SERIES 23.01 - RATU RORO KIDUL | THE QUEEN OF SOUTH SEA

 


23.01 - Mengenal Jawa 2 | Understanding Java 2

 

 

 

Pada pembahasan kali ini, kami akan membahas tentang 5 (lima) tokoh kontroversial dalam sejarah Jawa sebagai sebuah negara dan Jawa dalam hal spiritualitas, secara lebih rinci. Kelima tokoh ini dikukuhkan dalam perkembangan ilmu kerohanian di Jawa dan menjadi ikon kepercayaan Jawa yang dikenal dengan Kejawen di Jawa Tengah/Jawa Timur dan Wiwitan di Jawa Barat

Pembahasan ke 6 adalah mengenai: Kapitayan – Agama asli Jawa yang tidak banyak diketahui oleh masyarakat

 

In this discussion, we will discuss 5 (five) controversial figures in the history of Java as a country and Java in terms of spirituality, in more detail. These five figures were confirmed in the development of spiritual knowledge in Java and became icons of Javanese beliefs known as Kejawen in Central Java/East Java and Wiwitan in West Java.

The 6th discussion is about: Kapitayan – Javanese religion that is not widely known by the public

 

 

A

Ratu Roro Kidul | Ratu Roro Kidul - The Queen of South Sea

1135 – 1159 M

 

 

1 Q

Yang paling terkenal dan penting dari seluruh kepercayaan tradisional di Jawa adalah Ratu Roro Kidul (Sang Ratu Laut Selatan = QSS). Kisah hidupnya dan kehidupan setelah kematiannya penuh dengan misteri dan kerumitan karena sumber tertulisnya berdasarkan Serat (Ditulis di atas Kertas atau Kulit Kayu, Prasasti (diukir di atas batu) sangat minim

Oleh karena itu ia adalah tokoh sentral dari seluruh kepercayaan tradisional Jawa (lihat: Seri 2.02 – Memahami Jawa)

Hingga saat ini kontroversi mengenai sosok yang sangat penting ini masih ada. Pertanyaan pertama tentang QSS, yang ingin saya tanyakan adalah tentang Kehidupan setelah Kematiannya. Karena, spiritualitas Jawa percaya bahwa ada perbedaan antara galaksi lain, dimensi lain yang memiliki banyak jenis yang berbeda juga; apakah QSS masih ada di suatu tempat di dimensi lain?

 

The most famous and important of the whole traditional beliefs in Java is Ratu Roro Kidul (The Queen of South Sea = QSS). The story of her life and life after death is full of mysteries and complicacies as it’s written sources based on Serat (Written on Paper or Bark, Prasasti (carved on stone) is very minimal

Hence it is the central figure of the whole Javanese traditional belief (see: Series 2.02 – Understanding Java)

Until today the controversies about this centrally important figure are still exist. The first questions about QSS, I would like to asked is about her Life after Death. Since, Javanese spirituality beliefs that there are differences between other galaxies, other dimensions which have many different types as well; is QSS still existence somewhere at another dimension?

 

 

1 A

Ya, dia masih ada di dimensi lain (lihat: Seri 6.04 – Tentang Leluhur kita)

 

Yes, she is still existing at another dimension (see: Series 6.04 – About our Ancestors)

 

 




 

Saya harap gambaran di atas jelas bagi semua orang untuk memahami bahwa: Ratu Laut Selatan tidak lebih besar dari Tuhan. Dia adalah roh yang kuat dengan energi besar yang hidup di antara dua dimensi seperti gambar di atas. Dia tidak berada di Dimensi Gelap tetapi juga tidak dalam dimensi Moksa.

 

I hope that above picture is clear for everybody to understand that: The Queen of South Sea is not greater than God. She is a powerful spirit with a huge energy which living in between two dimensions as above picture. She isn’t in the Dark Dimension but also not in the Moksa dimension.

 

 

2 Q

Bisakah Anda menjelaskan lebih detail tentang posisi Beliau; karena banyak orang yang mengabdi kepada-beliau sebagai pengikut atau penganut dan menggambarkan beliau sebagai Dewa (Dewi). Apakah itu benar atau tidak?

 

Could you describe in more details about Her position; as a lot of peoples are devoted to Her as Her followers or believers and describe Her as a Deities (Goddess). Is she or is she not?

 

 

2 A

Silakan lihat gambar-gambar di atas. Gambar di bawah ini yang menggambarkan situasi Roh Manusia setelah Kematian

 

 


 

Please have a look at the above pictures. Above picture is describing the status of Human Spirit after Death

 

 

3 Q

Berdasarkan gambar di atas; berarti QSS setingkat dengan Dhanyang?

 

Based on the above picture; The QSS is at the same level with Dhanyang?

 

 

3 A

Ya | Yes

 

 

4 Q

Jadi, pada dasarnya pemujaan kepada QSS adalah pemujaan Dhanyang?

 

So, basically the worship for QSS is worshipping a Dhanyang?

 

 

4 A

Berdasarkan status spirit QSS yang berada di antara ‘Roaming on Earth dan On Duty’; tingkat Roh QSS berada pada tingkat yang sama dengan Dhanyang

 

Namun perlu dipahami bahwa posisi ini diberikan oleh Tuhan sesuai dengan permintaan yang dimiliki QSS dan juga, Tuhan memberikan tugas kepada QSS untuk menguji keimanan manusia.

 

Juga, dia diberikan Kemampuan, Energi, dan Otoritas yang Sangat Kuat dan Luas

 

Based on the status of QSS spirit, which is in between of ‘Roaming on Earth and On Duty’; the level of QSS Spirit is at the same level with Dhanyang

 

But you should understand that this position is granted by God as per QSS owned request and also, God give a duty to QSS to test human faith

 

Also, she was granted with a Highly Powerful Capabilities, Energy and Authorities

 

 

5 Q

Dia terkenal sebagai Roh dengan Super Power. Banyak orang mengabdikan hidup mereka kepada dia karena dia dikenal sebagai Roh yang dapat mewujudkan permintaan-permintaan kita. Benarkah?

 

She is famous as a Highly Powerful Spirit. A lot of peoples devoted their life to Her because she is well known as a Spirit who can manifested your request. Is that true?

 

 

5 A

Ya, dengan catatan

Catatannya adalah: Jika kita mendedikasikan permintaan kita kepada-nya, itu berarti kita mendedikasikan hidup kita (percaya) dan roh kita untuk dunia-nya (dimensi). Itu berarti pada saat kematianmu; roh mu akan langsung menuju ke dimensi-nya dan menjadi apa pun di sana sesuai keinginan-nya. Biasanya, itu tidak di tempat yang menyenangkan. Juga berarti bahwa kamu tidak akan pernah keluar dari dimensi itu selamanya

 

Selama Anda setuju dengan kondisi tersebut; biasanya QSS akan mengabulkan permintaan mu

 

Yes, with a note

The note is: If you dedicated your request to Her, it means you dedicated your life (believes) and your spirit to Her world (dimension). It means at your Death; your spirit will go directly to Her dimension and become anything there as per Her wish. Usually, it isn’t in a happy place. Also means that you will never get out of that dimension forever

 

As long as you agree with those conditions; usually QSS will grant your request

 

 

6 Q

Karena, QSS dan dua Raja lainnya (Panembahan Senopati & Prabu Siliwangi) semuanya berada dalam dimensi yang sama; apakah mereka saling berkomunikasi?

 

Since, QSS and the other two King (Panembahan Senopati & Prabu Siliwangi) are all in the same dimension; do they communicate to each other?

 

 

6 A

Ya, mereka melakukannya tetapi mereka tidak berada pada "kelompok" yang sama. Masing-masing memiliki Cluster, sub-cluster, sub-sub-cluster dan seterusnya. Dalam dimensi ini semua roh yang tinggal di 'area cluster' sesuai dengan klasifikasinya. Setiap cluster (Main atau sub atau sub-sub dan seterusnya) memiliki tugas dan tanggung jawab yang harus mereka lakukan sesuai instruksi Queen atau King mereka.

 

 


 

 

Yes, they do but they are not at the same “cluster”. Each of them has their owned Cluster, sub-cluster, sub-sub cluster and so on. In this dimension all spirits living at ‘cluster area’ are according to their classification. Each cluster (Main or sub or sub-sub and so on) have their duty and responsibility which they should carried out as per their Queen or King instruction

 

 

 

Sebagian besar waktu; roh ini adalah orang yang selalu bertemu dengan Manusia Hidup dan berbicara dengan mereka. Sebenarnya sangat jarang QSS atau Panembahan Senopati atau Prabu Siliwangi sendiri yang mengulurkan tangan untuk berbicara langsung dengan manusia yang masih hidup; siapapun itu orangnya. Roh-roh di daerah ini adalah "bunglon ahli". Mereka bisa mengubah penampilannya menjadi 'mirip' dengan keinginan setiap manusia. Yang kemudian membuat Manusia percaya bahwa mereka telah berbicara dengan "makhluk spiritual tinggi" yang sebenarnya mereka mungkin berbicara dengan makhluk sub-sub-sub cluster dan yang lebih berbahaya kadang-kadang bahkan bukan roh manusia

 

Most of the time; this spirit is the one who always meet with Alive Human and talk to them. It is actually very rare the QSS or Panembahan Senopati or Prabu Siliwangi themselves who reached-out to talk directly to alive human; whoever is that person is. The spirits in this area are “an expert chameleon”. They can change their look to be ‘look-a-like’ the wishes of each human. Which than made Human believes that they had been talking to a “High spiritual being” which actually they are probably talk to a sub-sub-sub cluster being and more dangerous is sometimes it isn’t even a human-spirits

 

 

 

QSS sendiri jarang menjangkau secara langsung permintaan apa pun. Di Serat Wedhatama (lihat: Seri 2 & Seri 16); KGPAA Mangkoenegoro IV secara gamblang menggambarkan situasi yang membuat QSS datang menemui Panembahan Senopati (baca: Serat Wedhatama: Sinom 15 – 21); mengutip:

 

QSS herself is rarely reached-out directly to any request. At Serat Wedhatama (see: Series 2 & Series 16); KGPAA Mangkoenegoro IV clearly described the situation that made QSS came to meet Panembahan Senopati (read: Serat Wedhatama: Sinom 15 – 21); quote:

 

 

 

15

Nulada laku utama

Tumrape wong Tanah jawi,

Wong agung ing Ngeksiganda,

Panembahan Senopati,

Kepati amarsudi,

Sudane hawa lan nepsu,

Pinepsu tapa brata,

Tanapi ing siyang ratri,

Amamangun karyenak tyasing sesama.

15

Lihatlah contoh yang luar biasa,

dari seseorang yang berasal dari Tanah Jawa,

orang yang agung dari Mataram,

Panembahan Senopati.

Seorang yang tekun,

Melawan hawa nafsunya,

didalam meditasinya

siang dan malam

Agar diberi ‘pencerahan’ demi semuanya,

 

15

Follow the best example,

coming from the people of Java,

a noble man from Mataram,

Panembahan Senopati,

He is diligently,

controlling his desires,

through his meditation,

day and night,

to reach transcendence for the sake of all,

 

16

Samangsane pasamuan,

mamangun marta martani,

Sinambi ing saben mangsa,

Kala kalaning asepi,

Lelana teki-teki,

Nggayuh geyonganing kayun,

Kayungyun eninging tyas,

Sanityasa pinrihatin,

Puguh panggah cegah dhahar lawan nendra.

16

dalam setiap meditasinya,

dia berdoa dan memohon berkah untuk semuanya,

dengan sepenuh hatinya.

Dan pada saat dia berjalan di kesepian

untuk bermeditasi di tempat suci

dia selalu berusaha untuk mencapai keinginannya

yang tertutup rapat di dalam hatinya.

Dan dia hidup sangat sederhana,

berpuasa dari makanan dan selalu waspada

 

16

on every meditation,

he prayed and request blessing for everybody,

all the way through.

And, when he is walking in solitude,

to meditate in a sacred ground,

he always try to reach that aim,

which is covered deep inside his heart.

And he live a modest life,

persistent in fasting for food and be vigilance

 

17

Saben mendra saking wisma,

Lelana lalading sepi,

Ngingsep sepuhing supana,

Mrih pana pranaweng kapti,

Tis tising tyas marsudi,

Mardawaning budya tulus,

Mesu reh kasudarman,

Neng tepining jalanidhi,

Sruning brata kataman wahyu dyatmika.

 

17

Pada saat dia meninggalkan istana,

mencari tempat yang sepi,

untuk belajar Kebenaran Sejati,

untuk mengerti arah kehidupan,

Untuk mencapai yang lebih dari hidup,

untuk mempelajari arti sesungguhnya dari hidup,

Dan, belajar dari budaya tua,

Yang berada di ujung lautan kehidupan

meditasinya mencapai kesempurnaan cakrawala, paripurna

 

17

and, when he leave his palace,

looking for a quiet place,

to learn about The Truth,

to understand where life is heading,

to reach beyond life,

to learn the meaning of a True Life.

And, by learning from an old wisdom,

at the edge of this ocean of life,

he is meditating for the highest enlightenment ever

 

18

Wikan wengkoning samodra,

Kederan wus den ideri,

Kinemat kamot hing driya,

Rinegan segegem dadi,

Dumadya angratoni,

Nenggih Kangjeng Ratu Kidul,

Ndedel nggayuh nggegana,

Umara marak maripih,

Sor prabawa lan wong agung Ngeksiganda

18

diujung Samudra kehidupan,

tepat dibatas,

dia melihat dari hatinya, disana …

Dengan anggun,

duduk Sang Ratu

Ratu dari Laut Selatan,

terbang dari galaksi,

menyelinap menuju dia,

kewalahan dengan ketulusan Raja Mataram

 

18

and, at the edge of these ocean of realms,

right at the boundary,

he sees inside his mind, there …

Gracefully,

seat Her Majesty,

The Queen of The South Sea,

flying from the galaxy,

sneaking towards him,

overwhelm with the piety of the King of Mataram,

 

19

Dahat denira aminta,

Sinupeket pangkat kanthi,

Jroning alam palimunan, ing pasaban saben sepi,

Sumanggem anyanggemi,

Ing karsa kang wus tinamtu,

Pamrihe mung aminta,

Supangate teki-teki,

Nora ketang teken janggut suku jaja.

19

Ratu mengajukan permohonan,

Untuk menjadi pengikut yang berbakti pada dia,

di dalam dimensi alam kegaiban dia,

Dan saat mereka berjalan dalam sepi,

Ratu bersumpah,

semua keinginan Raja,

akan dikabulkan,

sebagai anugerah atas ketekunannya bermeditasi,

walaupun di persembahkan dalam kesederhanaan.

 

19

she submit her plea to him,

to become his disciple and subservient to him,

inside his supernatural dimension realms.

While they are walking in solitude,

she vows,

that all of his request,

will be granted,

as a blessing from his intense meditation,

even it is presented in humility,

 

20

Prajanjine abipraya,

Saturun-turuning wuri,

Mangkono trahing ngawirya,

Yen amasah mesu budi,

Dumadya glis dumugi, Iya ing sakarsanipun,

Wong agung Ngeksiganda,

Nugrahane prapteng mangkin,

Trah tumerah dharahe padha wibawa

20

Sumpah untuk Budi Luhur

untuk keturunannya yang akan datang

untuk semua anak cucu dari Raja

mereka akan diberi ‘pencerahan’

sesuai dengan doanya,

Raja Agung dari Mataram,

Dan, Tuhan memberkati doanya

keturunannya akan ber Budi Luhur

 

20

and, the vow is for Nobility,

for his future descendant,

for all the offspring of the King,

when they seek The Truth,

they will reach enlightenment,

as requested on his prayer,

The King of Mataram.

And, God granted blessing on his prayer,

all The King offspring will become a noble man,

 

21

Ambawani tanah Jawa,

Kang padha jumeneng aji,

Satriya dibya sumbaga,

Tan lyan trahing Senopati,

Pan iku pantes ugi,

Tinelad labetipun,

Ing sakuwasanira,

Enake lan jaman mangkin,

Sayektine tan bisa ngepleki kuna.

21

Mereka akan menguasai Jawa,

dan akan menjadi Raja,

Kesatria yang berbudi pekerti,

adalah turunan Senapati,

Hal inilah yang seharusnya dipelajari,

mempelajari perjuangannya,

sesuai dengan kemampuan masing-masing,

karena zaman kini dan dulu berbeda.

 

21

they will ruled Java,

and all will become a King.

Knighted and have a good manner,

they are all Senapati descendent.

That is a worthy learning,

to emulate his struggle,

in accordance to one’s ability,

as you cannot imitate ancient time,

 

 

 

Merujuk pada Serat Wedhatama; tidak mudah untuk menemui QSS. Persyaratan untuk dapat menemui QSS sangat tinggi. Untuk Panembahan Senopati (Raja yang sangat mengikuti adat dan ritual kepercayaan Jawa) dan bersemedi dengan pasrah serta jujur kepada Tuhan; sehingga dia mampu ditemui oleh QSS.

Pertanyaan selanjutnya sebagai berikut: siapa yang mampu melakukan ritus & ritual dengan jujur & pasrah seperti Panembahan Senopati? Menurut sejarah Jawa, tidak ada seorang pun setelah Panembahan Senopati yang tercatat atau memiliki bukti untuk dapat bertemu dengan QSS. KGPAA Mangkoenegoro IV (penulis Serat Wedhatama) sendiri tidak pernah mengatakan beliau bisa bertemu QSS; Ia selalu menyebut leluhur-kakek buyutnya (Panembahan Senopati) sebagai orang yang mampu melakukan itu.

 

In referring to Serat Wedhatama; it is not easy to meet QSS. The requirements to be able to meet QSS are very high. For Panembahan Senopati (a King who is strictly follow the Javanese belief rite and rituals) and meditate passionately and honestly to God; than QSS would like to meet him

The next question as follow: who is able to do the rite & rituals with honesty & passionately similar to Panembahan Senopati? According to Javanese history, there are nobody after Panembahan Senopati which was recorded or have a proof to be able to meet QSS. KGPAA Mangkoenegoro IV (the author of Serat Wedhatama) himself was never said that he is able to meet QSS; he always refers to his ancestor-great-grand father (Panembahan Senopati) as the one who is able to do that

 

 

7 Q

Then, how come so many people who worship QSS are known as their request was materialized by her?

 

Then, how come so many people who worship QSS are known as their request was materialized by her?

 

 

7 A

Karena semua sub-cluster QSS memiliki tugas, tanggung jawab, dan yang terpenting adalah wewenang. Itulah alasan di balik terwujudnya permohonan-permohonan yang disampaikan kepada mereka

 

Because all her sub-cluster had their owned duty, responsibility and most importantly is authority. That is the reason behind request which is materialized

 

 

8 Q

Hingga saat ini, masih banyak orang yang percaya bahwa QSS mengenakan atau sangat menyukai gaun 'warna hijau'. Saya tahu di Seri 2.02 – Memahami Jawa; sudah dijelaskan tentang cerita yang salah ini. Apakah ada referensi yang bisa kita lihat tentang hal-hal ini? Referensi ini penting karena lebih banyak cerita 'salah atau dibuat-buat' tentang sejarahnya

 

Until today, a lot of peoples still believes that QSS is wearing or very fond with ‘green color’ dresses. I know at Series 2.02 – Understanding Jawa; it is explained already about this incorrect story. Is there any referenced that we could see about these things? This referenced are important as more ‘incorrect or made-up’ stories are circling around about her history

 

 

8 A

Pertama-tama, sebagai wanita Jawa yang berasal dari status keraton; dia memiliki 'aturan perilaku' tentang pakaiannya. Kostum bahu terbuka akan dianggap tidak sopan. Kostum sopan untuk wanita istana di level itu seperti di bawah ini

 

 




 

First of all, as a Javanese woman coming from a palace status; she had a ‘rule of conduct’ about her garments. An open shoulder costume will be considered as not polite. The polite costume for a palace woman at that level as above

 

 

 

Kedua, fotonya dengan gaun hijau pertama kali dilukis oleh seniman terkenal: Basuki Abdullah. Basuki Abdullah terkenal dengan lukisan wanita cantiknya. Lukisannya kemudian menjadi standar lukisan untuk QSS. Tidak ada hubungannya dengan personifikasi QSS; itu murni imajinasi Basuki Abdullah

 

 



 

Secondly, her picture with green dress is firstly painted by a famous artist: Basuki Abdullah[1]. Basuki Abdullah is famous with his painting of beautiful woman’s. His painting than becoming the standard of painting for QSS. It has nothing to do with QSS personification; it is purely Basuki Abdullah imagination

 

 

 

Ketiga, harap diingat bahwa QSS adalah seorang wanita yang sangat cakap dan terlatih dalam hal: Seni Bela Diri (Ilmu-ilmu Peperangan, Bela Diri atau Pencak Silat dan banyak lainnya), Menunggang kuda (sebagai prajurit dalam peperangan), -ilmu kadigdayan-nya (kesaktiannya) sempurna (paripurna), meditasinya melebihi kemampuan manusia umumnya, puasanya (lelaku) paripurna. Dia melatih dirinya melampaui kemampuan siapa pun. Dia tidak menikah. Dia melakukan semua latihan yang biasanya dilakukan oleh pria (sangat tidak umum untuk masa itu) dan mampu melampaui semua kemampuan pria. Dia adalah seorang feminis revolusioner jauh sebelum orang lain melakukannya

Gambar di bawah ini adalah gambar QSS yang menurut saya paling mendekati personifikasinya

 

 


 

Third, please keep in mind that QSS is a woman who is very capable and trained in: Martial Arts (Sciences of War, Self-Defence or Pencak Silat and many others), Horseback riding (as a soldier in war), Her knowledge of kadigdayan (magic) is perfect, her meditation exceeds the ability of humans in general, her fasting (as a human) is beyond comprehension. She trained herself beyond anyone's ability. She's not married. She did all the exercises normally done by men (very unusual for those days) and was able to surpass all men's abilities. She was a revolutionary feminist long before anyone else did

The picture above is the QSS image which I think is closest to her personification

 

 



Comments

Popular Posts