MEDITATION - Intermediate 1

 

A	MENELITI PROSES ‘ENERGY RASA (ROSO)’ SEBELUM MATA TERTUTUP
	EXAMINING THE ‘SENSES ENERGY (ROSO)’ BEFORE CLOSING THE EYES
1	MATA JANGAN DITUTUP PADA SAAT MULAI DUDUK DI ALAS
	DO NOT SHUT YOUR EYES AS SOON AS YOU SIT ON YOUR MAT
2	Buka mata Anda pada tatapan 1 meter (3,2 kaki) di depan Anda
	Keep your eyes open on 1-meter (3.2 ft) gaze in front of you
3	Saat mata terbuka; ikuti pernapasan (tarik dan buang napas dengan normal) melalui hidung. Jangan berkonsentrasi pada apa pun, lepaskan setiap perasaan dan indera, lepaskan pikiran atau gagasan atau keinginan; menyerah sepenuhnya
	While your eyes open; follow your breathing (inhale and exhale normally) through your nose. Do not concentrate on anything, released every feelings and senses, released your thought or idea or notion; surrender fully
4	Perlahan mata Anda akan terasa lebih berat, lembut dan terasa ingin menutupnya. Pada saat ini; kita memejamkan mata tetapi tidak terburu-buru tetapi merasakannya perlahan menutup bahkan jika kita mencoba menahannya; itu akan tetap ditutup dengan sendirinya
	Slowly your eyes will feel heavier, tender and feel of wanting to closed it down. At this point; we closed our eyes but do not rushed it but feel it slowly closing down even if we try to hold it; it will still close down by itself
5	Saat mata terpejam, dipuncak / ubun-ubun kepala terasa seperti terbuka dan ada hembusan seolah ada udara yang keluar & masuk seperti nafas.
	When the eyes are closed, the top / crown (cantle) of the head feels like it is open and there is a breath as if there is air coming in & out like breath.
6	At this point; meditator sudah tidak lagi terpaku oleh tarikan dan hembusan nafas yang melalui hidung, bahkan biasanya sudah seperti tidak bernafas karena sangat halus
	At this point; the meditator is no longer fixated by the inhalation and exhalation of breath through the nose, even usually it seems like he is not breathing because it is very subtle
B	MENELITI PROSES RASA SETELAH MATA TERTUTUP
	EXAMINING THE SENSES AFTER THE EYES CLOSED
1	1.1	Setelah mata tertutup
		After your eyes closed
	1.2	Dengan sendirinya di ubun-ubun terasa seperti ada nafas yang keluar masuk. Rasakan dan nikmatilah keluar masuknya udara energi yang terjadi
		At the crown cantle it feels like a breath coming in and out, by itself. Feel and enjoy the in and out of the energy
	1.3	Perlahan ikuti rasa tersebut yang turun dan akan mengumpul serta berputar di kedua belah mata. Nikmati rasa tersebut. Putaran akan dirasakan berlawanan jarum jam; kemudian searah jarum jam
		Slowly follow the feeling that descends and will gather and rotate in both eyes. Enjoy the senses. The rotation will be felt counterclockwise; then clockwise
	1.4	Setelah proses 1.3 dirasakan cukup oleh energi itu; maka energi rasa akan bergerak ke lubang telinga. Putaran yang sama dengan proses 1.3 akan terasa
		After 1.3 process the energy feels sufficient; then the sense will move the energy to the ear canal. The same rotation as the 1.3 process will be felt
	1.5	Setelah proses 1.4 dirasakan cukup oleh energi itu; maka energi rasa akan bergerak ke lubang hidung. Putaran yang sama dengan proses 1.3 akan terasa
		After 1.4 process the energy feels sufficient; then the sense will move the energy to the nose. The same rotation as the 1.3 process will be felt
	1.6	Setelah proses 1.5 dirasakan cukup oleh energi itu; maka energi rasa akan bergerak ke mulut. Putaran yang sama dengan proses 1.3 akan terasa. Karena di lidah ada seperti gelembung-gelembung udara maka air liur akan banyak keluar.
		After 1.5 process the energy feels sufficient; then the sense will move the energy to the mouth. The same rotation as the 1.3 process will be felt. Because there are air bubbles on the tongue, a lot of saliva will come out.
	1.7	Telanlah air liur tersebut (dari proses 1.6) dan rasakan adanya rasa damai yang mengalir ke dada
		Swallow the saliva (from process 1.6) and feel a sense of peace going down to your chest
	Prosess pembersihan awal ini sangat penting bagi para meditator untuk dapat selanjutnya memahami dan merasakan energy itu sendiri
	This preliminary cleansing process is very important for meditators to be able to further understand and feel the energy itself
2	Pada proses 1.2 (Ubun-ubun). Perhatikan dengan seksama proses ini. Perhatikan keluar dan masuknya ‘energi rasa (ROSO)’ yang berkumpul di ubun-ubun kepala
	At no. 1.2 (crown / cantle) process. Please, look carefully at this process. Pay attention to the in and out of the flow from the ‘senses energy (ROSO)’ gathering at the crown of the head
	Sebaiknya pada saat ini pelaku meditasi mengucapkan salam atau doa kepada Hyang Maha Kuasa. Biarkan kalimat-kalimat itu mengalir dan rasakan kata per kata perlahan-lahan keluar dari ubun-ubun kepala. Perhatikan hal-hal sebagai berikut:
	It is better if at this time the meditator says greetings or prayers to the Almighty. Let the sentences flow and feel word by word slowly streaming up from the crown of your head. Pay attention to the following:
	2.1	Perhatikan dengan baik semua prosess yang berlangsung selama pembacaan doa ini
		Pay close attention to all the processes that take place during this prayer time
	2.2	Perhatikan energi yang keluar dari ubun-ubun kepala bersamaan dengan pengucapan ini
		Pay close attention to the energy coming out of the crown with this prayer
	2.3	Perhatikan energy yang masuk kembali ubun-ubun kepala lalu ke badan
		Pay close attention to the energy that enters back to the crown and towards the body
	Latihlah proses ini sampai pelaku benar-benar memahami apa yang terjadi dalam proses tersebut
	Practice this process until the meditator fully understands what is going on in this process
3	Setelah pelaku meditasi memahami betul dengan apa yang terjadi pada saat energi dan masuk dan keluar dari tubuh; dan meditator dapat merasakan perbedaan antara sebelum dan setelah mengucapkan salam / atau doa; maka meditator telah benar-benar memperoleh sambungan energi yang murni dari Hyang Maha Kuasa tanpa adanya gangguan energi alam semesta yang ada disekitar pelaku
	After the meditator understands very well what happens when the energy enters and leaves the body; and the meditator can feel the difference between before and after saying the greeting / or prayer; then the meditator has really obtained a pure energy connection from the Almighty without any interference from the universal (nature) energy around the meditator.
4	Penting untuk diingat adalah: Pada saat Energy kembali ke ubun-ubun kepala dan turun menuju Mata; seringkali mata ke 3 (Permono = Visudha Chakra / Lihat: Meditation for Beginner) menjadi terkonsentrasi. Bila hal ini terjadi, jangan diikuti tapi lakukanlan rileksasi pada kening sehingga kembali normal
	The important things to remember are: When the Energy returns to the crown of the head and descends towards the Eyes; often the 3rd eye (Permono = Visudha Chakra / See: Meditation for Beginner)[1] becomes concentrated. If this happens, don't follow it but relax your forehead so that it returns to normal
	Situasi diatas harus dihindari; karena bila PERMONO di aktifkan maka energi yang harusnya membersihkan area kepala akan tercampur dengan energi alam semesta yang hasilnya akan membuat energi menjadi tidak bersih dan mengakibatkan meditator ‘melihat gambaran-gambaran’ yang diciptakan oleh energi alam semesta yang seharusnya tidak terjadi
	The above situations should be avoided; because if the PERMONO is activated, the pure energy that should clean the head area will be mixed-up with the energy from the universe (nature) which results will make the energy unclean and cause the meditator to 'see images' created by universal (nature) energy that should not have happened
	Yang seharusnya terjadi adalah: didalam proses meditasi tidak terjadi proses penglihatan gambaran-gambaran apapun; yang dirasakan hanyalah Energy Rasa (ROSO) yang besar yang turun sampai ke dada yang sangat damai
	What should happen is the following: in the process of meditation there is no process of seeing any images; all that was felt was the immense Sense of Energy (ROSO) descending from upwards down to your chest with a very peaceful feeling
5	Meneliti dan merasakan terkumpulnya ‘energy rasa = ROSO’ di dada adalah hal yang sangat penting dalam prinsip Meditasi Jawa karena pemahaman meditasi adalah mengistirahatkan (LEREM) titik-titik Sedulur (Sedulur Papat Kalimo Pancer / Lihat Seri: Meditation for Beginner)[2]. Bagian dada sebagai tempat titik BROMO yang merupakan pusat komando dari Energy Hyang Maha Kuasa akan menjadi sinar yang murni bila telah LEREM dengan sempurna. Hasilnya adalah BROMO akan menyebarkan / membagikan sinar energy ini kepada titik-titik sedulur lainnya dengan sempurna juga
	Researching and feeling the accumulation of ‘senses of energy = ROSO’ in the chest is very important in the principles of Javanese Meditation because the understanding of meditation is to rest (LEREM) the points of the Sedulur (Habitude Points = Sedulur Papat Kalimo Pancer / See Series: Meditation for Beginner)[3]. The chest as a place for BROMO points, which is the command center of Energy from The Almighty, will become a pure light when LEREM is perfected. The result is that BROMO points will spread / distribute this energy beam to the other points perfectly as well
6	Bila sudah betul-betul paham dengan proses yang berlangsung; meditator akan lebih mudah didalam mengikuti proses jalannya ‘energy rasa (ROSO)’ dari satu titik Sedulur ke titik sedulur lainnya (lihat seri: Meditation for Beginner).
	If you already really understand the process; meditator will find it easier to follow the process of flowing of the ‘sense of energy (ROSO)’ from one point of the Sedulur (habitude points) to another (see series: Meditation for Beginner)[4]
	Selanjutnya, kemampuan untuk memproses ‘energi rasa (ROSO)’ ini akan membantu untuk memproses ‘Energi Tali Rasa’ (lihat seri: Healing – Self Healing)
	Furthermore, this ability to process 'senses energy (ROSO)' will also help to process ‘Energy Tali Roso’ (see series: Healing - Self Healing).
7	Pada dasarnya; didalam Meditasi Jawa pelaku harus benar-benar pasrah, berserah diri kepada Hyang Maha Kuasa dan tidak berharap atau mengharapkan apapun juga selain kehendak Tuhan
	Basically; In Javanese meditation, meditator must really surrender, submit thyself to the Almighty and do not hope or expect anything other than God’s will

[1]  See Meditation for Beginner

[2] See Meditation for Beginner

[3] See Meditation for Beginner

[4] See: Meditation for Beginner