Series 11 - A discussion about RACUT MEDITATION

 

1 Q	Apakah sebenarnya RACUT itu?
	What is actually RACUT[1]?
1 A	Dalam pengertian yang tertulis pada Kamus Jawa (PJZ. Moelder), RACUT diartikan sebagai: melepaskan, memutuskan (hubungan). Dalam hal ini adalah melepaskan hubungan bathin antara badan (raga manusia) dengan Ruh (Maha Suci nya), untuk beberapa saat saja; bukan untuk selamanya.
	Biasanya proses spiritual ini terjadi terutama pada saat melakukan meditasi
	As per the Javanese Dictionary (PJZ. Moelder) the meaning of RACUT is defined as: to let go, break (relationship). In this case, it is to let go of the mental relationship between the body (human body) and the Spirit (Sacred Spirit), for a few moments; not forever.
	Usually this spiritual process occurs especially during meditation
	Dalam pengertian yang lebih dalam; RACUT adalah suatu proses yang terjadi dalam laku meditasi dimana ROH SUCI (SANG PANCER); energinya lepas dari RAGA, naik menyatu dengan sinar cahaya SANG PENCIPTA, menuju sumber cahaya itu. Jadi RACUT adalah menuju SANG PENCIPTA dengan tujuan menyatu dengan CAHAYA UTAMA.
	In a deeper sense; RACUT is a process that occurs in meditation practice where the HOLY SPIRIT (SANG PANCER); its energy escapes from BODY, rises to merge with the light of THE CREATOR, towards that SOURCE ray of light. So RACUT is a walk towards THE CREATOR with the aim of being one with the SOURCE ENERGY
	Didalam RACUT itu terdapat 2 proses, sebagai berikut:
	In RACUT there are 2 processes, as follows:
	1		Proses merasakan bagaimana ROH SUCI meninggalkan tubuh pada saat nanti meninggal dunia. Proses ini cukup dilakukan 1 kali saja seumur hidup
			The process of feeling our SACRED SPIRIT leaves the body when you die. This process could be done once in a lifetime
	2		Proses manembah langsung kepada HYANG MAHA KUASA, dimana suasana yang dirasakan pelaku adalah keadaan menyatu dengan cahaya Sang Pencipta, dalam hening tenang dan damai tanpa ada gangguan apapun. Proses ini dapat dilakukan setiap saat pelaku menjalankan manembahnya
			Meditation process directly to THE ALMIGHTY, where the atmosphere felt by the meditator is a state of merging with the light of the Creator, in calm and peaceful silence without any disturbance. This process can be done every time the meditator carries out his meditation
	Bila proses yang ke 2 ini terus dilakukan dan selalu terjadi; maka pada saat pelaku harus kembali kepada SANG PENCIPTA; proses ini akan sangat membantu mempercepat dan memudahkan kembalinya pelaku kepada HYANG MAHA KUASA
	If the 2nd process happens continuously; then at the time the meditator must return to THE CREATOR; this process will greatly help speed up and facilitate the return of the meditator to THE ALMIGHTY
2 Q	Pada Seri Meditasi – Intermediate 4; kita membahas mengenai TIGAS JONGGO. Apa bedanya proses itu dengan RACUT?
	Meditation Series - Intermediate 4; we discuss about TIGAS JONGGO. How is this process different from RACUT?
2 A	Untuk dapat melakukan proses RACUT; pelaku harus sudah melalui proses TIGAS JONGGO
	To be able to carry out the RACUT process; the meditator must have gone through the TIGAS JONGGO process
3 Q	Di Jawa, dikenal juga istilah RAGA SUKMA[2]. Apakah RACUT ini sama atau berbeda dengan RAGA SUKMA?
	In Java, the term RAGA SUKMA is also known. Is RACUT the same or different from RAGA SUKMA?
3 A	Agar lebih mudah untuk di mengerti, sebagai berikut:
	To make it easier to understand, as follows:
4 Q	Jadi, bagaiman caranya melakukan RACUT? Apakah semua orang bisa melakukan proses RACUT?
	So, how do you do RACUT? Can everyone do the RACUT process?
4 A	RACUT sebetulnya ditujukan bagi semua orang. Tapi prosesnya memang tidak mudah. Ada orang-orang yang diberi kemudahan dalam proses RACUT; sehingga dapat mengalami proses tersebut tiba-tiba dan mudah sekali tanpa melalui persiapan yang panjang dan lama. Secara umum proses yang biasa nya harus dilalui oleh kebanyakan pelaku meditasi adalah sbb:
	RACUT is intended for everyone. But the process is not easy. There are people who are granted with easiness for RACUT process; so, they can experience the process quickly and easily without going through long and lengthy preparation. In general, the processes most meditators have to go through are as follows:
	1	Melakukan Meditasi awal untuk meredam keseluruhan 11 sedulur (lihat: Seri - Meditasi for Beginner) dan hanya mengolah Pancer (Sinar Ilahi)
		Doing the Beginner Meditation to learn to subdued all of the 11 habitude points (see: Series - Meditation for Beginner) and only processing Pancer (Divine Rays)
	2	Meningkatkan kualitas Meditasi menuju ke Meditasi Intermediate ke 3 (lihat: Seri – Meditasi Intermediate 1 – 3)
		Improve the Meditation quality towards Intermediate Meditation level (see: Series - Intermediate Meditation 1 - 3)
	3	Setelah menguasai Meditasi Intermediate 3; selanjutnya proses Meditasi TIGAS JONGGO (lihat: Seri – Meditasi Intermediate 4) biasanya sudah bisa dirasakan
		Having mastered Intermediate 3 Meditation; then the next process is TIGAS JONGGO Meditation (see: Series - Intermediate 4 Meditation) usually can be started
	4	Jika proses Meditasi TIGAS JONGGO telah dapat dirasakan benar-benar dan sering terjadi pada pelaku meditasi; maka biasanya proses RACUT akan dengan lebih mudah akan terjadi. Harap diingat proses yang terjadi adalah proses RACUT yang ke 2 (RACUT SETIAP KALI) bukan RACUT yang hanya boleh terjadi sekali seumur hidup
		If the process of TIGAS JONGGO Meditation has been truly felt and happens regularly to the meditator; than usually the RACUT process will be easier to occurred. Please remember that the process that occurs is the 2nd RACUT (EVERY TIME RACUT), not a ONE TIME ONLY RACUT, which can only occur once in a lifetime
5 Q	Kenapa proses RACUT ini penting didalam Meditasi?
	Why is this RACUT process important in Meditation?
5 A	Sebagian besar orang melakukan meditasi untuk memperoleh kedamaian dan ketenangan dalam batinnya. Bila proses untuk mendamaikan hati sendiri sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-harinya; biasanya pelaku meditasi akan mencari pengolahan meditasi lebih lanjut dalam dirinya; yang pada akhirnya akan menuju kepada pengolahan spiritual batin nya
	Most people meditate to find inner peace and tranquility. When the process of reconciling one’s, own heart has become a part of daily life; usually the meditator will seek further meditation processing within himself; which will eventually lead to his inner spiritual cultivation
	Pengolahan spiritual dalam meditasi Jawa akan membawa pelaku meditasi kepada pencarian energi dari RASA SEJATI. Pencarian dan pengolahan energi RASA SEJATI ini akan merambat terus sampai kepada penyatuan energi dengan SANG PENCIPTA.
	Spiritual cultivation in Javanese meditation will lead the meditator to seek energy from the TRUTH FEELING. The search for and processing of the TRUTH FEELING energy will continue to the unification of energy with THE CREATOR.
	Semakin tinggi kemampuan meditasi seseorang, maka dia akan melanjutkan kepada tahap kemampuan untuk memilah-milah antara energi diri sendiri, energi alam semesta dan energi SANG PENCIPTA. Dia juga akan semakin dalam kemampuannya untuk meneliti semua hubungan ke 4 elemen-elemen tubuh dan ENERGI ILAHI; maka pelaku meditasi akan bisa mulai merasakan perjalanan ROH SUCI nya menuju SANG PENCIPTA melalui proses RACUT
	The higher a person's meditation ability, the more he will proceed to the stage of being able to differentiate between one's own energy, the energy of the universe and the energy of GOD. He is also increasingly deep in his ability to examine all the relationships of the 4 elements of the body and the DIVINE ENERGY; then the meditator will be able to begin to feel the journey of his SACRED SPIRIT towards GOD through RACUT process
	Mengapa RACUT ini penting? Karena ini adalah perjalanan dimana dalam melakukan meditasi; pelaku meditasi akan merasakan ketenangan dan kedamaian yang sejati.
	Why is RACUT important? Because this is a journey where in meditation; the meditator will feel the true serenity and peace.
	Proses pelepasan energi ROH SUCI menuju kepada yang SANG PENCIPTA adalah proses yang sangat penting bagi para spiritualis. Oleh karena itu; proses MANUNGGAL RASA dengan SANG PENCIPTA ini sangat di cari oleh para spiritualis. Apabila proses ini dapat dicapai; maka tidak ada lagi keinginan untuk mengejar kemampuan yang bersifat kesaktian seperti menjadi paranormal, dukun dan sebagainya. Semua keinginan itu akan sirna dan diganti dengan kebijaksanaan dan sifat welas asih sebagaimana sering disebut dengan kalimat ‘SURADIRA JAYANINGRAT, LEBUR DENING PANGASTUTI’
	The process of releasing the energy of the SACRED SPIRIT towards GOD is a very important process for spiritualists. Therefore; the process of MERGES OF SENSES with THE CREATOR is very much sought after by spiritualists. If this process can be achieved; then there is no longer any desire to pursue supernatural abilities such as being a psychic, shaman and so on. All those desires will disappear and be replaced with wisdom and compassionate nature as often referred to by the phrase 'SURADIRA JAYANINGRAT, LEBUR DENING PANGASTUTI (all the courage of the power of glory and position will be defeated with a wise attitude, gentle-hearted and patient)

[1] RACUT is Javanese words. In Indonesian meanings: Pelepasan. In English is similar to: Absolution

[2] RAGA SUKMA atau ROGO SUKMO is a Javanese words. In Indonesian meanings: Melepaskan nyawa dari raga dalam kesadaran penuh. In English it is similar to: Releasing soul from the body in full awareness.