhan

 

Kedua tentang roh yang pergi ke alam Kegelapan

 

·         Pertama adalah Kelompok roh orang meninggal yang pergi ke alam Kegelapan; tetapi mereka masih bisa berada di sekitar manusia; hanya mereka hidup dalam dimensi yang berbeda. Ini biasanya disebabkan oleh pilihan hidup mereka ketika mereka masih hidup. Misalnya: pembunuh, koruptor, orang yang berperilaku sangat sadis, bunuh diri dan sejenisnya. Kelompok ini masih bisa mendapatkan bantuan untuk pindah ke Alam Tuhan

 

·         Kelompok lain adalah roh yang pergi ke Alam Gelap karena pilihan hidup mereka dimana mereka membuat perjanjian dengan Alam Gelap bahwa mereka akan menjadi pengikut alam Gelap ketika mereka mati (menyerahkan roh mereka ke alam Gelap). Jenis roh ini tidak memiliki kesempatan untuk pindah ke alam Dewa.

 

Dalam skema mudah seperti di bawah ini:

 

In general; dead spirits going back to God realms. Some spirits will go to Dark Realms.

The spirits went to God realms there are seven dimensions inside that realms (see: Series 5 – Moksa)

The spirits went to Dark realms there are also many different clusters inside these realms

 

First about spirits who went to God realms (this spirit already knows the pathway to go back to God realm)

 

·         For people who feel that their ancestor spirits accompanied or protecting them; this is happening to them because of their DNA link. This spirit appears in their life; because when this person died than this person spirit immediately realized that they still have attachment to the world which holding them from going back to the Eternal Realm. In an attempt to reach Eternal realm; this spirit needs to have anybody with the same DNA link to them to pray for them to released their spiritual energy to go back to Eternal Realm. This waiting time is sometimes could be passed down from generation to generation (hundreds and hundred years) of unfinished business. Which actually what they are waiting was only for an unpretentious and honest prayer from their descendants. Once there is a prayer which able to released them; they will go to The God realm peacefully and will never come back anymore

 

·         Spirits with Unfinished duty in the world. This human when they are alive, they actually have a certain duty which they have to do when they are still living in this world. Unfortunately, when their times up; they haven’t finalized their duty. This spirits usually appears to their descendant in an attempt to convinced their descendent to finished this duty. When their descendent performed this duty; the spirits will guide and teach their descendant to do it. However, the time for this spirit to guide their descendent is limited. Once the time is up; they have to go back to God realm. But their descendant could continue the duty along their life

 

·         Spirits with high Spiritual Power. This is human when they are alive, they learn Super Natural Knowledge and they use it for good purposed. Based in Jawa Spiritualism; even this human with high knowledge of Super Natural Power; they forgotten to separate between their 11 Habitudes from their Pancer (God Energy) before they die. Their Super Natural Power is link to this 11 Habitudes. This become a hindrance to their spirit to go back to God realm. To be able to go there; they have to release these 11 habitudes (knowledge of Super Natural Power) to their descendant. This process can wait for a long time too; as it is depending on the willingness and honesty of their descendant

 

·         Other than those mention above; there are spirits who don’t know the road (pathway) to go back to God realm (a.k.a stranded / lost). This spirit usually tries to find anybody (not only their family) to help them through prayer to find the road to God Realm

 

Second about spirits who went to Dark realms

 

·         One Group of deceased person spirit who went to Dark realm; they can be still around human; but they are living in different dimension. This is usually cause by their choice of life when they are still alive. For example: murderer, corruptor, people with a very sadistic behavior, suicide and similar. This group still could get help to move to God Realm

 

·         Another group is spirit who go to Dark Realm because their choice of life they make a treaty with Dark Realm that they will become a follower of the Dark realm when they die (surrender their spirit to Dark realm). This type of spirits doesn’t have any chance to move to God realm.

 

In easy scheme as below:

 

 


2

Mengenai Kehidupan Masa Lalu. Hampir setiap spiritualis dari semua sekte atau kepercayaan yang berbeda; percaya pada keberadaan Kehidupan Masa Lalu. Kita sudah membahas hal ini di Seri 1 No.2 - Spiritualisme Jawa. Pernyataan Anda sebagai berikut:

“Menurut spiritualisme Jawa: Kehidupan lampau tidak ada. Ketika seseorang meninggal, rohnya akan kembali kepada Tuhan ”.

Mengapa Spiritualisme Jawa tidak percaya pada Kehidupan Masa Lalu?

 

About Past Life. Almost every spiritualist from all different sect or beliefs; believing in the existence of Past Life. We discuss this matter at Series 1 No.2 – Jawa Spiritualism. Your statement as follow:

“According to Javanese spiritualism: Past life does not exist. When someone dies, the spirit will return to God”.

Why Javanese Spiritualism do not believe in Past Life?

 

 

 

Kehidupan Masa Lalu bukan tentang ingatan Roh diri sendiri. Karena setiap manusia yang baru lahir memiliki roh yang baru yang murni dan asli. Tidak ada yang mendapatkan roh bekas pakai. Pengertian tentang Kehidupan Masa Lalu adalah tentang ingatan sejarah yang tertanam mengenai kehidupan masa lalu. Ingatan sejarah itu tertanam pada DNA. Ingatan sejarah didalam DNA ini adalah ingatan yang menurut banyak orang sebagai Kehidupan Masa Lalu mereka. Kehidupan nenek moyang mereka yang tertanam pada DNA mereka ini terkadang menimbulkan masalah atau hal lain (lihat jawaban no. 1 tentang Roh)

 

Terkadang ingatan DNA ini terpancar dengan kuat yang membuat banyak pembaca Spiritualis mengatakan bahwa ini adalah Kehidupan Masa Lalu dari orang yang membawa ingatan yang kuat itu. Sebenarnya, memori itu tidak boleh melekat pada keturunannya. Seperti yang sudah  saya jelaskan mengenai hal ini; biasanya berhubungan dengan kemelekatan atau urusan yang belum selesai

 

Past Life is not about your own Spirit memory. Because every new born human have a new pure and pristine spirit. Nobody got a second-hand spirit. The understanding of a Past Life is about their memory of life in the past. This memory is embedded on DNA. This DNA memory is the memory which a lot of people think it is their Past Life. The life of their ancestor which is memorized in their DNA this is sometimes create problem or other things (see answer for no.1 about Spirits)

 

Sometimes this DNA memory radiate strongly which make a lot of Spiritualist reader things that this is a Past Life of the person who carry that strong memory. Actually, that memory should not attached to the descendant. As I explained above; usually this memory is about attachment or unfinished business.

 

 

3

Spiritualisme Jawa juga tidak percaya pada Reinkarnasi. Bisakah Anda menjelaskan ini?

 

Jawa Spiritualism also do not believe in Reincarnation. Can you explain this?

 

 

 

Pertama dan terpenting, roh manusia tidak akan pernah berubah menjadi roh hewan. Roh hewan sama sekali berbeda. Beberapa orang yang mengaku melihat roh yang ber-reinkarnasi; sekali lagi, ini tentang Roh yang kembali ke dunia ini karena alasan-alasan yang saya jelaskan pada pertanyaan no. 1

 

Jika ini tentang hubungan antara reinkarnasi dan karma; Ini sebenarnya tentang DNA leluhur yang meminta bantuan untuk melepaskan mereka ke alam Tuhan melalui doa. Hal penting yang harus diingat setiap orang adalah menghentikan warisan DNA bermasalah ini. Urusan yang belum selesai harus diselesaikan oleh orang yang menerimanya agar tidak diwariskan lagi kepada anak-anak mereka di masa depan

 

Itulah sebabnya banyak spiritualis melakukan pekerjaan regresi DNA. Dalam Spiritualisme Jawa kami melakukan RUWATAN. Niatnya sama tetapi proses dan hasilnya berbeda

 

First and foremost, human spirit will never be turn to an animal spirit. That is a totally different type of spirit. Some people who claimed to see a reincarnated spirit; again, it is about Spirit which come back to this world because of the reason I explain on question no. 1

 

If it is about the link between reincarnation and karma; it is actually about the DNA of your ancestor is asking your help to released them to God realms through prayer. The important things that everybody should remember is to stop this inheritance of problem DNA. The unfinished business should be clear by the person who received it to avoid it to be inherited again to their future children

 

That is why a lot of spiritualist did DNA regression work. In Jawa Spiritualism we did RUWATAN. The intention is the similar but the process and result is different

 

 

4

Apa yang terjadi di RUWATAN?

 

What is happening in RUWATAN?

 

 

 

Tujuannya untuk menghilangkan energi negatif yang mungkin kita bawa sejak kita lahir (masalah yang terkait dengan DNA memory) dan biasanya baru timbul ketika kita mendekati usia remaja. Ruwatan bisa dilakukan oleh orang tua atau melalui ahli Ruwatan. Pada prinsipnya ritual tersebut adalah meminta Tuhan untuk membersihkan energi atau menghilangkan masalah memori DNA dari kehidupan anak itu selamanya.

 

Ruwatan bisa juga ditujukan untuk hubungan seluruh keluarga dengan DNA spesifik itu

 

The intention is to removed negative energy which we might bring it since we born (DNA memory related problem) and usually it is materialized when we approached teenager age. Ruwatan can be done by their parents or through an expert in Ruwatan. In principal the ritual was to ask God to clean the energy or removed the DNA memory problem from that child life forever.

 

Ruwatan could be intended for the whole family link with that specific DNA

 

 

5

Karena ini adalah masalah yang terkait DNA; apakah ritual ruwatan bisa digunakan untuk orang dengan penyakit yang terkait dengan DNA?

 

Because this is a DNA related problem; is Ruwatan ritual could be use for people with DNA related illness?

 

 

 

Ini tentang Memori DNA, bukan tentang DNA Cacat atau Cacat Genetik yang menciptakan penyakit keturunan (lihat Seri 6 no.2 - Otak Super). Untuk cacat genetik dapat dibantu melalui terapi gen, sebaiknya orang yang sakit itu melakukan meditasi. Karena meditasi akan membantu pengorganisasian DNA yang pada akhirnya akan membantu mengidentifikasi DNA yang rusak

 

This is about DNA Memory not about Defective DNA or Genetic Defect which create a hereditary disease (see Series 6 no.2 – Super Brain). For genetic defect to help gene therapy it is better for the sick person to perform meditation. Because meditation will help the DNA organization which in result will help to identified the defective DNA

 

 


 

Jika orang bermeditasi terus menerus, DNA mereka akan dikelompokkan berdasarkan asal muasal masing-masing atom dan jika proses pengelompokan menuju kemurnian atau asal usul atom ini + DNA nya mencapai bentuk terkecil maka orang tersebut dapat melakukan MOKSA

 

If people meditate continuously, their DNA will be grouping by the origin of each atom and if the process of grouping towards purity or origin of this atom+DNA reach the smallest form than the person is performing MOKSA

 

 



[1]
SERIES 1 NO.02 – JAWA SPIRITUALISM

[2] SERIES 1 NO.02 – JAWA SPIRITUALISM

[3] SERIES 1 NO.02 – JAWA SPIRITUALISM



Comments

Popular Posts